
RENDAH HATI
Oleh : IBG Dharma Putra
SCNEWS.ID-BANJARMASIN. Sewaktu di sekolah menengah pertama, saya pernah mendapat pertanyaan dari seorang teman, tentang perbedaan antara kebaikan dengan kebajikan. Waktu itu, saya menjawab dengan spontan, sesuai pengertian yang lewat di pikiran saya, bahwa kebaikan adalah prilaku normal sedangkan kebajikan itu tidak normal. Kebaikan adalah sikap, perkataan, prilaku baik yang ditunjukkan bagi semua yang berlaku baik dan tidak wajib ditunjukkan pada musuh serta para penjahat. Sedangkan kebajikan adalah sebuah keluhuran, karena sikap, kata kata dan prilaku terbaik, juga diberikan pada para musuh serta penjahat. Teman saya, yang mengajukan pertanyaan itu, hanya diam dan saya, sebenar benarnya tidak tahu serta tidak ingin tahu, bagaimana pendapatnya tentang jawaban saya itu.
Pagi ini, saya teringat kembali pada jawaban saya dulu, pada saat saya ingin mempetakan posisi kerendahan hati sebagai sebuah sikap yang baik atau luhur. Kerendahan hati adalah sebuah paradok abnormal sekaligus asimetris karena merupakan sikap dari seseorang yang layak jumawa tetapi memilih untuk bersikap tidak sombong. Kerendahan hati ialah sikap percaya diri yang disertai dengan kesadaran akan keterbatasan kemampuan insani. Kerendah hatian, membuat tidak sombong, tidak merendahkan orang lain, siap menerima kritik serta saran dan akhirnya akan siap berubah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang memang selalu berubah. Dari paparan tersebut menjadi jelas, bahwa salah satu unsur dominan yang akan membawa ke tangga sukses adalah kerendah hatian. Sebab prinsip sukses adalah kesiapan berubah.
Dapat dibayangkan, bahwa kerendah hatian merupakan sifat yang sangat menyenangkan di masyarakat, karena kesombongan normal saja tidak akan mengusik ketenangan rakyat, apalagi jika yang sepantasnya mempunyai kesombongan tersebut, ternyata tak jumawa. Kesombongan normal adalah kesombongan yang mampu dibuktikan menjadi kenyataan. Kesombongan hanya akan tidak produktif dan menjengkelkan, jika hanya berupa omongan yang tidak pernah dibuktikan. Dalam kriteria seperti itu, maka peta lengkap kesombongan berisikan sombong abnormal, sombong yang normal dan kerendah hatian.
Kerendah hatian akan terlihat diam dan tidak tampak gelisah karena percaya bahwa situasi terkendali. Kerendah hatian membuat kondisi maupun situasi tidak rusuh, sebab yang semua kondisi vulgar tersampaikan dengan sopan dan penolakan terkeras disampaikan secara halus sehingga tidak membuat yang tertolak menjadi kecewa. Dengan kondisi yang serba tenang oleh adanya kerendah hatian, akan dapat tercipta harmoni kehidupan antar manusia. Kehidupanpun diwarnai cinta kasih, keadilan dan kegembiraan. Kondisi kehidupan seperti itulah yang merupakan tanda adanya sebuah kebahagiaan.
Kerendah hatian merupakan sebuah kekuatan masa depan jika ditampilkan sebagai pengisi kemerdekaan. Proklamasi kemerdekaan yang belum berdampak kebebasan dari kemiskinan, kebodohan serta keterbelakangan, akan bisa dituntaskan dengan kerendah hatian, karena kerendah hatian dapat menjelmakan kekuatan menjadi keteguhan dan menjelmakan kesetian menjadi pengabdian. Teguh dan pengabdian, adalah bekal maha dahsyat pejuang bangsa, disegala era, sejak proklamai sampai di masa datang, dalam meraih kemerdekaan tuntas, sebuah kedaulatan politik, kemandirian bidang ekonomi serta kepribadian nusantara, sesuai syahwat puncak pendirinya.
Kerendah hatian menolak kesombongan, lebih lebih kesombongan abnormal, yang cendrung menghalalkan segala cara untuk bisa tetap sombong. Kerendah hatian akan membuat semua prestasi diraih tanpa pretensi prestise semu, sehingga prestasi mempunyai nilai tinggi dan bukan sekedar bualan kosong sebuah sandiwara. Dikeseharian, kerendahan hati berjarak sangat jauh dan berseberangan dengan money politik, ijazah aspal, sandiwara lomba lomba dan penilaian tidak objektif lain. Kerendah hatian penuh dengan kesungguhan dan teguh pada kesungguhan pengabdiannya bagi Indonesia jaya.
Kerendah hatian selayaknya ada di semua hati para komponen bangsa sehingga mereka menjelma menjadi petarung hebat untuk kemajuan bangsanya. kerendahan hati layak mewarnai sanubari semua aparat, di semua lini dan unsur pemerintahan. Dengan kerendah hatian, pelayanan menjadi bertanggung jawab dan berisi jiwa pengabdian. Segala kehendak pemerintah menjadi sama dengan kehendak rakyatnya, aspirasi dan partisipasi berjalan dalam harmoni dan takkan ada keterkejutan pemerintah terhadap rakyatnya, sebaliknya rakyatpun tak akan terkejut oleh segala ulah pemerintahnya. Pemerintah sering terkejut karena rakyatnya menjadi radikal bahkan melakukan teror, sedangkan rakyat sering terkejut karena pemerintahnya memutuskan hukum dengan rasa ketidak adilan dan banyak aparatnya tertangkap korupsi.
Kerendah hatian, akan membuat saling peduli dan berempati, mendahulukan kepentingan orang lain, terutama yang lebih lemah, lebih miskin, lebih renta, lebih bodoh, dan itu berarti tidak ada lagi potensi buyarnya persatuan dan kesatuan bangsa. Kerendah hatian membuat bangsa ini, membangun jati dirinya secara mandiri tanpa perlu berhutang. Begitu luhur, penting dan indahnya kerendah hatian bagi bangsa ini. Bangsa ini, pada dasarnya adalah bangsa yang rendah hati. Peliharalah serta biarkan tetap begitu.
Banjarmasin
07092022