
REMPANG RAMPUNG
Oleh : IBG Dharma Putra
SCNEWS.ID-BANJARMASIN. Rempang ternyata mempunyai arti luka luka di tubuh, robek robek di pakaian ataupun prilaku gila gilaan, sedangkan Rampung berasal dari bahasa jawa yang berarti beres, usai, selesai, mungkin juga tuntas. Rempang Rampung bisa diartikan bahwa terkoyaknya kedamaian oleh tindakan gila gilaan di pulau Rempang wajib diselesaikan sampai Rampung.
Rempang adalah salah satu pulau di Batam, luas wilayahnya 16,583 Hektar, didiami oleh sekitar 7.512 Jiwa masyarakat. Jumlah paling banyak dari penduduknya tentunya kaum marhaen sama seperti mayoritas penduduk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Di Rempang akan dibangun Rempang Eco City, salah satu proyek yang terdaftar dalam Program Strategis Nasional 2023. Merupakan proyek penting bertujuan mulia, dimaksudkan untuk mempercepat tercapainya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selayaknya rakyat bisa memahaminya dan tugas pemerintah untuk memberi informasi mudah dipahami dan memberi penjelasan, supaya tak ada kesalah pahaman.
Salah paham sebenarnya sudah terbaca agak dini, pada saat anggota masyarakat Rempang mengaku, gerah terhadap penguasa, karena permintaannya agar kampung tak digusur tak ada yang mendengarkan. Perbenturan klasik opini investasi dengan opini hak azasi manusia akan mengikuti dan seharusnya diharmonisasi segera melalui komunikasi serta dijauhkan dari politisasi.
Perbenturan klasik tidak akan menjadi aksi jika petugas pemerintah berbicara dengan nurani yang hakiki, yang bisa berarti bahwa jika aksi telah terjadi maka komunikasi setara, penuh keterbukaan untuk mencari solusi yang saling menguntungkan tidak pernah terjadi. Dugaan akan adanya pengabaian tupoksi, kurangnya integritas, adanya korupsi dan alfanya budaya melayani harus ditelisik dengan teliti.
Anak bangsa ini, adalah marhaen, mandiri dan religius spiritualis bukan buruh proletar yang rentan bagi tumbuh suburnya ajaran komunis atheis. Investasi di bumi nusantara, wajib tidak menggeser kemarhaenan kedalam bentuk lain yang tak mandiri, apapun alasannya. Biarkan mereka tetap menjadi pemilik mandiri bangsa ini. Bukankah itu tujuan hakiki dari merdeka.
Rempang Rampung, Rempang wajib dibuat rampung, sampai tuntas, karena manusia dan kemanusiaan bukan masalah banyak ataupun sedikit sehingga jangan dikecilkan menjadi angka statistik belaka. Ambil hikmah dan beri ganti sangat untung untuk kesalahan yang sudah kadong terjadi. Biarkan mereka tetap marhaen jangan jadikan kaum proletar radikal.
Membangun Rempang sangat penting tetapi yang lebih penting adalah membuat rakyat Rempang, memahami bahwa pemerintah sedang membangun Rempang. Jika sudah saling paham, maka niscaya Rempang Rampung.
Banjarmasin,
17092023