LA MEZQUITA CATEDRAL DE CORDOBA (SERI CATATAN PERJALANAN ROBENSJAH SJACHRAN)

LA MEZQUITA CATEDRAL DE CORDOBA

Oleh:

Robensjah Sjachran

SCNEWS.ID-BANJARMASIN. Salah satu kegiatan mengisi waktu luang di bulan Ramadhan adalah membaca, lebih bermanfaat  lagi apabila yang dibaca terkait dunia Islam. Tulisan ini pernah dimuat di laman Face Book saya pada 26 April 2018, namun saya kira tidak salah pada kesempatan sekarang saya muat lagi di sini untuk jejak digital.

Mezquita adalah bahasa Spanyol untuk menyebut mesjid, Catedral adalah bangunan gereja Katolik sekaligus pusat keuskupan. Lalu judul di atas, Mesjid Katedral atau Katedral Mesjid, apa maksudnya ? Apa nggak keliru ? Nggak, ini serius. Masjid  – Katedral  yang dibangun di kota Córdoba, bagian dari komunitas otonomi Andalusia (yang memiliki 8 Provinsi), Spanyol, yang menjadi situs  Warisan Dunia sejak 1984   adalah monumen terpenting di seluruh Islam dunia Barat dan salah satu yang paling menakjubkan di dunia. Di Barat, diyakini sejarahnya merangkum evolusi lengkap  gaya Umayyah  di Spanyol , selain gaya   konstruksi Kristen, Gotik ,  Renaisans , dan  Barok .

Bermula dari Abdurrahman  bin Muawiyah bin Hisyam, nama lengkapnya Abdurrahman bin Muawiyah bin Hisyam bin Abdul-Malik bin Marwan bin al-Hakam bin Abi al-Ash bin Umayyah, cucu khalifah terakhir Bani Umayyah, yang lolos dari sergapan pasukan Bani Abbasiyah, setelah melarikan diri dari Irak melalui Yordania, Palestina, Mesir, dan merantau selama 3 tahun (ada yang menulis sampai 5 tahun) hingga sampai di tempat asal keluarga ibunya suku Berber di negeri Maghribi, Maroko, Afrika Utara.

Abdurrahman, dengan dibantu suku Berber, menyeberang Selat Gibraltar menuju wilayah Andalusia (kini wilayah Portugal & Spanyol) yang ketika itu bercokol raja-raja kecil, baik para emir keturunan Dinasti Umayyah maupun para pangeran dari bangsa Visigoth, yang masing-masing menguasai kota-kota tertentu.

Banyak penguasa lokal yang tunduk kepada Abdurrahman hanya karena ketajaman penanya, tapi tidak sedikit yang takluk karena pedangnya.

Di saat jazirah Arab dikuasai oleh Bani Abbasiyah yang merebutnya dari Kekhalifahan Umayyah dengan despotisme, yang semula Bani Umayyah pun berkuasa dengan despotisme (kejam, sewenang-wenang, total, dan ta terkendali), namun wilayah Andalusia tidak terjamah oleh Bani Abbasiyah yang disebabkan karena jauh dari jangkauan laskar al-‘abbasiyyun.

Ketika Kekhalifahan Dinasti Umayyah ditegakkan Abdurrahman di Andalusia yang berpusat di Cordoba pada tahun 756, ia membeli separo area katedral Cordoba yang didirikan bangsa Visigoth, dan di lokasi yang sama, Katedral tetap berdiri. Maka, jadilah lokasi itu tempat ibadah bersama yang waktu itu disebut Mezquita Catedral de Cordoba. Mesjid Katedral Cordoba. Saat ini orang lokal menyebutnya sebagai Catedral de Nuestra Señora de la Asunción (Ingg: Cathedral of Our Lady of the Assumption).

Ketika populasi kamu Muslim terus bertambah, pada akhirnya seluruh area itu dibeli khalifah dan akhirnya menjadi areal mesjid seluruhnya (Masjid Jami), hingga abad 15 Kekhalifahan Islam di sana runtuh, dan bangunan itu total berubah fungsi menjadi katedral, namun sebutan Mesjid Katedral itu hingga kini tetap melekat.

Kalau anda berkesempatan ke Spanyol, jangan lewatkan kunjungi Mesjid Katedral Cordoba ini. Dari Madrid sekitar 300 km dengan kereta cepat ditempuh hanya  2 jam, dari Barcelona sekitar 5 jam dengan jarak tempuh 600 km lebih. Dua kali saya ke sana, keduanya melalui Tangier, Maroko menyeberangi selat Gibraltar dan mendarat di Tarifa, dan lainnya di Algeciras, 300 km dari Cordoba. Bagi saya, bangunan ini adalah salah satu keajaiban dunia. Ben

Foto foto Terkait Mesjid Katedral Cordoba Koleksi Penulis :

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini