KUNCI & ANAK KUNCI KEHIDUPAN ? (SERI SECANGKIR KOPI SERIBUSATU INSPIRASI)

KUNCI & ANAK KUNCI KEHIDUPAN ?

(SERI SECANGKIR KOPI SERIBUSATU INSPIRASI)

Oleh : Syaifudin

SCNEWS.ID-BANJARMASIN. Sahabat ! anugerah kehidupan yang diberikan kepada kita dari Yang Maha Kuasa telah menghantarkan pada realitas kehidupan yang masing-masing kita berbeda dalam menjalaninya, perbedaan ini terletak pada beragamnya berbagai macam peristewa-peristewa kehidupan yang dialami dan disaksikan. Ibarat “meluncur” dari roda kehidupan yang bergerak menelusuri perjalanan pada ruang dan waktu, sehingga roda kehidupan itu telah membawa kita pada perjalanan hidup masing-masing tersebut dengan sudut “view” yang berbeda.

Suatu keniscayaan dalam kurun waktu kehidupan pada perjalanan roda kehiidupan itu, kita telah mengalami ribuan atau jutaan atau bahkan milyaran peristewa yang kita alami dan rasakan.  Sebagai suatu keniscayaan kehidupan, maka akan menjalani semuanya itu dengan berbagai macam respon diri kita atas segala yang terjadi pada kehidupan tersebut.

Sang Maha Pencipta kita ternyata sudah mendesain penciptan kita dan kehidupan kita untuk berada pada jalur perjalanan kehidupan dan tuntunan untuk tetap berada pada jalur reaksi yang tepat pada saat menghadapi dan mengalami berbagai macam peristewa dalam kehidupan.

Yang Maha Kuasa telah memberikan bimbingan dengan mengutus para Nabi dan Rasul, serta memberikannya sekaligus Kitab Suci yang menjadi petunjuk dan pegangan yang dicontohkan oleh para RasulNya. Disamping itu kepada kita juga diberikan akal fikiran dan qalbu untuk memikirkan dan “merasakan” bagaimana semestinya kita bersikap dan bertindak menghadapi seluruh dimensi pada peristewa kehidupan itu.

Sahabat ! dalam Bahasa yang sederhana, ada dua hal yang kita lakukan dalam menghadapi segala macam peristewa berjalannya roda kehidupan tersebut, pertama : menggali, mencari dan atau menemukan kunci-kunci kehidupan, dan kedua : kemampuan merumuskan (membuat) anak kunci-anak kunci kehidupan.

Pada tataran menggali atau mencari atau menemukan kunci-kunci kehidupan tersebut, maka kita menggunakan sarana akal atau fikiran dan qalbu kita untuk belajar dan merenungkan yang ouputnya adalah ilmu dalam arti yang luas. Oleh karenanya posisi keluasan dan kedalaman ilmu seseorang menjadi sangat penting untuk mengarahkan jalannya roda kehidupan sebagai wujud anugerah kehidupan.

Pada tataran kemampuan merumuskan atau membuat anak kunci kehidupan, maka dengan ilmu yang dikuasai tersebut itulah, kita kemudian dapat mampu mengambil dalam sudut pandang “hikmah” pada setiap kejadian atau peristewa kehidupan. Dengan kata lain kita telah mempunyai “alat hikmah” untuk membuka kunci yang tepat (baca : memberikan respon yang pas) pada setiap peristewa yang terjadi dalam kehidupan kita.

Perlu digarisbawahi, anak kunci kehidupan sebagai “alat hikmah” tersebut didasari oleh daya fikir kritis yang mampu menganalisa secara rasional akan sebab dan akibat (kausalitas) kehidupan yang terjadi sehingga akan mampu memberikan rekomendasi perbaikan dalam kehidupan.  Disamping itu secara pararel sisi qalbu menggali “Nurani intuitif” untuk mengarahkan pada sudut pandang pelajaran “kebaikan hidup” sebagai nilai terdalam pada setiap peristewa kehidupan itu.

Memperbanyak wawasan keilmuan, melakukan pengembaraan ilmu keluar dari ilmu yang kita kuasai atau dalami selama ini, akan membawa kepada pengayaan dan pencerahan ilmu kita, maka ini akan menjadi kunci kehidupan untuk kita dapat membuatnya menjadi anak kunci kehidupan yang akan dapat dipergunakan untuk membawa kita kepada suatu respon yang tepat dalam menghadap segala permasalahan kehidupan.

Sahabat ! ternyata kunci dan anak kunci kehidupan inilah dalam pandangan ahli hikmah yang menjadi rahasia mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Salam secangkir kopi seribusatu inspirasi.

 

UCAPAN IDHUL FITRI 1445 H KIRIMAN SAHABAT DI SKSI GROUP

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini