ARJUNAWIWAHA DALAM PILKADA
Oleh : IBG Dharma Putra
SCNEWS.ID-BANJARMASIN. Arjunawiwaha, karya sastra Mpu Kanwa, ditulis dimasa Raja Airlangga, di kerajaan Kahuripan, bercerita tentang ujian bagi Arjuna dalam tapa bratanya di Gunung Indrakila. Uji dan godaan tujuh bidadari cantik yang datang pada si mata keranjang penikmat dunia, bahkan ujian Dewa Indra dalam wujud Ulama, tak mengoyahkan niatnya dalam mendapat senjata pemungkas supaya meraih kemenangan dalam Perang Kaum Bharata.
Tulisan ini bukan versi serius karena memang tak paham sekaligus tak ingin membuat kerutan dahi bingung para cendekia. Sebuah kegenitan pergulatan pikiran semata, setelah disaat yang sama teringat pada Arjuna, sang pemenang dan pilkada serentak di seluruh indonesia.
Arjunawiwaha seolah memberi petunjuk tentang sumber kekuatan dan kekuasan alamiah mistis yang direpresentasikan melalui ciptaan Tuhan, dalam bentuk bentangan alam, berupa gunung dan lautan. Gunung, menjulang ke angkasa raya adalah sumber penghidupan semua makhluk, sedang lautan melindungi dalam diam dipenuhi tanya, sangat luas, mengelilinginya, sehingga hampir memenuhi seluruh permukaan dunia.
Setiap aksi di gunung akan berdampak pada laut. Begitu pula sebaliknya. Harmonisasi aksi keduanya akan memancarkan aura keagungan disertai kekuatan tidak ada lawan dan tak akan terkalahkan. Kemampuan harmonisasi seperti inilah yang diperlukan oleh setiap orang yang ingin sukses menuju tampuk kekuasaan dan menjadi pemimpin rakyatnya. Dan hal inilah yang akan terjadi dalam pilkada serentak di seluruh Indonesia.
Gunung itu tokoh kunci pemberi restu, dimulai dari orang tua, khususnya ibu yang melahirkan, tokoh masyarakat, khususnya ulama dan tetua adat serta kelompok pengusaha, khusus yang sedang berjaya, sedangkan lautan simbolisasi dari kekuatan rakyat dalam bentuk aspirasi dan partisipasi masyarakat. Siapapun yang mampu mengharmonisasi keduanya, maka pintu sukses secara sempurna terbuka untuknya.
Para pemimpin dan calon pemimpin merupakan petarung tangguh dan pemberani, yang akan bertarung untuk mendapat amanah, mengelola dunia bagi kesejahteraan masyarakatnya. Bisa dipastikan, berasal dari golongan orang cerdik pandai, tentunya bisa membaca tanda alam itu. Dan siapapun diantara mereka yang membaca dengan lebih tepat, diyakini akan keluar menjadi pemenang, sekaligus menjelmakan diri menjadi seorang pimpinan sukses dan gemilang
Akankah kegenitan pergulatan pikiran terbukti dan ada manfaatnya ataukah hanya khayalan bodoh sia sia, akan terlihat setelah pilkada usai dan seorang pemimpin baru muncul berjaya.
Banjarmasin
21072024