M POX, WASPADAI TANPA PANIK
Oleh : IBG Dharma Putra
SCNEWS.ID-BANJARMASIN. M Fox bergejala seperti cacar pada umumnya, disertai dengan pembengkakan kelenjar limpa yang timbul lebih awal dan 20 persen kasusnya tampil dengan ruam tak seragam, baik bentuk atau ukurannya disertai adanya serpihan kering akibat proses penyembuhan ruam.
Kewaspadaan perlu ditunjukkan sebagai sikap awal menghadapi M Fox karena penyakit ini, bisa mengenai semua orang tanpa kecuali, dengan masa inkubasi dan onset penyakit, belum diketahui secara pasti, berakibat awal dan lamanya penularan belum diketahui pasti dan wakti yang dibutuhkan untuk isolasi kasus tak pasti.
Kewaspadaan juga perlu dikedepankan, karena sejak tahun 2000, penyakit ini terbuktikan bisa menular diantara sesama manusia setelah sebelumnya selalu didahului dengan riwayat kontak dengan tupai atau binatang lainnya. Hal yang menjadi bukti tidak langsung bahwa virus sudah mampu bermutasi dan saat ini, sudah ditemukan setidaknya 20 varian virus.
Penularan terjadi melalui persentuhan kulit ke kulit, mulut ke mulut atau mulut ke kulit serta kontak seksual. Penularan juga terjadi melalui kontak dengan sekresi pernapasan, lesi kulit atau benda terkontaminasi, terhirup virus dari serpihan kulit atau benda terkontaminasi dan percikan ludah dan hidung jika lesinya di mulut bahkan melalui aerosol jarak pendek. M Fox dapat menyebar dari ibu hamil ke janin melalui kontak dari kulit ke kulit saat melahirkan.
Kewaspadaan tidaklan perlu diikuti kepanikan karena sampai saat ini, penyakit masih bersifat sporadis dan belum pernah mewabah. M Fox tak mudah mewabah karena penularan akan cendrung berhenti pada kasus sekunder, telah dihitung besaran secondary attack ratenya, hanya sebesar 8 persen saja.
Ditemukan pula, bahwa M Fox belum pernah menimbulkan masalah kesehatan diluar daerah enzootiknya. Daerah enzootik adalah area tetap beradanya penyakit ( endemis ) dan penyebab penyakit dalam populasi binatang pembawanya atau lingkungan geografis tertentu.
Kepanikan wajib dikurangi karena virus M Fox mempunyai kharakter yang membuat manusia tak terlalu mudah tertular ataupun menjadi sakit maupun menjadi sakit berat serta akan segera mempunyai kekebalan setelah sakit. Kematian oleh penyakit ini sangat tergantung daya tahan tubuh, berkisar 1 sampai 14 persen.
Kewaspadaan tanpa kepanikan tersebut dapat ditunjukkan dengan lebih mengenali kelompok berisiko, yaitu antara lain petugas kesehatan, kontak erat, orang dengan gangguan kekebalan tubuh. Untuk mencegah sakit dan melakukan antara lain :
1. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan dan mengkonsumsi makanan yang cukup dan bergizi disertai istirahat dan berolah raga yang cukup.
2. Melakukan vaksinasi setelah dicabutnya larangan vaksinasi oleh WHO yang berarti sudah dijaminkan keamanan dan halalnya vaksin.
3. Segera memeriksakan diri, kalau merasa deman, ada pembengkakan kelenjar atau ruam untuk dipastikan penyakitnya dan diberi pengobatan yang tepat oleh dokter.
4. Sebaiknya tidak kontak dengan orang lain jika mencurigai diri sedang terkena M Fox
Banjarmasin
10092024