HIDUP DAN KERJA (SERI OPINI IBG DHARMA PUTRA)

HIDUP DAN KERJA
Oleh : IBG Dharma Putra

“Hidup sekejap ini wajib dinikmati, karena kehidupan tak hanya menghendaki hasil akhir tetapi juga proses yang bahagia”.

SCNEWS.ID-BANJARMASIN. Pesan sangat bijak secara tak sengaja terbaca dalam unggahan seorang sahabat disebuah WA grup. Pesan yang mengajak untuk merenungkan makna serta mengangkat pertanyaan paradoks tentang, bekerja untuk hidup atau hidup untuk bekerja. Unggahan itu, menginisiasi tulisan ini.

Jika kehidupan dipadukan dengan bekerja maka kemungkinan akan muncul 2 buah kalimat yaitu kehidupan untuk bekerja ataupun bekerja untuk kehidupan. Dua kalimat yang bersifat paradoks dan sering dipakai pengingat, hidup untuk kerja atau kerja untuk hidup.

Keinginan untuk berbenturan selalu muncul jika bertemu sebuah paradoks padahal sebenarnya tak harus begitu, karena kemunculan paradoks, seringkali untuk saling melengkapi, seperti siang dengan malam, lelaki dengan perempuan atau paradoks lainnya.

Kalimat hidup untuk kerja mengingatkan kepada tujuan penciptaan manusia sebagai khalifah di bumi dan untuk beribadah, sebuah peringatan agar bisa memelihara keseimbangan kehidupan dengan tanggung jawab moral dan sosial.

Kehidupan disesuaikan dengan kehendak Tuhan dengan melayani ataupun menyayangi sebagai bentuk pencerahan dari kesadaran spiritual dan pertanggungjawaban moral untuk menjadi luhur, dalam membangun harmoni serta kembangkan cinta kasih, kebenaran, kesusilaan, kearifan dan kejujuran.

Sedangkan kalimat berbunyi, kerja untuk hidup mengingatkan kepada perlu kemandirian serta keberuntungan di tiap momen kehidupan,karena kehidupan tidak boleh bergantung pada apapun atau siapapun, selain Tuhan serta semakin hari seharusnya semakin bertambah baik.

Kedua kalimat diatas, menyembunyikan pesan yang amat sangat benar, bahwa secara praktis, supaya tak terjebak dalam rutinitas kerja hingga lupa tujuan hakiki dengan semua harmoni yang mengikutinya. Hidup sekejap ini wajib dinikmati, karena kehidupan tak hanya menghendaki hasil akhir tetapi juga proses yang bahagia.

Pesan bijak perlu didengar, untuk meluangkan waktu dan berhenti sejenak sebagai jeda untuk kontemplasi meluruskan tujuan. Bercermin diri dan membaca misteri kehidupan supaya tetap sehat, sejahtera dan bahagia dalam gelombang pasang surutnya kehidupan.

Banjarmasin
31102025

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini