SCNEWS.ID-Banjarmasin. Hari ini Selasa Tanggal 16 Maret 2021 bertepatan dengan 2 Sha’ban 1442 H, telah berpulang ke Rahmatullah, guru, dosen, kolega dan sahabat kami Dr.Masdari Tasmin, SH.,MH. Innalillahi wainnailaihi roji’un. Secara pribadi saya mengenal sangat baik almarhum dan sangat berkesan dengan beliau ini yang dalam perjalanan hidup saya terdapat beberapa moment yang paling monumental yang tidak terlupakan, yaitu :
Pertama, Bapak Masdari Tasmin adalah sosok telah menggiring saya memasuksi fakultas hukum, karena saat saya lulus SMA tahun 1983 di Martapura (Kabupaten Banjar) telah ramai persidangan kasus Reboisasi yang mendorong saya ikut menyaksikan jalannya persidangan tersebut. Dan saat inilah saya mengenal pertama kali sosok almarhum yang tampil menjadi salah satu advokat tim Penasihat Hukum pada kasus tersebut. Sejak menyaksikan beliau dipersidangan itulah maka tekad saya melanjutkan kuliah di fakultas hukum semakin kuat dan kemudian saya mendaftar test masuk UMPTN dengan pilihan utama Fakultas Hukum.
Kedua, saat saya kuliah di Fakultas Hukum tahun 1983-1987 beliau termasuk dosen muda yang selalu menjadi tempat bertanya dan berdiskusi, khususnya dibidang Hukum Acara, tidak sekedar berdiskusi beliupun juga memberikan bahan-bahan tulisan yang sangat bermanfaat dalam pengembangan ilmu Hukum Acara dan Hukum Perdata, sehingga sepengatuan saya beliau termasuk dosen yang banyak mengoleksi buku disamping Bapak Abdurrahman (alm) yang sangat banyak koleksinya. Diskusi dengan beliau semakin intens saat saya ikut di LKBH Fakultas Hukum ULM karena beliau menjadi pembimbing dalam mendampingi atau menangani penyelesaian kasus hukum yang masuk di LKBH.
Ke-tiga, saat saya menjadi dosen di Fakultas Hukum ULM mulai tahun 1988, beliau selalu memberikan semangat dan bimbingan agar menjadi pendidik yang terbaik bagi mahasiswa, tidak jarang beliau mengingatkan untuk mengenyampingkan aspek politis di kampus untuk tetap komit terhadap bidang akademik.
Ke-empat, saat saya mau melanjutkan program Doktor S3, beliau menyarankan agar memasuki perguruan tinggi yang bisa fleksibel waktunya, karena beliau tahu bahwa saya disamping sebagai akademisi, juga bekerja sebagai konsultan hukum diperusahaan. Dan atas saran beliau inilah saya melanjutkan S3 di Untag Surabaya dengan bantuan dana dari perusahaan, dan ternyata apa yang beliau sampaikan benar-benar membantu saya membagi dan mengatur waktu tugas akademis, tugas konsultan hukum dan secara bersamaan diminta memimpin dutatv, seandainya saya mengambil S3 di program reguler, maka sudah bisa dipastikan tidak mungkin dapat menghandel semua pekerjaan itu dan tentunya pasti ada yang dikorbankan.
Ke-lima, ketika saya secara professional dalam posisi saya sebagai akademisi, dan beliau setelah pensiun di Fakultas Hukum menggeluti dunia pengacara yang memang menjadi keunggulan beliau selama ini berkiprah. Pada suatu kesempatan ada pertemuan dalam posisi saya sebagai saksi ahli dan beliau sebagai penasihat hukum dalam suatu kasus hukum, maka terjadi argumentasi hukum yang sangat unik antara saya dengan beliau, karena saya sesungguhnya murid beliau, namun saat beliau menempuh studi lanjut di S2 PMIH ULM tahun 2001 beliau pun menjadi mahasiswa saya. Dan disinilah hebatnya beliau sangat menghormati saya yang walapun saya tahu beliau punya ilmu hukum yang dalam, tapi tetap menghargai pendapat saya, karena ilmu hukum bersifat “sue generis” yang menempatkan penggunaan metode penafsiran hukum, teori hukum dan filsafat hukum sangat menentukan kesimpulan yang diperoleh terhadap analisa pada suatu kasus hukum.
Ke-enam, terakhir pada akhir tahun 2020, selama masa Pilkada Gubernur Kalimantan Selatan, saya mengajak beliau untuk satu tim menjadi kuasa hukum Calon Petahana H.Shahbirin Noor untuk menghadapi laporan pelanggaran Pilkada di Bawaslu Kal-Sel, dan sekali lagi saya membuktikan beliau di usia yang sudah tidak muda lagi telah menunjukan ketajaman Analisa saat berdiskusi menghadapi kasus tersebut, oleh karena itu keberadaan beliau di Tim Hukum, mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai mentor sekaligus memberikan Analisa hukum yang dalam.
Bagi saya Almarhum Masdari Tasmin, adalah Guru, Sahabat, Kolega yang dengan tulus berbagi ilmu, pengalaman dan wawasan, serta beliau sangat bangga dan mendukung untuk kemajuan generasi yang lebih muda. Selamat Jalan Guru dan Sahabat terbaik, semoga Allah memberikan tempat yang layak dan tertinggi dari kiprah amal perbuatan serta ibadah selama hidup di dunia, ya Allah masukan beliau ke dalam SyurgaMu dan ampuni segala dosa dan kesalahan beliau, tabahkan dan berikan kesabaran pada keluarga yang ditinggalkan.
Ya Allah kami sadar, semua kamipun akan Kembali kekhadiratMu, kumpulkanlah kami kelak di SyurgaMu ya Allah… amin…