“UNTUK PAK MUCHAERI: GURU SD-KU”
Kita jadi bisa menulis dan membaca karena siapa//Kita jadi tahu beraneka bidang ilmu dari siapa//Kita jadi pintar dibimbing pak guru//Kita bisa pandai dibimbing bu guru//Gurulah pelita penerang dalam gulita//Jasamu tiada tara//Kita jadi bisa menulis dan membaca karena siapa//Kita jadi tahu beraneka bidang ilmu dari siapa//Kita jadi pintar dibimbing pak guru//Kita bisa pandai dibimbing bu guru//Gurulah pelita penerang dalam gulita//Jasamu tiada tara//Gurulah pelita penerang dalam gulita//Jasamu tiada tara
Oleh Tjipto Sumadi*
SCNEWS-Jakarta. Berbahagialah seseorang yang ditakdirkan menjadi guru, apalagi Guru Sekolah Dasar (SD). Guru SD merupakan peletak dasar kesadaran awal tahap perkembangan anak manusia. Kepiawaian seorang guru SD dalam mentransformasikan nilai, akan terus melekat di ingatan siswanya. Guru SD adalah pembangun imajinasi anak. Guru yang inspiratif akan mampu mendorong angan-angan dan mengembangkan mimpi anak untuk mewujudkannya. Guru SD telah membangun trust di dalam diri anak hingga dewasa. Setidaknya, begitulah sosok guru SD-ku, Pak Muchaeri.
Di dalam kelas, Pak Muchaeri dengan penuh keyakinan berkisah tentang kepercayaan bangsa Mesir Kuno. Beliau berkisah tentang Piramida Agung Giza. Piramida Giza merupakan salah satu keajaiban dunia dan telah menjadi peninggalan yang dilindungi oleh UNESCO. Lebih dari 4.500 tahun yang lalu, sejak piramida ini dibangun di Mesir, hingga kini masih dapat disaksikan. Pak Muchaeri bukan hanya bercerita tentang piramida, tetapi juga Sphinx. Sphinx adalah sebuah patung singa berkepala manusia yang menjadi makhluk mitos kepercayaan bangsa Mesir Kuno. Apa yang telah diimajinasikan tentang Piramida Giza dan Sphinx telah memberikan trust di dalam memori siswanya, setidaknya di dalam diri saya. Inspirasi yang digelorakan Pak Muchaeri telah mendorong niatan untuk kelak suatu hari, saya akan mengunjunginya.
Menurut psikososial yang dikemukakan Erik Erikson, secara psikologis sejak lahir anak telah membawa dua perasaan sekaligus, yaitu trust vs mistrust. Trust adalah rasa percaya anak terhadap lingkungannya yang memberikan rasa aman, nyaman, dan kasih sayang yang diperlukan anak. Sementara mistrust adalah perasaan sebaliknya, rasa khawatir, tidak percaya, dan takut diperlakukan tidak adil oleh lingkungan anak. Dua perasaan ini terus berkembang hingga anak masuk SD. Pada saat usia sekolah dasar (6 – 12 tahun), anak berada dalam perkembangan industry vs inferiority. Pada masa ini, anak memiliki ketekunan; jika dimotivasi sedemikian rupa, maka entry yang diberikan kepada anak akan melekat di memori-nya. Demikian pula sebaliknya, jika gagal memberikan motivasi dan inspirasi kepada anak di usia ini, maka akan akan mengalami rendah diri (inferior). Pada bagian ini, Pak Muchaeri telah memberikan entry yang benar kepada muridnya, di dalam kelas.
Waktu terus bergulir, detik menjadi jam, jam mengundang hari, hari pun berganti minggu dan bulan, yang pada akhirnya berakumulasi menjadi tahun, windu, dan selaksa. Usia pun bertambah, peluang pun datang silih berganti, dan kesempatan juga datang berulang. Alhamdulillah… pada moment terbaik, akhirnya saya dapat mengunjungi Piramida Giza dan Sphinx di Mesir yang diceritakan Pak Guru Muchaeri. Terima kasih Pak Muchaeri Guru SD-ku.
Jujur… saya pernah mencari keberadaan Pak Muchaeri, untuk mengucapkan terima kasih atas jasa dan motivasi yang diberikannya, namun hingga tulisan ini dibuat, tak ada lagi kabar beritanya tentang beliau. Terima kasihku guruku, jasamu tiada tara…
Di penghujung tulisan ini, sebagai ungkapan terima kasih kepada semua guru saya, izinkan saya kutip syair lagu Jasamu Guru buah karya M. Isfanhari.
Kita jadi bisa menulis dan membaca karena siapa
Kita jadi tahu beraneka bidang ilmu dari siapa
Kita jadi pintar dibimbing pak guru
Kita bisa pandai dibimbing bu guru
Gurulah pelita penerang dalam gulita
Jasamu tiada tara
Kita jadi bisa menulis dan membaca karena siapa
Kita jadi tahu beraneka bidang ilmu dari siapa
Kita jadi pintar dibimbing pak guru
Kita bisa pandai dibimbing bu guru
Gurulah pelita penerang dalam gulita
Jasamu tiada tara
Gurulah pelita penerang dalam gulita
Jasamu tiada tara
Semoga bermanfaat.
Salam Wisdom Indoensia
*) Mahasiswa Teladan Nasional 1987
Dosen Universitas Negeri Jakarta