SCNEWS – Perubahan adalah sesuatu yang pasti dan abadi dalam hidup dan kehidupan ini, karena perubahan adalah hukum dasar semesta. Jadi tanpa dimintapun, perubahan akan tetap terjadi dan terus akan terjadi tanpa bisa dihindari. Oleh sebab itu, siapapun kita, hendaklah memahami dan mempersiapkan dengan proses perubahan dalam kehidupan kita, agar bisa mengarahkan perubahan tersebut kearah yang menjadi tujuan hidup atau mimpi kita.Dengan kata lain, kita harus menjadi subyek dalam setiap perubahan kita, bukan obyek yang dikendalikan oleh perubahan itu sendiri. Karena jika itu terjadi, kita akan terseret arus perubahan, menenggelamkan dalam lautannya tanpa memahami maknanya.
Berubah tidak selalu membutuhkan kemampuan yang khusus yang menyulitkan. Berubah itu hanya butuh kemauan yang mendasar dari dalam diri untuk berbuat, yaitu belajar. Belajar terhadap apapun, untuk mempersiapkan segala langkahnya, memahami prosesnya, atau jika ternyata dalam perjalanan perubahan menemukan banyak kejutan, setidaknya kita bisa mengendalikannya, karena kita menjadi subyeknya. Jika kita bisa mendapatkan input dalam proses belajar mempersiapkan perubahan, maka kita akan memahami makna dan menjadi insan yang pandai bersyukur.
Oleh karena itu, sesungguhnya ada banyak kesempatan untuk berubah sepanjang kita bisa menumbuhkan kemauan untuk belajar disetiap waktu dan keadaan yang kita jalani. Belajar tidak harus masuk ke dalam kelas-kelas formal dan belajar bisa kepada siapa saja dan apa saja. Belajar bisa dari alam dan kehidupan yang terbentang penuh keragaman dan dinamika, akan membuat kita menjadi kaya ilmu dan bijak. Belajar penuh makna adalah saat kita mampu mengevaluasi setiap kegagalan, kesalahan dari tahapan pengalaman yang dialami diri sendiri maupun orang lain. Jadi, proses belajar dalam setiap tahap kehidupan itu mudah, yang kita butuhkan hanyalah kemauan untuk melakukannya.
Beberapa hal penting yang diperlukan untuk memelihara kemauan belajar seseorang dalam mencapai perubahan, diantaranya yaitu:
Menumbuhkan rasa ingin tahu
Manusia terlahir sebagai makhluk Tuhan dan makhluk sosial yang fitrahnya mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. Tinggal bagaimana kita mengasah dengan membiasakan diri untuk peka terhadap sekitar. Karena alam kehidupan kita adalah sumber pengetahuan yang bisa menstimulus rasa ingin tahu kita. Bahkan Tuhan pun memberikan tanda kepada umatnya dengan berbagai fenomena alam, tinggal kita mencoba menyerap, mempelajari dan memahaminya. Ini meliputi hal-hal yang bersifat eksak terukur maupun yang tersembunyi penuh misteri, dalam tataran ilmu hati.
Hanya dengan menumbuhkan rasa ingin tahu yang tinggilah kita akan mau terus belajar untuk mengembangkan diri sehingga menjadi pribadi yang terus mengalami perubahan yang memberi manfaat bagi diri sendiri dan kehidupan sekitar.
Jangan pernah merasa cepat puas
Jangan pernah merasa puas terhadap apa yang sudah dilakukan dan yang sudah dicapai. jadilah pribadi yang selalu merasa haus ilmu, dan memposisikan seperti gelas kosong atau setengah kosong. Sehingga selalu ingin mengisi dengan ilmu kebaikan agar terus terisi. Sebab jika kita merasa sudah puas, merasa sudah pandai atau pakar, ibarat sebuah gelas dengan air yang penuh, apapun yang terlihat di sekitar, sulit untuk diserap sebagai ilmu. Jika dipaksakan pada mereka yang berprinsip gelas penuh, maka ilmu akan sia-sia. Penuh perdebatan, dan selalu menentang tambahan pengetahuan baru yang berasal dari perubahan yang terjad
Jangan terlena di zona nyaman
Tiada satupun manusia yang bisa menduga secara pasti tentang apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang pada dirinya. Lagi pula, bisa saja zona nyaman yang dijalani saat ini akan menjadi belenggu yang menutup kita untuk berkembang, dan menghalangi kita untuk bisa berlari kencang. Sementara itu, perubahan dunia di berbagai sektor begitu cepat dan tak terduga. Jika kita terlalu nyaman bersembunyi di zona nyaman, maka kita akan tergulung oleh perubahan yang niscaya akan terjadi. Jika kita tidak bersiap, maka kita akan gagap, dan perlahan mati terlindas oleh perubahan itu sendiri.
Tersingkir dan tersisih karena perubahan yang begitu cepat, yang disebabkan karena kita tidak bersiap, adalah hal yang sangat menyedihkan. Apalagi jika ternyata karena kita lalai bersiap, selalu menjadi penonton, bukan yang ikut menjadi pembuat perubahan itu sendiri. Setidaknya jika kita belum bisa menjadi sebagai bagian dari faktor perubahan, kita menjadi pribadi yang bisa segera menyesuaikan, dengan ilmu yang telah kita persiapkan. Paling minim, kita menjadi pribadi yang mudah dan cepat belajar terhadap perubahan yang terjadi, atau dikenal sebagai ‘adaftif’.
Menyukai tantangan dan resiko
Manusia terlahir sebagai pemenang dan diamanahkan sebagai ‘khalifah fil ardy‘ atau pemimpin. Manusia pada hakekatnya akan selalu dihadapkan pada berbagai tantangan dan resiko sebagai bagian untuk mengubah nasibnya. Oleh sebab itu, sunatullahnya, manusia harus menjadi pribadi yang menyenangi tantangan dan mampu bertindak sebagai risk taker. Jika ini dilakukan, maka kita akan cenderung menjadi pribadi pejuang yang bisa berhasil menaklukan perubahan, sebesar apapun itu terjadi. Jika kita mampu menumbuhkan keinginan-keinginan baru, dan merubah keinginan-keinginan tersebut menjadi kebutuhan maka kita akan tertantang dengan sendirinya untuk belajar segala hal demi mengalahkan tantangan dan resiko tersebut .
Melatih kesabaran
Bahkan seorang Isaac Newton, berhasil membuat sebuah penemuan yang berharga, karena kesabarannya dalam menerima dan memahami kegagalan untuk mendapatkan hasil terbaik. Setiap proses selalu ada resiko berhasil atau gagal, bersabar atas keduanya, dengan kesabaran yang aktif, akan membuat kita menjadi pribadi tangguh. Karena tiada perubahan yang akan terjadi tanpa belajar.
Perubahan global yang saat ini terjadi, dengan kecepatan yang terduga, memerlukan daya adaptasi berlipat dari sebelumnya. Bahkan proses adaptasi harus dengan ilmu yang mumpuni, baik ilmu formal maupun informal. Mari terus bersiap, siaga terhadap apapun yang terjadi dalam kehidupan, terus belajar menjadi versi terbaik kita, dan bersiap untuk perubahan yang berputar cepat, atau kita terlindas dan mati.