AKROBATIK
Oleh : Syaifudin
SCNEWS.ID-BANJARMASIN. Sahabat ! istilah akrobatik umumnya diberikan kepada suatu penampilan atau pertunjukan yang luar biasa dan mengagumkan, ia hanya dapat dilakukan dengan menggunakan ketangkasan, keseimbangan dan kecerdasan yang biasanya hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang disamping mempunyai “keistemewaan” fisik dan otak, akan tetapi juga dari proses belajar dan latihan yang intensif. Oleh karena itu orang yang dapat melakukan akrobatik adalah orang yang istimewa, namun sifatnya bisa bersifat positif dan bisa pula bersifat negatif.
Akrobatik bisa dilakukan oleh seseorang dengan kemampuan fisik dan fikiran seseorang, oleh karena itu melatih fisik dan fikiran secara rutin dalam frekuensi dan durasi waktu yang lama pada suatu bidang tertentu akan menjadikannya dapat melakukan tindakan atau perbuatan akrobatik pada bidang tersebut, sehingga ia mempunyai kemampuan yang istemewa pada bidang tersebut.
Seperti para pemain sirkus yang mampu bergelantungan di tali dari satu tali ke tali dengan gerakan-gerakan lincah, mengendarai sepeda dengan jumlah orang yang banyak dan bebagai formasi, melakukan gerakan senam yang tubuhnya dapat melingkar dan melengkung dan sebagainya, adalah contoh gerakan fisik yang bersifat akrobatik yang hanya bisa dilakukan oleh mereka yang telah terlatih.
Dari contoh akrobatik fisik ini, kita dapat mengatakan bahwa siapapun dapat melakukan akrobatik fisik asalkan kita melatihnya, dan ini akan memaklumkan kepada kita tentang rumus kehidupan untuk dapat menguasai suatu bidang keterampilan, maka yang harus dilakukan melakukan dan melatihnya secara terus menerus, sehingga bagi siapa yang rajin melatih diri pada bisang tertentu tersebut dengan gigih, semangat, akan bisa mencapai derajat bobot akrobatik. Sekalilagi kuncinya lakukan dan lakukan lagi latihannya secara terus menerus.
Disamping akrobatik fisik, manusia juga bisa melakukan yang disebut “akrobatik pemikiran”, yang membuat kita kagum pada argumentasi dan narasi yang digunakannya saat berbicara secara monolog ataupun dialog. Akrobatik pemikiran ini pada dasarnya adalah orang yang mempunyai kemampuan menggunakan logika dan menarasikannya, oleh karena itu akrobatik pemikiran juga sebuah keterampilan yang diperoleh atau didapatkannya dari proses “belajar” dan “berlatih”. Banyak membaca referensi dan melatih atau mengasah logika secara terus menerus adalah syarat yang harus dimiliki dan dilakukan oleh orang yang mau menguasai kemempuan akrobatik dalam berfikir.
Sahabat ! saya perlu menggarisbawahi, seseorang yang bisa melakukan akrobatik fikiran, maka mempunyai kemampuan untuk memanipulasi fakta, data dan teori untuk mencari pembenaran, sehingga pada saat kita menyaksikan dan mendengar seseorang melakukan akrobatik pemikiran, maka yang terpenting bagi kita adalah mengetahui bahwa ia sedang mencari “pembenaran” atas argumentasi yang dibangunnya, oleh karena itu tidak diperlukan untuk memberikan respon menolak atau menerima argumentasinya akan tetapi lihatlah cara dia melakukan akrobatik pemikiran dengan logika yang dibangunnya tersebut, sehingga kita faham bagaimana alur fikirnya yang bisa kita telusuri tersebut.
Sahabat ! Kita boleh kagum atas kemampuan seseorang dalam melakukan akrobatik pemikiran, tapi jangan sampai kita terkelabui pada perbuatan dia yang sebenarnya, karena terkadang yang dilakukannya adalah usaha mencari dasar pembenar dari suatu perbuatan yang dilakukannya untuk menutui kebenaran yang sebenarnya.
Akrobatik pemikiran yang dilakukan bertujuan untuk mencari pembenaran, biasanya dijadikan alasan bagi seseorang untuk menjawab “mengapa ia melakukannya”, sehingga terdapat perbedaan dengan pendekatan wisdom yang justeru menggunakan fikiran untuk kebenaran dalam menuju kebijaksanaan hidup, karena pendekatan wisdom bertujuan untuk mewujudkan kebijaksanaan dalam kehidupan.
Salam secangkir kopi seribusatu inspirasi.