Antara Jakarta, Dubai dan Eropa Barat
Oleh : dr. Mohamad Isa SpP*
SCNEWS.ID-BANJARMASIN. Perjalanan kali ini kami lanjutkan ke Eropa Barat, yang diawali keberangkatan dari Jakarta menuju Paris transit di Dubai. Dengan jarak tempuh
sejauh 10.000 km di tempuh dalam waktu 19 jam dengan transit di Dubai 4 Jam. Tour di Eropa Barat dengan memakai perjalanan darat dengan bus sepanjang : 2800 km. Perjalanan ini diselenggarakan oleh Biro Perjalanan Jakarta dengan label perjalanan dengan makanan yang halal. Lama Tour 11 hari, mulai tgl 25 April 2023 – 5 Mei 2023 berangkat dari Jakarta menuju ke Paris, Belgia, Belanda, German, Swiss, Italia/Roma kembali ke Jakarta. Dengan label halal ini, dikondisikan makanan yang di konsumsi di rumah makan dengan masakan halal, sehingga lebih nyaman bagi pemeluk agama Islam.
Jakarta sebagai Ibukota Negara Indonesia dengan jumlah penduduk sebesar 250 juta dengan berbagai lapis status sosial menjadi daya tarik para pebisnis untuk menggali potensi penduduk tersebut. Potensi tentang kemampuan masyarakat untuk ikut tour ke Luar Negeri. Berbagai macam distinasi wisata yang ada di luar negeri dan dengan berbagai macam label yang disampaikan. Para pebisnis Travel dan Maskapai selalu mengincar untuk bisa masuk ke Indonesia. Berbagai Maskapai Luar Negeri sudah masuk ke Indonesia. Sementara Maskapai Dalam Negeri khususnya maskapai pemerintah relative kurang bisa berpartisipasi mengambil “Kue Penerbangan ini”. Maskapai Penerbangan Emirat telah berkembang dengan melakukan ekspansi penerbangan ke seluruh Dunia, dengan sentralnya di Dubai. Berkembanganya suatu Maskapai tidak lepas dari managemen yang baik dan profit.
Dubai sebagai salah satu kota di Uni Emirat Arab, yang terletak di Kawasan Timur Tengah. Berkembang sebagai kota yang maju dengan Bandara yang banyak dikunjungi maskapai, baik untuk transit maupun untuk proses pemberangkatan atau kedatangan. Bandara Udara tersebut telah mengupdate secara modern dan membuka peluang investasi dari berbagai perusahaan dari luar. Investasi ini menjadi sesuatu yang positip maupun negatif. Positipnya
adalah bisa menggerakkan ekonomi kawasan tersebut, tetapi dampak negatifnya adanya pengaruh budaya para investor dari luar yang bisa mempengaruhi kehidupan sosial setempat. Itu tentunya sudah diperhitungkan konsekwensi bagi pemegang kekuasaan di negara tersebut.
Paris sebagai distinasi pertama kota yang kami kunjungi. Paris sebagai ibukota negara Perancis, telah lama ada keberadaannya dan sejarahnya. Banyak peninggalan masa lalu yang sampai sekarang tetap terjaga seperti Arc de Triomphe, Place de la Concorde, Menara Eiffel, Les Invalides, Piramida Kaca Lauvre, Penulusuran sungai Seine. Semua tempat tersebut tetap terjaga dengan baik. Peninggalan bangunan besar dan kokoh menunjukkan bahwa telah adanya kemampuan dan kedigdayanya negara ini. Berjalanan dengan waktu sekarang kami lihat banyak imigran yang datang ke Perancis untuk memperbaiki kehidupannya. Para imigran menjadikan suatu negara bisa maju atau tidak tergantung negara tersebut memberdayakannya. Imigran bisa menjadi kekuatan suatu negara karena para imigran cenderung punya etos kerja yang lebih kuat dari para penduduk asli. Para pemain sepak bola Perancis banyak yang diisi oleh pemain imigran dari berbagai negara
sehingga bisa mencapai juara dunia sepak bola tahun 1998, 2018 . Di Paris kami sempat sholat jamak Dhuhur dan Ashar di Great Mosque of Paris. Masjid ini telah dibangun sejak tahun 1920 seluas 75.000 m2 dengan memodifikasi arsitek Aljasir, Moroko, dan Tunisia. Masjid ini selain dipakai sholat untuk masyarakat muslim juga banyak dikunjungi masyarakat non muslim untuk melihat dalamnya masjid dan tata kehidupan orang Islam beribadah.
Setelah dari Paris, perjalanan dilanjutkan dengan bus menuju ke Brusel. Jarak yang ditempuh sejauh 312 km ditempuh daam waktu 4 jam. Perjalanan melaui jalan TOL yang baik dengan sistim pembayaran memakai cara MLFF ( Multi Line Free Flow), bus bisa masuk pintu tol tanpa harus berhenti. Brussel sebagai ibukota negara Belgia berkembang dengan baik, tata kota yang tertib dan bersih. Brussel sebagai kantor dari MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa) yang membuat kunjungan antar anggota MEE tidak memerlukan paspor dan visa bisa dipakai diseluruh anggota MEE. Keberadaan MEE ini bisa mendorong kemudahan pergerakan dari satu negara ke negara lain. Wisata yang kami kunjungi antara lain Manneken Pis, Grand Place, Rudolf Broun Chocolate, Royal Palace and Atonium.
Dari Brussel di lanjutkan ke Amsterdam. Jarak Brussel – Amsterdam 203 km, ditempuh dengan bus melalui jalan Tol selama 2,5 jam. Amsterdam sebagai kota yang terletak dibawah permukaan laut, yang memaksa para pengelola kota memutar otak supaya kota tersebut tidak mudah banjir karena air laut yang pasang. Dibuatlah bendungan dan kanal-kanal di kota tersebut. Di kota ini ada beberapa wisata yang dikunjungi antara lain : Keukenhof Park, Diamond Outlet, Dam Square, Rotyal Palance, Volendam. Keukenhof Park
suatu tempat taman bunga Tulip yang besar. Bunga Tulip hanya bisa berkembang pada musim semi. Kota ini banyak menunjukkan bangunan Kerajaan Belanda yang telah berada sejak dulu. Negara yang relative kecil tapi mempunyai kemampuan untuk menjajah negara lain termasuk Indonesia. Banyak bangunan yang mirip dengan bangunan Belanda yang ada di Indonesia. Kami sholat Jamak Dhuhur dan Asar di masjid Aya Sofia Mosque Amsterdam,
masjid ini didirikan oleh komunitas masyarakat Turki yang ada di Belanda. Bangunan masjid ini seperti bangunan biasa dari luarnya.
Pagi jam 08.00 waktu setempat dilanjutkan perjalanan ke Cologne (Koln) German, Jarak Amsterdam dengan kota Koln Jerman 260 km yang bisa ditempuh dengan bus selama 2,5 jam. Dengan cuaca 14 derajat Celsius. Kota Koln ditandai dengan bangunan yang bersejarah yaitu : Katedral yang besar,yang dibangun selama 700 tahun. Dengan ornament bergaya gotik. Menunjukkan bahwa pembangunan ini memerlukan dana dan tenaga yang luar biasa. Dari mana dana pembangunan tersebut didapat, kami belum tahu pasti
kemungkinan dari jamaah atau dari sumbangan negara. Di Kota Koln ini telah dibangun masjid yang paling besar di Eropa yang bernama Cologne Mosque yang diresmikan oleh Presiden Erdogan (Turki), karena dibangun oleh komunitas Turki di German dan sekitarnya.
Dari kota Koln , kami meneruskan ke kota Illikirchgraffenstaden. (Starbourg). suatu kota yang terletak di pinggir timur Perancis. Jarak Koln ke Illikirchgraffenstaden ini 390 km. Kota ini dipakai sebagai kota perantara sebelum ke Kota Zurih (Swiss). Kota kecil dengan jumlah penduduk yang sedikit, sehingga menjadikan kota ini tenang.
Dari Starbourg lanjut ke negara Swiss. Swiss dengan kota-kota yang indah menjadikan tempat distinasi wisata yang banyak dikunjungi para wisatawan. Tempat Wisata yang kami kunjungi Mount Titlis, Chapel of Bride, Luzern Lake, Bucheer Watch Factory, Cassagrande Shop. Di tempat ketinggian 3300 m di Mount Titlis yang dipenuhi salju, kami bisa sholat jamak Dhuhur dan Ashar di musholla tempat tersebut.
Kami bermalam di Zurich (Swiss), suatu tempat yang tenang, dengan berbagai perkantoran Internatioanal seperti PBB, WHO, FIFA. Setelah dari Swiss lanjut ke Milan ( Italia) dengan jarak 283 km. Jalan Swiss ke Milan banyak melewati terowongan buatan yang dibuat untuk menembus pegunungan Alpen. Ada terowongan sepanjang 17 km. Pembuatan terowongan ini perlu tehnologi dan dana yang besar. Disamping terowongan
ada beberpa tempat yang indah seperti Danau Luzern dan danau yang Lain.
Milan sebagai kota yang terkenal karena mode, dan sepak bolanya. Disini kami mengunjungi : Duamo/Plaza Castello, Gelleria Vittorio Emanuele Mall. Kota ini terkenal karena ada 2 kesebelasan yang terkenal yaitu Inter Milam dan AC Milan. Kami bermalam di kota Milan, yang esok harinya dilanjutkan ke Venezia.
Venezia sebagai kota yang terletak di pinggir laut Adriatik terkenal karena sejarah dan pariwisatanya. Seperti Piazza San Marco, Bell Tower and Bridge of Sighs dan Gandola Experience. Saat disini cuaca hujan dengan angin yang kencang sehingga udara terasa sangat dingin. Banyak penjual souvenir di tempat ini berasal dari orang-orang Bangladesh, India, Senegal dan Cina, dan dari negara-negara lain. Jarang yang jualan souvenir dari masyarakat Italia setempat. Dari Venezia dilanjutkan ke kota PISA yang terkenal dengan Menara Miring PISA. Menara ini miring karena ada kontruksinya yang terganggu sehingga miring adanya. Setelah dilakukan pengkajian dan penguatan pondasi nya , menara yang miring bisa dibangun dan jadi terkenal sedunia.
Dari kota PISA dan Prato dilanjutkan ke kota Roma. Roma sebagai ibukota negara Italia terkenal dengan peninggalan situs sejarah seperti ; Trevi Fontain, Spanis Steps dan Coloseum dan Vatikan. Coloseum ditetapkan sebagai situs yang dilindungi WHO. Situs ini menandai bahwa ada peradaban saat itu yang mampu membuat stadion dengan kapasitas 70.000 orang. Tempat ini dipakai arena pertarungan para gladiator dan binatang buas.
Sebelum ke Bandara, kami bisa sholat di Masjid Roma yang besar. Masjid sumbangan atas partisipasi 23 negara termasuk Indonesia. Dari kota Roma perjalanan tour diakhiri untuk balik ke Jakarta dengan transit di Dubai.
Dari perjalanan ini beberapa hal yang bisa diambil pelajaran bahwa:
1. Setiap negara punya ciri masing-masing. Mau dibawa kemana negara
tersebut tergantung dari para pemimpin dan masyarakatnya. 2.Negara dengan
sejarah yang besar dan kuat, akan bisa berubah ke negara lain kekuatannya
seperti halnya bandul/roda yang kita kenal. 3. Setiap kebijakan yang dibuat
oleh penguasa atau pemimpin suatu negara pasti mempunyai konsekwensinya, baik konsekwensi kearah yang positip atau negatip. 4.Perjalanan yang jauh kalau disertai dengan rasa senang dan syukur akan jadi ringan daan sehat. 5.Setiap negara/bangsa/seseorang bisa melakukan perubahan dengan memakai resep AMPUH yaitu : (A) Amati, (M) Modifikasi, (P) Perbaiki, (U) Ungguli, (H) Hargai. Agar lebih baik dari yang sekarang.
*Dokter di RSUD Ulin Banjarmasin.