BAGIMU NEGERI, MENGASAH RASA, MENCINTAI INDONESIA

SCNEWS – Jangan Tanyakan Apa Yang Telah Negara Berikan Kepadamu, Tapi Tanyakan Apa Yang Telah Kamu Berikan Kepada Negaramu

Indonesia bersorak sorai, kegembiraan mewarnai setiap sudut negeri ini, menghilangkan sejenak keluh kesah atas dampak pandemi yang selama ini telah memberikan aura kemurungan yang berkelanjutan. Bulu tangkis ganda putri memecah kemurungan negeri ini, dengan perjuangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu memenangkan medali emas di Olimpiade Tokyo 2021. Memupus harapan sang raksasa bulutangkis, yaitu China untuk memenangi pertandingan, dan berkibarnya sang saka merah putih membuat hati seluruh bangsa ini bergetar. Berkumandangnya Indonesia raya, tidak hanya membuat Greysia dan Rahayu menitikan air mata, tapi seluruh bangsa ini ikut terharu. Sebuah perjuangan yang tidak mudah dan pastinya setelah melewati panjangnya persiapan yang dilakukan. Atas semua yang telah diupayakan ditengah kondisi yang luar biasa prihatin, kemenangan ini menjadi oase bagi kita semua.

Dari peristiwa kemenangan ini, yang menjadi tajuk hampir di semua media, mengikis semua perbedaan, perdebatan dan apapun yang membuat bangsa ini berkubu-kubu. Selama ini setiap hari kita selalu disuguhkan dengan berbagai pro kontra atas apapun yang sedang terjadi. Bahkan pada sesuatu yang dilihat baik oleh satu pihak, selalu akan dilihat buruk oleh pihak lain. Begitu gaduhnya, begitu berisiknya. Pada sebagian besar masyarakat beberapa waktu ini memperlihatkan kondisi yang kadang menjadi apatis, ada juga yang sekedar sarkastis, tapi tidak jarang mereka begitu ‘impulsif’, bagai sumbu pendek yang gampang tersulut, karena beratnya beban yang ada. Cara termudah untuk melepas beban diantaranya adalah dengan mencari pihak lain untuk disalahkan, baik pemerintah atau siapapun yang tidak satu jalan.

Beban akibat pandemi ini, bukan melulu persoalan tidak berkecukupan materi, bisnis macet atau karena tidak bisa bekerja. Mereka yang mempuanyai aset luar biasa, tidak ada kekurangan jika dilihat dari materi, tetap ikut dalam arus kegaduhan ini. Ada yang hanya jenuh karena berkurangnya peluang bisnis, menurunnnya keuntungan meskipun secara aset aman. Kondisi ini saja membuat mereka yang berada di kelompok ini terus menerus berkeluh kesah bahkan kadang berulah. Bagi mereka yang memang betul-betul terdampak karena runtuhnya pondasi keuangan, kehilangan pekerjaan, serta menurunnya daya beli yang berakibat industri kecil gulung tikar, jeritannya sudah diiringi tangisan keputus asaan. Kebijakan apapun dari pemerintah ditanggapi dengan kegamangan, diantara percaya dan tidak percaya, bahkan ditentang dengan kenekatan demi perjuangan kehidupan harian. Betul-betul keadaan yang membuat mendung langit Indonesia.

Saat ada sesuatu yang menyentuh nilai dasar nasionalisme, maka semua mendung dan duka hilang sesaat. Semua terhibur dan melebur menjadi satu, kebanggaan atas negeri. Sosok Greysia dan Rahayu menjadi pemersatu bangsa dengan perjuangannya memenangkan medali emas. Agustus kembali menebarkan rasa patriotik di hati setiap anak bangsa. Kita merindukan adanya momen-momen lain yang bisa menyatukan bangsa ini, sehingga bisa menjadi satu langkah dalam memandang setiap keadaan.

Perbedaan dalam kehidupan itu tidak bisa dihindari, tapi bagaimana perbedaan itu tidak menjadi sebuah jurang yang membuat jalan yang berlawanan, itu yang harus diupayakan. Berbeda jalan boleh, asal tujuannya sama. Kebanyakan yang saat ini terjadi, perbedaan yang ada memisahkan jalan dengan arah yang berlawanan, sehingga jarak semakin lebar, dan kebersamaan sulit disatukan. Yang terjadi hanyalah, jurang yang semakin melebar siap untuk menenggelamkan siapapun yang melintas diantara keduanya.

Indonesia dengan bhineka tunggal ika nya adalah sebuah simbol, bahwa semenjak dulu perbedaan itu ada. Tapi bagaimana para pejuang dan khususnya ‘founding father’ negeri ini bisa menyatukan itu dalam satu ikatan cinta tanah air. Harus ada pemersatu, apapun bentuknya, yang bisa membuat bangsa ini melihat sebuah kepentingan besar untuk negeri, yang akan ditempatkan di atas kepentingan-kepentingan pribadi dan golongan. Jika kita bisa menemukan kondisi ini, entah pada tokoh, atau momentum peristiwa, maka banyaknya perbedaan jalan akan diluruskan menjadi satu tujuan. Perbedaan jalan dan pilihannya tetap dihargai tetapi arah jalannya diluruskan pada satu titik, kepentingan bangsa ini.

Belajar dari banyak negara besar, dimana demokrasi dibalut dengan kepatuhan atas hukum. Komitmen untuk negeri menjadi utama, diiringi penegakan hukum dan aturan yang adil menjadi kunci. Pemerintah harus bisa mengembalikan kepercayaan rakyat, dan rakyat harus mengikis kecurigaan dan sangka buruk terhadap segala sesuatu yang menyangkut kebijakan untuk orang banyak. Semua demi negeri ini. Kritik, pengawasan tetap penting sebagai ‘social control’, tapi harus dilakukan proporsional dengan jalur yang efektif. Jika pemerintah dan masyarakat sama-sama menyadari ini, maka indahnya perbedaan yang tetap satu akan terjadi.

Perlu usaha keras untuk mewujudkan rasa percaya pada pemegang kekuasaan, dan harus dari kedua belah pihak menyadarinya. Jika ini bisa diwujudkan, ketika ada kepentingan besar untuk negeri ini, semua akan berdiri tegak memberikan dukungan.

Jika…

Kapan….???

DhyRozz

Terbaru

spot_img

Related Stories

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini