SCNews – “Jika anda ingin menjalankan bisnis, jangan tunggu peluang, tapi harus menciptakan peluang sendiri” – Jack Ma
Memasuki Tahun 2021, kita diuji dengan berbagai tantangan. Pandemi Virus Covid-19 yang belum berakhir, dengan fluktuasi paparan yang sulit diduga, ditambah dengan berbagai bencana yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Keprihatinan yang dirasakan dengan kondisi ini, tentunya tidak boleh membuat semangat kita turun untuk bisa menghadapi tantangan ke depannya. Dengan pikiran positif dan semangat yang tetap terjaga, kita bersama mengalahkan semua tantangan.
Di tahun yang baru dengan tantangan luar biasa ini, mari kita tengok perjuangan orang-orang yang berhasil mengalahkan tantangan hidupnya. Meskipun tampak begitu berat, kita tetap berhak memimpikan kesuksesan, merencanakannya dan meraihnya dengan upaya terbaik. Kendala dalam meraih kesuksesan ada di dalam pikiran kita.
Mari kita lihat sosok Jack Ma, yang berhasil membangun mimpinya, dari “zero to hero”. Bagi pria kelahiran 10 September 1964 ini, kesuksesan yang ia raih bukanlah dengan mudah, melainkan melalui suatu proses dan mengalami banyak kegagalan dan penolakan. Berikut 7 pola pikir orang sukses dari seorang Jack Ma yang dapat menginspirasi.
- Pintar membaca peluang
Bagi Jack Ma untuk bisa sukses, setiap orang harus menciptakan peluang, menjemput dan memanfaatkannya sebaik mungkin. Di tahun 1990-an, China mengalami minim infrastruktur sehingga berdampak pada sulitnya pengusaha-pengusaha di Cina untuk mengembangkan bisnisnya. Kondisi dan kendala ini dianggap Jack Ma sebagai suatu peluang. Ia menciptakan ide dengan mendirikan Alibaba, sebuah perusahaan e-commerce yang dapat membantu para pengusaha untuk menjalankan bisnisnya. Visi dari Alibaba yakni sebagai suatu wadah yang mempertemukan penjual dan pembeli, sehingga para pengusaha dapat bergabung di Alibaba dan menjual produknya di satu marketplace tanpa perlu memperdagangkannya sendiri.
Jika kita lihat kondisi sekarang, tidak semua bisnis terpuruk, ada berbagai peluang yang bisa dikembangkan dengan berbasis e-commerce, digital yang sangat cocok dengan kondisi sekarang, dimana segala sesuatu lebih efektif dan aman dilakukan secara virtual.
2. Fokus
Bagi Jack Ma, kesetiaan pelanggan adalah kunci kesuksesan. Persaingan di dunia bisnis online marketplace sangat ketat. Kompetitor ada di mana-mana dan akan selalu membuat berbagai cara untuk dapat mengalahkan kita. Melihat hal tersebut, Jack Ma tidak pernah takut terhadap kompetitor-kompetitornya. Baginya, ia dapat bertahan berkat pelanggannya.
Jack Ma menyampaikan bahwa ketika krisis melanda, para pemegang saham Alibaba pergi meninggalkannya, tetapi para pelanggan dan pegawainya tetap setia. Kondisi yang membuat Jack Ma selalu menomorsatukan pelanggan. Baginya, Alibaba bisa sukses kalau ia berhasil mempertahankan kepercayaan pelanggannya. Dengan pelayanan terbaik, pelanggan mana pun akan setia.
3. Tidak Peduli Pembenci atau ‘Haters”
Dalam perjalanan bisnisnya, Jack Ma pernah berinisiatif untuk menciptakan Alipay, sebuah mekanisme pembayaran khusus bagi pelanggan Alibaba. Respon yang diterima bukan respon positif tapi banyak cibiran dari pengusaha e-commerce lain. Mereka menganggap kalau Jack Ma sudah gila karena bisnis yang dijalankannya. Namun, Jack Ma tidak peduli. Ia mengabaikan komentar para haters dan berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkan Alipay. Hingga pada akhirnya Alipay berhasil menjadi salah satu metode pembayaran terbesar di China.
Orang-orang yang sukses adalah orang-orang yang memiliki pemikiran kritis, kreatif dan selalu menciptakan ide. Jangan ragu dan menunda!
Saat ide muncul, Jack Ma pun langsung mengimplementasikan ide-ide tersebut. Tidak berhenti sampai disitu, Jack Ma pun mencari cara dan ide yang lebih brilian lagi demi kemajuan bisnisnya. Salah satu pemikiran Jack Ma, saat ia melihat kendala menjadi peluang dan mengolah peluang menjadi suatu ide, yakni peluang pemanfaatan internet. Pada saat itu teknologi tersebut masih baru. Dia melihat adanya peluang besar dari pasar internet.
Inovasi lainnya, ia mendirikan platform pembayaran sendiri. Pembeli yang mau belanja di Alibaba menyetorkan deposit ke situs yang digunakan untuk membayar belanjaan di Alibaba. Metode ini lebih disenangi karena lebih simpel dibandingkan melakukan pembayaran dengan sistem kartu kredit atau transfer.
5. Tidak Mudah Menyerah
Bagi Jack Ma, untuk bisa sukses, tidak hanya mengeluh, tapi mencari cara bagaimana kendala tersebut bisa teratasi. Kesuksesan yang diraih saat ini pun dimulai dari kegagalan dan penolakan yang tidak hanya sekali.
Saat memasuki sekolah, sejak SD sampai SMA, Jack perlu berkali-kali tes karena tidak hebat secara akademis. Ma juga pernah gagal masuk universitas ternama, ia kuliah setara program D-3 di Sastra Inggris Hangzhou Normal University, lulus tahun 1988. Kegagalan lainnya, ia pernah gagal saat melamar di KFC cabang cabang Hangzhou dan gagal menjadi polisi. Ma memiliki prinsip, gagal berarti menyerah.
Ia memandang hal itu sebagai suatu proses semata, belajar dari kesalahan, dan membuat strategi baru dengan mempertimbangkan kesalahan yang pernah dibuat sebelumnya. Jack Ma bahkan mengatakan bahwa kegagalan menjadi bagian perjalanan hidupnya.
6. Memperbanyak Lingkaran Pertemanan Sosial
Jack Ma adalah seorang periang dan punya banyak sahabat. Bahkan istrinya pun adalah sahabatnya di kampus, Zhang Ying. Jack Ma memiliki banyak teman, dan dia menjadikan pertemanannya untuk menjadi bagian marketing ide perdagangan virtual.
7. Banyak belajar dari yang telah sukses
Zack Ma belajar dari keberhasilan Amazon dan Ebay. Dia mendirikan Alibaba bukan meniru tapi belajar pola bisnis yang telah sukses. Dia mendirikan sebuah perusahaan seperti Amazon ataupun Ebay, namun yang membedakannya adalah Alibaba tidak memiliki persediaan atau menjual barang. Perusahaan ini hanya menjadi perantara, sehingga mampu mengumpulkan komisi atas jasa-jasanya
Banjarmasin, 27 Januari 2021
(Dari berbagai sumber)