BENAK, WISDOM DAN KAMPUS WISDOM
“Didepan cortex ada lapisan yang dikenal sebagai prefrontal cortex merupakan pusat wisdom dari semua bagian yang ada di benak manusia”.
Oleh : IBG Dharma Putra
SCNEWS.ID-BANJARMASIN. Benak manusia itu unik dan berbeda dengan makhluk hidup lain. Salah satu bagian otak manusia yang konon tidak dimiliki oleh hewan adalah prefrontal cortex, artinya jika bagian otak ini rusak ( salah satunya diakibatkan oleh penggunaan narkoba ) maka manusia akan mirip binatang. Prefrontal cortex berfungsi sebagai manajer dan pimpinan dalam otak, sehingga jika rusak total, berakibat pada cara bertindak tidak terkendali, tanpa peduli norma, serupa dengan binatang.
Prefrontal cortex berguna untuk membuat manusia, selalu berpikir dan meningkatkan kesadaran diri, untuk senantiasa tetap berjuang, berikhtiar memperbaiki diri dan lingkungan, disepanjang hidupnya. Prefrontal cortexlah yang membuat manusia, tak sebarang comot dan makan nasi bungkus di dekatnya dan bukan miliknya, walaupun dalam kondisi kelaparan. Prefrontal cortex, membuat manusia meminta ijin dan bernegosiasi agar diperbolehkan makan ataupun berbagi nasi bungkus tersebut.
Secara lebih paripurna jika mengacu konsep triune brain, kecenderungan fungsi kerja otak dibagi menjadi 3 sub sistem. Dari yang paling bawah; batang otak yang paling kuno, lebih dikenal sebagai otak buaya, selanjutnya di bagian tengah terdapat sistem limbik, berupa otak emosional dan yang paling atas adalah executive brain, berisi terutama prefrontal cortex, persis di belakang dahi. Ketiganya, berguna dalam mengelola kewaspadaan dini, berupa dorongan cepat dalam memutuskan hadapi atau hindari serta kabur, sehingga disebut juga sebagai survival brain. Di dalam kesehariannya lower brain ini sering disatukan dengan middle brain atau fugsi sistem limbik. Sehingga benak dibedakan hanya menjadi dua bagian besar otak yaitu: cortical dan subcortical brain yang berfungsi lakukan slow thinking dan fast thinking.
Bagian otak yang populer adalah otak buaya (croc brain), bukan karena mata keranjang, tetapi karena cara berpikir maupun tindakan seperti reptil, dalam menghadapi rasa lapar, kontrol suhu, respons atas rasa takut ataupun reaksi dalam mempertahankan wilayah serta menjaga keamanan. Croc brain merupakan titik paling sensitif pada otak, mudah takut dan mudah dimanipulasi. Bagian itu bereaksi pada rasa takut sama seperti buaya, hanya mengerti cara menakuti musuh dan cara bertahan. Croc brain merupakan sumber masalah dalam benak manusia dan akan berlarut tanpa arah jika saja tidak ada kendali dari prefrontal cortex.
Bagian lain adalah Limbic system dan cortex. Limbic dominan pada jenis mamalia, seperti kuda, anjing, kucing,tikus. Limbik berfungsi mengatur suasana hati, hormon dan memori, sedangkan Cortex, dominan pada primata, untuk kemampuan berinteraksi sosial dan merencanakan. Pada manusia, berguna juga untuk memfasilitasi perkembangan bahasa.
Didepan cortex ada lapisan yang dikenal sebagai prefrontal cortex merupakan pusat wisdom dari semua bagian yang ada di benak manusia.
Mulai dari benak yang unik, dan keunikan oleh adanya wisdom, membuat ingatan mengalir ke Kampus Wisdom, sebuah gedung molek dan amat asri, milik seorang sahabat. Kampus berarti lapangan sedangkan wisdom diartikan sebagai sikap, perkataan atau tindakan yang terbaik dalam penyelesaian masalah secara tuntas tanpa menimbulkan disharmoni serta menganggu damainya kehidupan. Berlatarkan pengertian bebas itu, kampus wisdom dapat diartikan sebagai tempat bersilaturahmi orang dari berbagai latar belakang budaya, untuk saling paham, dalam menciptakan harmoni sebagai dasar perdamaian. Kampus Wisdom bukan tempat menyelesaikan masalah, tetapi tempat untuk menghindari terjadinya masalah.
Masalah bukan hal sederhana semata, tetapi sering sangat komplek, sehingga memerlukan rekayasa dengan cara dibesarkan, agar bisa dilihat lebih detail serta cukup jelas penyebab masalahnya. Mengecil ataupun membesarkan masalah, sangat penting dilakukan sebagai langkah awal penyelesaian dan bukan untuk melupakan ataupun untuk menambah runyam masalah. Untuk itulah diperlukan kepintaran dalam pengelolaan masalah.
Penyelesaian masalah dengan cara pintar dan paling cerdas sekalipun, akan tetap timbulkan bekas luka, yang sewaktu waktu bisa berdarah serta sakit kembali, sehingga anjuran kearifan adalah melalukan proaksi dan antisipasi untuk menghindarinya. Satu satunya jalan yang bisa dilakukan untuk menghindari masalah adalah berdialog agar timbul saling pemahaman serta kepedulian. Tanpa dialog yang terjadi bukan menghindari masalah tetapi menyembunyikan masalah. Dan masalah yang disembunyikan, ibarat api dalam sekam, sewaktu waktu dapat berkobar membakar harmoni kehidupan.
Saya kira, kampus wisdom diinisiasi untuk itu. Untuk tujuan luhur, membersihkan banua dari dengki, iri hati, dendam dan ketidak adilan. Dan jalan yang hendak dipakai adalah dengan saling bicara dan saling mendengarkan. Dengan misi mulia seperti itu, dalam upaya menghindari masalah, maka banyak gerakan didalamnya akan berisi pengendalian harapan dan mimpi, karena harapan dan mimpilah yang membuat kesenjangan. Kemampuan untuk tak bermimpi dan tidak berharap, serta hanya bekerja ikhlas, dengan cara terbaik dan menyerahkan hasilnya pada yang maha kuasa adalah salah satu upaya yang diasahkan, diasihkan dan diasuhkan di kampus wisdom. Sebuah tempat pertapaan modern, mengolah batin dalam suasana serta cara kekinian.
Kampus Wisdom adalah pembenahan diri, sedikitpun bukan ditujukan untuk memperbaiki orang apalagi orang lain, tempat merenung, mengolah rasa, berkontemplasi menemukan jati diri, bersilaturahmi untuk memahami dan bisa hidup berdampingan dengan berbagai perbedaan. Hidup berdampingan dengan pemahaman juga diperlukan dalam upaya menghindari masalah karena tidak jarang perbedaan tersebut menimbulkan kondisi membinggungkan yang tak sesuai harapan.
Kampus Wisdom adalah sebuah cermin besar dan bukan tentang uang. Cermin yang tertawa bahagia, menangis sedih, persis sama serta serupa dengan kondisi kita. Sebuah tempat yang bersikap, berkata dan bertindak serupa dengan diri kita dan mengambil jarak seuai pilihan yang kita buat, kita jauh dia jauh, kita dekat diapun dekat. Dan bukan masalah uang karena didalam uang melekat kemunafikan. Uang bukan sarana menghindari masalah karena sesungguhnya uang adalah sumber masalah. Uang potensial bermasalah karena yang tergambar didepannya, sangat berbeda dengan gambaran dibelakangnya.
Mari ke kampus wisdom untuk bercermin dan bukan mencari uang.
Banjarmasin
30092022