SCNEWS – Sukses adalah hak setiap orang, tapi tidak setiap orang mampu mengupayakan dan mewujudkan haknya. Bagaimana orang mengusahakan dirinya untuk bisa mencapai kesuksesan, sangat bergantung bagaimana kekuatan ikhtiarnya. Ada orang yang sangat gigih untuk mencapai kesuksesan, ada yang biasa-biasa saja. Ada yang konsisten dan fokus, ada yang mudah menyerah. Kesuksesan tidak datang dengan sendirinya. Sukses bukan makhluk hidup apalagi makhluk sosial yang mengerti hakikat materi. Kita tidak bisa menukar harta dengan sebuah kesuksesan. Ketika kita menginginkan berada di posisi sukses, maka kita harus menunjukkan aksi itu dan benar-benar bekerja untuk mewujudkan apa yang kita sebut dengan sebuah kesuksesan. Akan percuma kita memiliki segudang mimpi namun tak pernah berupaya dengan gigih.
Bagaimana kita mengupayakan untuk mencapai kesukesan harus direnungkan oleh setiap orang. Beberapa pertanyaan yang harus kita siapkan untuk diri kita, saat kita merencanakan perjalanan sukses, diantaranya adalah, bagaimana kita akan menjalani hidup di masa mendatang, bagaimana kita melihat diri kita dalam 10 tahun ke depan, bagaimana kita bisa mengatur diri kita dan keluarga. Semua jawaban atas pertanyaan itu akan menjadi keputusan pada rencana mencapainya.
Yang harus digarisbawahi adalah sukses kehidupan tidak melulu soal pencapaian harta dan materi atau status sosial. Bukan hanya tentang sesuatu yang didapat dilihat dan dinilai dengan kasat mata. Tapi lebih jauh lagi adalah pencapaian paripurna seorang insan dalam tugasnya menjadi ‘khalifah fil ardy’. Pencapaian yang kasat mata adalah jalan, tetapi tidak boleh dipisahkan dengan pencapaian ruhiah, agar jiwa kita tidak kosong, saat apa yang direncanakan tercapai.
Sukses duniawi bukanlah sebuah tujuan akhir yang harus kita capai. Karena faktanya, manusia tidak akan pernah merasa puas dengan apa yang telah dicapainya. Ia akan terus berusaha mendapatkan lebih dan lebih. Sebagian menamakannya sebagai semangat berkelanjutannya dan berinovasi. Namun pada kenyataannya tak lebih dari sekedar pemuas hawa nafsu dan rakus.
Ambil sisi positif dari semangat keberlanjutan ini agar kita gigih dalam meraih kesuksesan duniawi yang terukur secara kasat mata. Karena sesuatu yang terukur, bisa menjadi hitungan dan evaluasi dalam mencari jalan lain ketika menghadapi tantangan atau kegagalan. Mungkin saja kita akan gagal berkali-kali, tapi dengan pencapaian yang sifatnya terukur, maka kita akan terus mencoba berkali-kali. Harga sebuah kesuksesan adalah kerja keras, dedikasi terhadap pekerjaan, dan penentuan apakah kita berhasil atau gagal. Apakah kita telah mengerahkan kemampuan diri kita yang terbaik untuk pencapaian tersebut.
Tidak ada kesuksesan yang didapat dengan instan. Tidak ada orang yang menjual kesuksesan. Satu-satunya orang yang bisa memberi kita kesuksesan adalah diri kita sendiri, dengan ikhtiar yang optimal. Bukan dengan uang dan harta yang kita miliki lantas kita bisa mendapatkan kesuksesan. Karena banyak orang sukses tanpa modal materi, tapi kegigihan. Kita baru bisa mendapatkannya ketika kita benar-benar bekerja keras dan mendedikasikan diri bahkan hidup kita untuk tujuan yang ingin dicapai.
Salah satu cara untuk sukses adalah menjadi diri sendiri, mampu mengekspresikan diri dan kemampuan terbaik. Keyakinan pada kekuatan diri sendiri, akan membuat hasilnya menjadi sepenuhnya milik kita dan ada rasa puas. Mungkin saja kita belajar dengan kesuksesan orang lain, tapi bukan sepenuhnya menduplikasi, lakukan tetap dengan cara dan rasa yang kita punya, apapun yang sedang direncanakan untuk dicapai. Tidak ada kesuksesan yang sama antara satu orang dengan orang yang lain. Di balik kesuksesan masing-masing orang tersimpan cerita perjuangan, suka, dan duka mereka masing-masing. Kita boleh terinspirasi untuk mencapai kesuksesan seperti orang tertentu, tetapi kita tidak bisa menduplikasi kesuksesan secara penuh tanpa menyesuaikan dengan kemampuan kita. Orang lain mungkin menjalani hal-hal yang berbeda dengan kita, begitu pula sebaliknya. Tiru semangatnya namun berjuanglah sendiri untuk mencapai yang kita inginkan.
Sukses bukanlah kunci kebahagiaan. Tapi kebahagiaanlah kunci kesuksesan. Jika kita mencintai pekerjaan dan apapun yang menjadi jalan ikhtiar kita, maka kita akan menjadi orang yang sukses. Sukses sekali lagi juga terkait dengan hati dan kebahagiaan ruhani. Jika kita berpikir bahwa menjadi orang sukses bisa menjadikan kita sebagai orang yang paling bahagia, itu salah besar. Faktanya, bukan kesuksesan yang menjadikan kita bahagia, tetapi bahagialah yang membawa kita pada kesuksesan. Mungkin saja dengan kegigihan dan perjuangan, kita bisa memiliki perusahaan besar, menjadi pemimpin, dengan harta melimpah, dan segala hal yang berbau materi hampir semuanya kita miliki. Namun ketika kita tidak merasa bahagia dengan segala pencapaian kita, apalah arti semua itu ? Orang luar menganggap kita sebagai pribadi yang sukses namun diri kita sendiri tidak pernah menikmati hasil kerja keras tersebut, karena merasa kosong. Maka semua akan menjadi sia-sia. Karena itu, selalu harus berjalan paralel baik dalam perencanaan maupun pencapaian, antara ukuran sukses kasat mata dan hati. Harus dipahami apa yang menjadi tujuan besar dalam hidup, dan apa yang akan dicapai untuk mewujudkannya sebagai tujuan antara. Tetapi proses menuju tujuan besar, tidak boleh dipisahkan dari proses mencapai tujuan antara.
Hidup adalah sementara, tujuan besar kita adalah akhir yang husnul khotimah, baik secara ukuran duniawi maupun akhirat. Kita ingin sukses duniawi dengan ukuran materi, posisi sosial dan hal-hal terukur yang tujuannya bisa memberikan manfaat untuk diri kita dan sekitar. Keberhasilan dalam meuwujudkan kesuksesan duniawi, haruslah terukur dalam manfaat dan keberkahan, sehingga hati tidak kosong, dan apa yang dihasilkan serta proses pencapaiannya, menjadi bekal untuk tujuan besar yaitu akhir yang husnul khotimah.
Dan saat kita lelah dalam menggapai semua mimpi sukses dunia akhirat, maka istirahatlah, bukan berhenti. Karena tujuan kita dengan segala ikhtiarnya hanya bisa dihentikan jika kita sudah selesai. Selesai dalam ukuran Tuhan, bukan ukuran manusaia. Selama hayat masih dikandung badan, maka kita belum selesai untuk ikhtiar dan mencapai sukses yang menjadi tujuan besar. Maka, mari terus bersemangat untuk melakukan ikhtiar terbaik, dengan terus menggandengkan tujuan sementara di dunia dan tujuan akhir yang husnul khotimah.
DhyRozz
#sukseshidup
#perubahan
#ikhtiar
#catatandhyrozz
#dhyrozzlyfe
#dhyrozzspirit