SCNEWS – Tahukah bagaimana cara menanam kurma di jazirah Arab Saudi ? Pertama kali, biji akan ditanam di tanah pasir yang kita tahu selain tandus juga rapuh. Maka cara awal menanam adalah dengan meletakan biji pada kedalaman tertentu dan menutupnya dengan tumpukan batu. Setelah akar kurma mulai tumbuh, dia akan sulit menembus batu, maka cara terbaiknya adalah dengan menguatkan serabut akar. Ketika serabut akar sudah banyak dan menguat, maka calon tunas akan mencari jalan menuju permukaan tanah dengan berbelok ke kiri atau kanan tumpukan. Selanjutnya, tunas akan tumbuh, muncul di permukaan dan membesar.
Tamsil yang bisa diambil dari proses tersebut adalah, begitu pentingnya kita menguatkan akar, dan hal-hal dasar lainnya sebelum memunculkannya ke tengah publik. Hal ini berlaku untuk keadaan apapun, baik bisnis, sosial maupun politik. Ikuti prosesnya, dan pastikan tahu tantangan setelah tumbuh dan terpublikasi.
Karena apapun itu, yang sudah disampaikan ke publik, maka bersiap dengan semua tantangannya. Seperti tunas kurma, jika dia sudah muncul ke permukaan, hal utama yang dihadapi adalah rapuhnya tanah dimana dia tumbuh. Jika dia tidak membentuk serabut penguatan sebagai strategi, maka dia akan hancur sebelum berkembang. Jika dia bisa tumbuh, melewati tantangan pertama, bersiap dengan badai padang pasir, gangguan binatang dan kencangnya angin.
Dalam berbagai aspek kehidupan, kadang kita tidak sabar dengan proses dan tidak mengukur resiko. Sesuatu yang begitu ‘euforia’ dan mendapat perhatian, tampak indah tapi sisi lain akan menimbulkan banyak gangguan. Dalam bisnis misalnya akan banyak ‘plagiat-plagiat’ yang siap meniru. Sayangnya yang akan meniru ide kita, tidak selalu orang baru dalam bisnis, tapi mereka yang matang dan makan asam garam. Sehingga dalam tataran ide mereka menunggu hal yang bisa ditiru, sehinggga biaya riset lebih murah, dan jalur berikutnya dari mulai proses produksi hingga pemasaran mereka sudah lebih matang karena sudah tersistem. Maka persaingan dengan meruntuhkan si pembuat ide awal yang masih terlalu dini muncul akan sangat keras. Tidak jarang dengan berjalannya waktu, publik bahkan tidak mengetahui lagi siapa sebagai penggagas ide awal, dan pesaing berkibar dengan kekuatannya, walaupun mencuri ide atau mempelajari kekurangan ide kita.
Dari kondisi ini, jelas sekali bahwa, menguatkan akar menjadi penting, termasuk menjaga ide yang unik. Harus selalu menyiapkan strategi di atas strategi, sama seperti akar kurma yang membentuk gurita kekuatan ke kiri ke kanan untuk menembus tekanan dari batu yang menutupnya.
Halangan dan tekanan jangan dianggap sebagai sesuatu yang buruk. Tapi sebagai cara untuk mengasah kreatifitas dan melatih kekuatan kita terus menerus.
Dalam dunia politik, lebih harus fokus lagi dalam menguatkan akar dan strategi. Karena selain perjuangan bersifat kelompok, sebetulnya lebih ke posisi pribadi masing-masing. Kuatkanlah dasar pemahaman bagaimana menjadikan politik sebuah kendaraan yang harus dikendalikan. Untuk mengendalikan, tahap utama adalah apa yang menjadi motor atau mesinnya harus dikuasi. Onderdil dan lainnya dipastikan terawat. Dan tidak kalah penting adalah tujuan menjalankan kendaraan itu mau kemana.
Jika secara format dasar ini sudah kuat, maka silahkan bersiap memunculkan diri. Karena berjalan dengan ‘kendaraan’, dengan tujuan yang jelas, tidak akan membuat seseorang gampang lelah dan tidak mudah patah. Pada tujuan yang jelas, jalannya bisa berbeda, berkelok dan berbelok. Pastikan bahwa kita tidak dikendalikan oleh kendaraan, sehingga bisa hilang arah dan tujuan. Semakin lama akan semakin tersesat.
Seseorang yang matang di dalam politik, dengan pondasi yang kuat, dengan tujuan yang jelas, maka akan berani meninggalkan kendaraan yang berbalik mengendalikan, dan mencari kendaraan lainnya. Tetap dalam perjalanan politiknya tetap bisa beriringan dengan kendaraan sebelumnya, tersenyum diplomatis di jalan yang sama dengan kendaraan berbeda. Itulah kekuatan seorang politikus. Apakah ini baik ? Menjadi inkonsisten atas pilihan ?
Jawabannya ada pada bagaimana seseorang itu menetapkan tujuannya. Baik atau tidak menjadi relatif jika dilihat dari kacamata orang lain. Karena memang di dunia politik, semua serba relatif.
Yang ingin disoroti adalah, jika kita memilih terjun di bidang apapun, pastikan bahwa pilihan itu sudah dipelajari bagaimana pola dasarnya, tantangannya, dan bagaimana bisa menjalankannya dengan cara terbaik sesuai versinya.
Jika kita memasuki wilayah ideal, baik dan buruk, maka ada hal yang bersifat universal sebagai tolok ukur, yaitu kebermanfaatan. Dan ini ukurannya jelas, yaitu memberi dampak positif secara terus menerus, bukan sementara atau sekedar “make up”.
Jadi pada apapun pilihan hidup kita, pastikan kita belajar dan memahami ilmunya. Kembangkan dengan kreatifitas ilmu kita dan selalu temukan hal baru yang terus diperbaharui. Karena hal baru yang telah diduplikasi orang lain akan menjadi usang. Maka teruslah berkembang dan mengembangkan diri sebagaimana sebuah akar menguatkan dirinya.
DHYROZZ❤🌹