SCNEWS – “Khawatir Seperlunya, Percaya Secukupnya, Yakin Sepenuhnya, Ikhtiar Sekuatnya, Ikhlas Sepenuhnya” – D’Artcomm
Setiap insan sudah mempunyai jalan dan masa kehidupannya masing-masing, hanya saja tidak ada yang pernah tahu secara pasti apa yang menjadi takdirnya. Karena itu tugas setiap insan adalah terus berikhtiar dalam menjalani apa yang menjadi ketentuanNya.
Pernahkan kita mencemaskan sesuatu yang belum terjadi ? Bahkan ada sebagian yang sudah membuat keresahan dan mengganggu diri sendiri juga orang sekitarnya ? Kecemasan muncul tentang masa depan, rejeki dan hal-hal yang tidak masuk akal, diantaranya berpikir kegagalan bahkan sebelum ikhtiar dilaksanakan ?
Jika itu pernah terjadi, maka kita harus mengevaluasi diri, membereskan dan menyelesaikan apa yang ada dalam diri. Karena kecemasan yang berlebihan akan membuat kita hanya melihat jalan sempit di masa depan, bahkan mentok seperti jalan buntu. Kecemasan muncul karena adanya rasa tidak percaya diri yang berlebihan. Menganggap diri tidak mampu untuk menjalani dan melewati perjalanan di hari esok menuju masa depan. Saat bawah sadar kita terus menerus melihat kekurangan dan kelemahan diri, maka dengan sendirinya kita akan lemah. Maka menaikkan rasa percaya diri dengan mensyukuri apa yang kita punya, akan membuka pikiran kita dan terlihat begitu banyaknya jalan menuju tujuan.
Banyaknya jalan menuju tujuan bukan berarti tidak ada hambatan, karena semua tahapan kehidupan pasti ada proses, bahkan untuk yang dinamakan instan pun tetap akan ada proses. Hanya saja jika kita mempunyai rasa percaya diri, mensyukuri segala kemampuan yang kita punya, maka kita akan melihat seribu cara, sehingga ketika ada kegagalan dan hambatan, kita percaya sedang diminta untuk memilih cara lain agar bisa mencapai tujuan. Kegigihan adalah mesin yang bisa memacu semangat dan memunculkan kreatifitas, sehingga selalu ada cara untuk bangkit dan kembali bersemangat menjalani ikhtiar menuju tujuan hidup kita.
Terkadang saat ada kondisi yang tidak sesuai harapan yang kita sulit menerimanya, apalagi jika itu berupa kesulitan atau kegagalan, sesuatu yang tidak kita harapkan yang terjadi pada diri kita. Jika kenyataan yang dihadapi dan menurut pemahaman kita itu tidak pantas kita terima, kecenderungannya kita akan mengasihani diri sendiri, menempatkan pada posisi sebagai penderita. Padahal Allah SWT telah berjanji, tidak akan membebankan kepada seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya. Artinya apapun yang kita hadapi, sudah sesuai dengan kapasitas kita untuk menjalaninya. Jika pun itu bisa dikategorikan sebagai kegagalan, bukan berarti kita boleh terpuruk berlama-lama. Kita harus bangkit dan kembali berjuang.
Agar tidak terperosok dengan kegagalan yang sama, maka kita wajib dengan jujur melakukan evaluasi, sehingga menemukan sebabnya dengan obyektif. Memahami dan menemukan dengan jujur faktor kegagalan menjadi penting, kunci utamanya adalah dengan melihat ke dalam diri dulu, bukan meributkan faktor luar. Setelah selesai mengevaluasi ke dalam, baru melihat faktor eksternal, agar kita lebih bisa mengetahui kekuatan dan kelemahan kita dalam menghadapi tantangan apapun. Mengevaluasi diri sendiri tidak berarti kita menyalahkan diri sendiri, harus bisa membedakan dengan benar. Jika kita terpeleset pada posisi menyalahkan diri sendiri, yang terjadi kita akan terpuruk dan sulit untuk bangkit lagi. Karena kebangkitan setelah kegagalan memerlukan amunisi yang yang lebih besar dari sebelumnya. Dan itu akan muncul jika kita bisa segera selesai dari posisi meratapi diri, menemukan kesalahan dan positif melihat masih bahwa kita masih banyak mempunyai kekuatan yang bisa kita optimalkan.
Diperlukan kecerdasan dan pikiran yang tenang dalam memahami setiap tahapan kehidupan. Menerima takdir dengan ikhlas adalah cara terbaik untuk bisa melihat hikmah dibalik semua kejadian. Rasa syukur itu bagian dari melihat hikmah tersebut, dan bisa menghilangkan kecemasan yang berlebihan akan masa depan. Karena pada akhirnya selagi hayat masih dikandung badan, maka kita tidak bisa berhenti untuk terus berjuang dan berikhtiar.
DhyRozz