BERUBAH DAN MENGUBAH

SCNEWS – Perubahan terbaik adalah karena diri sendiri menginginkan dan menyadarinya, bukan karena paksaan untuk menyenangkan orang lain. Segala sesuatu yang terpaksa, hanya akan menimbulkan siksa – DARTCOMM

Sebuah hubungan atau ‘relationship’ yang sehat harus memiliki kesetaraan dan didasari oleh saling menghargai. Kesetaraan bukan berarti semua harus sama, tapi konsep saling menghargai segala sesuatu tentang pasangan kita. Setara dalam memandang dan menghargai kekurangan dan kelebihannya. Karena proses menghargai dan menerima, baik kekurangan maupun kelebihan adalah sebuah penerimaan yang akan menjadi perekat dalam membangun hubungan yang sehat. Jadi jangan pernah memulai suatu hubungan dengan pemikiran untuk mengubah seseorang sesuai harapan kita. Jika itu dilakukan, maka kita akan mudah kecewa. Karena pada dasarnya, setiap orang mempunyai keinginan untuk merdeka menjadi diri sendiri.

Apakah kita tidak boleh mengubah seseorang dalam suatu hubungan ?? Tentu saja boleh, tapi menjadi tidak sehat jika seseorang berubah hanya untuk menyenangkan pasangannya, atau terpaksa dengan berbagai alasan. Perubahan yang dipaksakan, hanya kan menghasilkan tumpukan-tumpukan kekecewaan dan perasaan tertekan, yang bisa menyebabkan sebuah ‘pemberontakan’ atau ‘ledakan’ saat kesempatan itu ada. Jadi akan sangat buruk akibatnya ketika sebuah perubahan yang bersifat permukaan saja.

Perubahan yang sehat adalah karena proses dan intensitas komunikasi yang menghasilkan pemahaman dari kedua belah pihak. Salah satunya tidak merasa lebih dominan sebagai faktor pengubah atau memaksakan perubahan. Tetapi dengan komunikasi yang baik, semangat berubah muncul dari yang bersangkutan karena dia memang ingin berubah. Apapun alasannya, entah karena pemahaman bahwa dia harus berubah. Jadi keinginannya memang dari dalam dirinya.

Hubungan yang setara, akan menempatkan pasangan kita sebagai partner, yang bisa mengisi kekosongan atau menutup kelemahan. Dan untuk hubungan yang sehat sifatnya harus bertumbuh menjadi lebih baik. Jika ada kekosongan atau kelemahan, maka pasangan dalam interaksinya akan mendorong untuk bisa memperbaiki kekurangan atau kelemahannya secara mandiri. Karena sebuah perbaikan secara mandiri akan menimbulkan rasa percaya diri tanpa merasa terintimidasi. Perubahan-perubahan yang muncul karena yang bersangkutan ingin berubah, akan muncul menjadi sebuah kebiasaan yang masuk dalam bawah sadarnya. Sehingga pasangan tersebut bahkan tidak terlalu merasakan bahwa dia sebenarnya sudah berubah. Karena sesuatu yang alami, dan karena diri sendiri akan bersifat menetap dan menjadi bagian pendewasaan dirinya. Agak berbeda jika karena terpaksa, biasanya perubahannya terlihat cepat, dramatis dan berlebihan. Ini hanya akan menjadi sumbu pendek yang siap meledak jika ada pemicunya.

Proses menerima dan menghargai tidak melulu tentang kekurangan, tapi juga kelebihan. Fakta membuktikan pasangan yang tidak bisa menerima kelebihan pasangannya, akan menimbulkan kecemburuan dan menerima kelebihan tersebut sebagai sesuatu yang menekan dirinya. Bahkan banyak kasus membuktikan, pasangan yang tidak dapat menerima kelebihan pasangannya, jika dia mempunyai kemampuan untuk mengecilkan kelebihan tersebut, akan dilakukannya. Kelebihan yang tidak diapresiasi oleh pasangannya, hanya kan menimbulkan rasa tidak nyaman dan bisa memantik pertengkaran. Dan proses menerima dengan penuh kebanggaan atas kelebihan pasangan harus berjalan alami, tidak bisa dipaksakan. Jika berjalan alami maka akan menimbulkan respek dan penghargaan.

Yang tidak kalah penting adalah saling menghargai dan respek pada pasangan. Karena ini menjadi kunci kelanggengan sebuah hubungan. Jika salah satu dari pasangan tersebut sudah kehilangan respek, maka apapun yang dilakukan oleh pasangannya menjadi salah atau bahkan tidak memberikan arti apapun. Respek harus terus ditumbuhkan agar menimbulkan rasa penghargaan yang baik, inilah yang akan menimbulkan kesetaraan serta penghargaan.

Sebuah hubungan yang baik adalah hubungan yang dibangun, sehingga dia akan terus bertumbuh. Kasih sayang, cinta atau apapun yang menjadi perekat dari sesuatu yang dibangun, dan terus bertumbuh akan menjadi pupuk. Buahnya adalah kesadaran untuk berubah menjadi lebih baik untuk kelanggengan hubungan tersebut. Sebuah perubahan yang merupakan proses dari dirinya, atas kesadaran dengan sepenuh hati dengan pemaknaan, akan sangat berbeda hasilnya jika merasa dirubah atau dipaksa berubah. Perubahan yang alami atas kesadaran akan langgeng karena terus bertumbuh menjadi karakter yang melekat, bukan instan karena terpaksa.

Jadi jangan merasa bangga jika pasangan kita tampak menuruti apa yang kita mau, berubah karena ingin kita bahagia, karena bisa jadi itu hanya bersifat sesaat dan terpaksa. Tapi lakukankah sebuah interaksi yang menyadarkan pasangan agar perubahan timbul karena kesadaran dirinya, dan dia menginginkannya. Maka kita hanya menjadi faktor pengantar perubahan, bukan penentu dari perubahan itu sendiri.

Selamat terus membangun hubungan yang sehat dengan pasangan, agar terus tercipta harmoni dalam interaksi yang saling menghargai

DhyRozz

Terbaru

spot_img

Related Stories

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini