“BOLA ITU BUNDAR”
Oleh : Syaifudin
SCNEWS.ID-BANJARMASIN. Sahabat ! dunia baru-baru tadi lagi tertuju pada kejuaraan sepak bola dunia yang diselenggarakan di Qatar dan telah melahirkan juara dunia Tim Argentina, ini suatu perhelatan yang menyita perhatian pecinta bola sehingga rela menunggu dan bergadang untuk dapat menyaksikan siaran langsungnya. “Kemeriahannya” tidak hanya tertuju pada pertandingan permainan pemain yang dengan keahlian dan gayanya memainkan bola bundar tersebut, namun juga perilaku para sopurter dengan gaya berpakaian unik, teriakan semangat, tawa dan air mata menyatu dalam tribune penonton, sampai tingkah polah mereka di luar stadion.
Begitu juga penonton yang menonton di luar stadion, baik yang berada di qatar, luar qatar, nonton sendiri atau nonton bareng, berbagai macam ekspresi pada setiap pertandingan yang digelar, semuanya menunjukan keasyikan semacam “ekstase” atas tontonan pertandingan bola tersebut, sehingga mampu menenggelamkan isue perang di Ukraina yang sekarang terjadi atau melupakan resisi ekonomi dunia yang akan mengancam di tahun 2023 yang sebentar lagi dimasuki.
Saya tentu tidak mengomentari pertandingan bolanya yang dalam kacamata saya sebagai penonton dan “setengah” penggemar ini telah mengalami kemajuan dalam Teknik dan strategi bertanding termasuk masuknya unsur ilmiah dan teknologi dipembinaan dan pertandingannya. Saya justeru akan melihat dari sisi “kejutan-kejutan” yang diluar prediksi pengamat dan pencipta bola akan kejadian dan hasil dari suatu pertandingan tersebut, dalam hal inilah kita dikenalkan dengan istilah “bola bundar”, maknanya dalam suatu pertandingan sepak bola, hasil akhir akan bisa dipastikan setelah pertandingan itu berakhir dan selama masih dalam waktu pertandingan apapun bisa terjadi dan bahkan terhadap mereka yang dianggap tim lemahpun bisa saja hasilnya di luar prediksi, seperti kemenangan Arab Saudi terhadap Argentina pada tahap pertandingan penyisihan di group.
Sahabat ! kemeriahan pertandingan sepak bola tersebut dapat dipadankan dengan pertandingan kehidupan di alam dunia, semua kita adalah pemain dengan memenangkan cita-cita atau tujuan hidup masing-masing yang biasanya kita sebut sebagai “kesuksesan” dalam berbagai bidang kehidupan yang kita cita-citakan tersebut. dalam pertandingan ini kita bisa saksikan ada yang berhasil dan ada yang tidak berhasil, ada yang tercapai ada yang belum tercapai, ada romantika antara senyum dan tangis, suka dan duka, bahagia dan sengsara yang menimpa silih berganti sebagai dinamika pertandingan dalam kehidupan itu.
Dalam pertandingan kehidupan juga berlaku “hukum ketidakpastian” akan hasil yang ducapai atau dicita-citakan, walaupun kita sudah mempersiapkan diri dengan latihan, pengetahuan dan pengalaman namun untuk hasil akhir bisa saja diluar yang kita rencanakan. Posisi kita sebaai pemain dapat disetarakan dengn posisi seorang hamba dihadapan Sang Maha Kuasa, yang tugasnya melakukan usaha atau ikhtiar dengan sebaik-baiknya, sedangkan tentang hasilnya sepenuhnya menjadi kompetensi Yang Maha Kuasa, singkatnya dalam pandangan seperti ini tugas adalah kita bermainlah secara baik dan benar berdasarkan nilai-nilai ikhtiar tersebut, sedangkan hasilnya serahkan kepada Yang Maha Kuasa.
Pandangan posisi kita sebagai pemain seperti ini jangan ditafsirkan pasif menerima realitas kehidupan setelah berikhtiar tersebut, melainkan menerimanya secara aktif dengan cara mengevaluasi proses dari ikhtiar dan kemudian mengambil pelajaran, menyempurkannya, menggunakan cara lain atau memodifikasinya yang dilandaskan ilmu pada bidang yang kita mainkan. Dalam konteks ini seperti pada pendekatan “sistemik struktur” dari peoses instrumen infut (perencanaan) ke proses (action) sampai ke out put (hasil) dan kemudian hasil ini akan berproses lagi sebagai instrumen input, begitulah seterusnya dengan makna “selama hayat dikandung badan, kita selalu dan terus berikhtiar” karena dalam ikhtiar inilah ada rahmat dan keberkahan.
Selanjutnya sebagai pemain kehidupan dalam proses out put dan in put tersebut kita ikhlas dan tawakal dalam bermain, menerima dengan bersyukur atas setiap keberhasilan dan bersabar pada setiap ketidakberhasilan, meyakini akan hasil yang telah dicapai sebagai ketentuan putusan dari Yang Kuasa, dan setiap putusanNya itu adalah kebijakan yang terbaik untuk kita memulai lagi ikhtiar baru.
Sahabat ! “bola itu memang bundar” dan kehidupan dunia ini juga “bundar” lantas berjuangkan dengan ikhitar terbaik, karena hasil tidak pernah menghianati ikhtiar, hanya kitalah yang memaknainya terjadinya penghianatan itu, karena sesungguhnya semua bernilai “pemenang” (baca : baik) dalam kehidupan kita.
Bagaimana pertandingan kehidupan sahabat pada tahun 2022 yang sebentar lagi akan kita tinggalkan, apapun hasilnya terimalah sebagai “bola itu bundar” dan bersiapkah pada pertandingan kehidupan yang akan kita lakukan di tahun 2023.
Salam secangkir kopi seribusatu inspirasi.