FAKTO X DALAM MEMAKNAI PANDEMI COVID 19
Kalau kita sudah menyadari fenomena alam ini, maka sekarang menghadapi Covid tidaklah perlu panik lagi. Yang bisa dilaksanakan adalah LAKUKAN YANG TERBAIK ( Melaksanakan Prokes ketat dan mendapatkan vaksinasi ) dan BERSERAH/BERHARAP TUHAN MENYEMPURNAKAN USAHA KITA. ( DO YOUR BEST, AND LET GOD DO THE REST ) Dan yang tak kalah penting adalah berdoa untuk “bernego” (memohon) padaNya untuk tidak “dipilih” dulu cepat-cepat “pulang” 😊, meskipun kita sadari bahwa itu adalah hak prerogatif Tuhan.
(Oleh : Bambang Sentanu*)
SCNEWS.ID-NGANJUK. Akhir-akhir ini sering kita mendengar, teman, kerabat, tetangga yang meninggal karena terserang Covid19. Rasanya para tenaga kesehatan juga sudah mengalami kelelahan yang amat sangat , Pemerintahpun juga gerah memikirkan rakyatnya yang kian mudah marah. Para ahli kebingungan mengkaji virus yang terus bermutasi.
Apa yang sedang terjadi didunia ini?
Aspek ilmiah :
Sudah jelas virus ini mematikan host dengan menimbulkan kekacauan sistim imunitas. Saya percaya terdapat faktor khusus (X) “yg hingga saat ini blm diketahui dengan pasti” bahwa pada org2 tertentu ( yg bergejala berat, bahkan sampai meninggal ), terjadi reaksi khusus Ag-Ab yg berlebihan ( cepat ) yg sering dikenal sebagai Cytokine-storm , yg hal ini tidak akan terjadi pada semua orang, melainkan pada orang-orang tertentu yg “berbakat” terjadi hal tersebut. Dan biasanya orang tersebut dikelompokkan orang yang memiliki co-morbid. Namun sebenarnya bukan karena adanya Co- morbid , orang itu meninggal ( karena ada juga yang mempunyai comorbid, tapi mengalami kesembuhan), tetapi memang akibat adanya faktor X, tadilah yg menimbulkan cytokine-storm. Para pakar tentu masih terus berusaha mencari apakah faktor X itu. Dan ini membuka kesempatan berbagai penelitian.
Aspek Spiritual :
Didunia ini tidak ada yang pasti , selain KEMATIAN. Dan kematian itu diyakini oleh semua keyakinan/agama adalah awal kebahagiaan sejati, karena akan berjumpa dengan sang Khalik bagi umatnya yang bertakwa. Jadi memang Tuhan sedang “memilih” orang2 tertentu untuk “dipanggil” melalui dgn penderitaan sakit Covid 19 ini. Allah telah menentukan orang-orang tertentu karena sudah dianggap selesai tugasnya di dunia,dan tentu karena dikasihiNya. Siapa sanggup menolak undanganNya , bila panggilan itu sudah tertulis? Semuanya datang seperti pencuri dimalam hari. Yang bisa dilakukan sebagai umatNya adalah bersiap dan berjaga-jaga. Menjalani perintah agama masing-masing dengan taat, dan menjauhi laranganNya dengan ikhlas. Kita harus menyadari bahwa cobaan yang ada bukan asalnya dari Allah, Allah tidak pernah mencobai manusia, namun cobaan ini terjadi karena ulah manusia itu sendiri. Tuhan memang “menguji” dan memberi waktu manusia untuk mengatasi masalahnya, yang tentu saja tidak melebihi kekuatan kita, dan kita harus sadar masalah ini tidak mungkin selesai bila hanya mengandalkan kekuatan manusia sendiri.
Aspek Lingkungan
Alam dunia mungkin saat ini sedang mencari keseimbangan yang baru , dengan cara mengurangi penduduk bumi, dan memperbaiki kualitas lingkungan udaranya . Seberapa parah polusi udara saat ini dengan terus bertambahnya jumlah kendaraan bermotor yang diproduksi, Seberapa panas udara di dunia ini yang semakin tinggi karena hawa panas buangan kompresor Air Conditioned dari perkantoran2 dan perumahan2. Bumi memang makin panas. Mungkin saatnya perlu “NYEPI” spt di pulau Dewata diperbanyak/ diperlama, untuk memberi kesempatan Alam raya ciptaanNya ini rehat sejenak memperbaiki kondisi alamnya.
Aspek Sosial
Saatnya dunia memperbaiki kehidupan keluarga. Mungkin sudah lama banyak keluarga-keluarga yang retak keharmonisannya karena terkungkung oleh kepentingan dan kesibukan individu masing-masing. Waktu tersita banyak untuk bekerja diluar rumah. Maka dengan Covid ini , sebagian besar orang2 diharapkan Work From Home ( WFH), Orang- orang yang sakit diwajibkan isoman, bila seluruh anggota keluarga terkena, maka semuanya wajib tinggal dirumah, tidak boleh keluar rumah.
Disini solidaritas terhadap sesama sungguh diuji. Indonesia yang terkenal bangsa yang ramah, dan gotong royong, sungguh diuji saat pandemi ini. Apakah hanya slogan saja selama ini, atau memang sudah menjadi sifat/sikap umum masyarakat Indonesia.
Kalau kita sudah menyadari fenomena alam ini, maka sekarang menghadapi Covid tidaklah perlu panik lagi. Yang bisa dilaksanakan adalah LAKUKAN YANG TERBAIK ( Melaksanakan Prokes ketat dan mendapatkan vaksinasi ) dan BERSERAH/BERHARAP TUHAN MENYEMPURNAKAN USAHA KITA. ( DO YOUR BEST, AND LET GOD DO THE REST ) Dan yang tak kalah penting adalah berdoa untuk “bernego” (memohon) padaNya untuk tidak “dipilih” dulu cepat-cepat “pulang” 😊, meskipun kita sadari bahwa itu adalah hak prerogatif Tuhan.
Salam sehat , tetap semangat.
*Bambang Sentanu, praktisi kesehatan tinggal di Nganjuk Jawa Timur
Alumni Mahasiswa Teladan Nasional 87