GAJAH MELUKIS
Setiap makhluk ciptaan Tuhan memiliki keunggulan, baik terekspos maupun terpendam. Gajah merupakan salah satu jenis hewan yang memiliki kecerdasan dan kemampuan yang terpendam, kewajiban manusia-lah untuk mengoptimalkan kecerdasan yang dimilikinya, sehingga gajah dapat dijadikan sahabat baik
Oleh Tjipto Sumadi*
SCNEWS.ID-JAKARTA. Thailand atau yang dikenal dengan Negeri Gajah Putih, merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh negara-negara Eropa. Meskipun Thailand sering diguncang oleh pertikaian politik, namum hingga kini, negara ini masih kukuh dengan bentuk monarkhinya. Di samping terkenal dengan Negeri Gajah Putih, negeri ini juga dikenal dengan hasil pertanian dan perkebunannya, sebut saja beras siam, jambu bangkok, duren bangkok, dan masih banyak produk dengan nama ibukota Thai di belakangnya.
Tulisan ini akan berkisah tentang salah satu keunggulan manajeman yang dikembangkan di negeri ini, yaitu gajah yang dilatih untuk melukis. Tulisan ini dituangkan berdasarkan pengalaman penulis saat bertugas ke negeri ini sebagai Vice Head Delegation of Indonesia, pada acara ASEAN University Games yang diselenggarakan di Thailand.

Secara ilmiah gajah memang memiliki kemampuan lebih dari rata-rata hewan pada umumnya. Dari berbagai sumber yang dibaca, gajah merupakan makhluk yang sangat cerdas. Gajah memiliki otak terbesar dari semua jenis hewan darat, bahkan memiliki neuron tiga kali lebih banyak daripada manusia. Neuron ini berfungsi untuk mengendalikan tubuh gajah yang besar dan tangkas. Gajah cenderung sering menunjukkan kemampuan mental yang mengesankan kepada yang melihatnya. Hasil penelitian menunjukkan beberapa fakta unik tentang gajah sebagai salah satu binatang yang berada di peringkat atas bersama hewan cerdas lainnya, yaitu (1) Gajah memiliki ingatan yang sangat baik. (2) Gajah dapat membuat perbedaan akurat terhadap pemangsanya (3) Gajah cenderung berperilaku baik di alam maupun penangkaran, jadi bisa baik atau sebaliknya balas dendam. (4) Gajah dapat membedakan tulang-belulang gajah yang berserakan dengan tulang binatang lainnya. (5) Gajah memiliki kecerdasan, “rasa” sosial yang baik, namun rentan terhadap stres dan trauma. (6) Gajah memiliki berbagai suara khas, sehingga dapat berkomunikasi dengan gajah lain dari jarak jauh. (7) Gajah juga dapat mendeteksi suara gajah lain yang mengalami kesulitan.
Di Thailand banyak gajah yang dilatih dan pandai melukis. Dapat diilustrsikan bahwa beberapa gajah senior diberikan kanvas dan sejumlah peralan lukis pendukung, lalu diminta untuk melukis pemandangan alam di sekitarnya. Dengan tenang gajah senior itu melihat ke sekitar, lalu mengambil kuas dan mendekati kanvas, lalu menggoreskan beberapa garis. Selang beberapa waktu, gajah senior ini telah menghasilkan sebuah lukisan alam yang mengagumkan. Di sisi lain, seekor gajah yunior, sedang diajari melukis oleh pawangnya. Gajah yunior ini ditugasi untuk melukis “potret diri”. Dengan penuh keluguan gajah yunior ini mulai menggoreskan kuwas di atas kanvas. Hasil dari lukisan gajah yunior ini bagus, tetapi masih relatif sederhana bila dibandingkan dengan hasil lukisan gajah senior. Namun demikian, tetap saja lukisan gajah yunior, tetap lebih bagus daripada gambar gajah yang dibuat penulis.
Hikmah apa yang dapat dipelajari? Setiap makhluk ciptaan Tuhan memiliki keunggulan, baik terekspos maupun terpendam. Gajah merupakan salah satu jenis hewan yang memiliki kecerdasan dan kemampuan yang terpendam, kewajiban manusia-lah untuk mengoptimalkan kecerdasan yang dimilikinya, sehingga gajah dapat dijadikan sahabat baik. Di beberapa negara, karakter gajah dinobatkan menjadi lambang kecerdasan, kekuatan, dan sekaligus memiliki ingatan yang cermat. Meskipun berbeda dengan manusia, gajah pun termasuk kategori animal educable; yaitu makhluk yang memiliki kemampuan untuk dididik. Sementara itu, sebagai khalifah fil ardhi, manusia dapat mendidik gajah untuk dijadikan sahabat dan kepentingan kemaslahatan bersama, bukan hanya diajari untuk bermain “sepak bola gajah”.
Semoga bermanfaat.
Salam Wisdom Indonesia.
*) Mahasiswa Teladan Nasional 1987
Dosen Universitas Negeri Jakarta
