GEMPA BUMI & GEMPA POLITIK ?
Oleh : Syaifudin
SCNEWS.ID-BANJARMASIN. Sahabat ! di akhir bulan Pebruari barusan, saya mengikuti penjelasan Kepala BMKG Kalimantan Selatan tentang adanya beberapa kali Gempa Bumi yang melanda Banua ini, penjelasan ini diminta secara langsung oleh Gubernur Kalimantan Selatan (Paman Birin) dan dari penjelasan itu terdapat beberapa pemahaman baru tentang gempa di Kalimantan yang tentunya untuk saya yang awam tentang gempa ini. (Materi Presentasi saya lampirkan diakhir tulisan dan bisa dilihat).
Pertama jenis gempa di Kalimantan adalah gempa tektonik (pergeseran bumi karena ada patahan), bukan gempa volkanik (yang disebabkan oleh meletusnya gunung berapi).
Kedua, di Kalimantan bukanlah daerah bebas gempa, melainkan daerah yang resiko bencana gempanya kecil yang sekarang terjadi getarannya dibawah V MMI (4-5 SR), sehingga getaran gempanya kurang dan bahkan tidak dirasakan, walaupun tergolong kecil tapi kerusakan yang diakibatkannya sangat tergantung pada materi dan kunstruksi bangunan.
Ketiga, secara sains lokasi gempa bisa diprediksi, namun kapan waktu akan terjadinya tidak dapat diprediksi yang berada dalam rentangan waktu 100 sampai dengan 200 tahun.
Ke-empat karakteristik waktu durasi gempa secara umum adalah berlangsung sangat cepat, hanya hitungan beberapa detik, namun dampaknya bisa sangat besar terlebih kalau gempa itu menimbulkan tsunami.
Ke-lima, saat terjadinya gempat akan ada beberapa kali gempa yang disebut gempa susulan, walaupun gempa susulan umumnya kekuatannya lebih kecil dari getaran gempa sebelumnya.
Ke-enam, di Banua Kalimantan Selatan juga diperlukan Mitigasi bencana Gempa agar disadari kesiapan menghadapinya secara sadar dan termasuk menghidupkan kembali kearifan local “menyatu dengan alam”.
Dari sekian pemahaman saya tentang gempa di atas, saya padankan dengan hiruk pikuk Pemilu Serentak tahun 2024 yang sekarang masih dalam tahapan perhitungan suara resmi dari KPU, yang hasilnya masih ditunggu, walaupun secara quict count sudah dirilius oleh berbagai Lembaga survey, sehingga saya sebut sebagai gempa politik.
Gempa politik ternyata telah menyebabkan dampak dapak sebagai berikut :
- menimbulkan getaran social berupa gesekan gesekan struktur social yang terbelah akibat berbeda pilihan politik dan sikap politik dalam menilai penyelenggaraan serta hasil pemilu, sehingga getaran tersebut membuat kerusakan pada “bangunan” kebersamaan, persatuan dan kesatuan bangsa;
- getaran susulannya mempunyai potensi getaran yang lebih besar dari pada gempa awal, karena usaha-usaha ketidak puasan pada proses dan hasil cenderung di hembuskan oleh elit politik untuk membangkitkan emosi rakyat yang dapat menimbulkan Gerakan pro kontra yang berkepanjangan;
- getarannya menimbulkan juga sakit dan kekecewaan para calon dan pendukung serta tim sukses yang menempatkan dirinya sebagai “korban” karena diposisi yang kalah atau tidak terpilih.
- Kejadian getaran gempanya bersifat meluas, artinya getaran atau protes tidak hanya terjadi dimana areal dugaan kecurangan itu terjadi, tetapi juga diikuti oleh daerah daerah lain yang sebenarnya relative tidak ada kecurangan.
Sahabat ! gempa bumi terjadinya bersumber dari alam, sehingga eksistensinya sebagai suatu keniscayaan yang harus kita terima dan kita berikhtiar untuk menghindar dan atau mengurangi dampak kerusakan dan korbannya. Gempa politik bersumber dari tatanan social kehidupan ketatanegaraan kita yang justeru bisa kita hindari terjadinya kalau kita kembali kepada dasar atau prinsipnya, yaitu Pemilu yang bebas, aktif, jujur dan adil dalam alam kesadaran dan Pendidikan politik yang memadai. Sayangnya kita belum sampai pada tingkatan itu, apa yang terjadi pada proses pemilu dan demokrasi di negara kita sekarang ini adalah “kesalahan kita semua” dan sangat bijak kalau “tidak menyalahkan pihak tertentu saja”. Mari kita terus perbaiki pemilu dan demokrasi dan kalau perlu kita kaji laji system demokrasi yang sekarang ini, apakah masih bisa dipertahankan atau kita perbaiki lagi yang sesuai dengan kondisi objektif dan nilai-nilai bangsa kita.
Salam secangkir kopi seribusatu inspirasi.
METERI PRESENTASI KEPALA BMKG KAL-SEL :