JADI BAIK DENGAN MEMBAIKAN

JADI BAIK DENGAN MEMBAIKAN

“Sungguh sederhana aksioma ini, fikiran dan tindakan kita ditujukan untuk membaikan kehidupan orang, sehingga sadar atau tidak sadar kita telah berada dalam gugusan kebaikan.  Oleh karena itu kalau ingin menjadi orang baik, tidak cukup hanya dengan kitanya menjadi baik tapi belum membaikan kehidupan orang lain. Kalau kitanya saja yang baik, maka kebaikan yang kita miliki itu secara subjektif belum tentu baik dalam pandangan orang, dan baru akan  menjadi baik dengan mebaikan orang lain tersebut, oleh karena itu sejatinya kita telah merubah diri kita menjadi orang baik yang terrefleksikan dengan membaikan orang lain”.

(Syaifudin)

SCNEWS.ID-BANJARMASIN. Sahabat secangkir kopi seribu inspirasi, bermain dengan logika sebagai suatu kebenaran yang logic kita perlukan saat membuat narasi yang rasional secara akal sehat dapat diterima kebenarannya oleh logika berfikir dengan akal sehat pula, oleh karena itu kata-kata bijak atau biasa disebut “qoute” terkadang sangat singkat, namun mempunyai makna yang dalam dan bisa dikembangkan dengan berbagai bidang sudut kehidupan kita.  Seperti kata yang ada pada judul seruput kopi inspirasi di atas “JADI BAIK DENGAN MEMBAIKAN”.

Sahabat ! narasi “jadi baik dengan membaikan” ini bagi saya sudah bernilai “aksioma” yang tidak saja mengandung kebenaran secara logika akal sehat, namun sudah terbukti secara empiris dari berbagai pengalaman pribadi maupun pengalaman orang-orang sukses menjadi “orang baik” dalam kehidupannya. Oleh karena itu ijinkan saya menuturkan hal ini sekedar mengungkap kembali dimensi kebaikan yang kita punyai kemudian mengembangkannya dalam kehidupan kita dalam tataran relatif dan subjektifitas kita masing-masing.

Sahabat ! konsep “orang baik” adalah gambaran sosok orang yang memiliki sifat-sifat mulia dalam hidupnya, kemuliaan itu tercermin dalam perilaku atau tindakannya sebagai sosok yang memiliki karakter “akhlakul karimah”, pancarannya terlihat pada seluruh gestur dan raut muka tubuhnya dari refleksi kedamaian hati dan kejernihan fikirnya dalam menghadapi kehidupan. “Orang baik” itu adalah sosok manusia biasa yang juga dalam hidupnya tidak lepas dari kekeliruan atau kesalahan, namun saat ia menyadari telah berbuat salah, kemudian ia cepat sadar akan kesalahan itu dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. “Orang baik” bukanlah sosok pribadi yang sempurna, akan tetapi ia berusaha untuk mencapai kesempurnaan secara terus menerus secara konsisten sampai kepenghujung hidupnya yang disebut “akhir yang baik”. “Orang baik” bisa muncul dari sosok “orang jahat” yang telah menyadari kejahatannya, sehingga ia berubah menjadi “orang baik” tersebut, karena justeru dengan pengalamannya menjadi orang jahat itulah merasakan “ketidaknyamanan dan penderitaan” hidup, dan kemudian ia menemukan kedamaian dan kebahagiaan saat menjadi orang baik.

Sahabat ! lantas bagaimana caranya kita untuk bisa menjadi orang baik ? secara praktis seperti yang saya katakan di atas dengan aksioma “jadi baik dengan membaikan” yang berarti untuk kita bisa menjadi orang baik adalah dengan cara membaikan orang lain.  Orang yang mampu membaikan orang lain berarti ia akan menerima kebaikan dan terkondisi atau “dikondsikan” menjadi orang baik.  Oleh karena itu berbagai macam parameter orang baik kita lakukan untuk membaikan orang lain, sehingga secara otomatis kitapun berada dalam “lingkaran kebaikan” tersebut.

Sahabat ! sungguh sederhana aksioma ini, fikiran dan tindakan kita ditujukan untuk membaikan kehidupan orang dengan cara yang baik, sehingga sadar atau tidak sadar kita telah berada dalam gugusan kebaikan.  Oleh karena itu kalau ingin menjadi orang baik, tidak cukup hanya dengan kitanya menjadi baik namun tidak membaikan kehidupan orang. Justeru kalau kitanya saja yang baik, maka kebaikan yang kita miliki itu secara subjektif belum tentu baik dalam pandangan orang, akan tetapi menjadi baik dengan mebaikan orang lain, maka sejatinya kita telah merubah diri kita menjadi orang baik dan tercermin dengan membaikan orang lain tersebut.

Sahabat ! karena sadar saya masih berproses menjadi sosok orang baik, maka dengan segala kerendahan hati, saya terus selalu mengajak kepada diri saya sendiri dan sahabat semua untuk”membaikan orang lain” dengan perbuatan apapun dan dalam skala apapun (termasuk memberikan inspirasi dengan tulisan), dan ingat sekecil apapun perbuatan baik itu, maka akan tetap perbuatan baik yang bisa saja justeru menjadi kunci dimasukannya kita ke dalam SurgaNya Allah. 

JADI :

“…BERBUAT BAIKLAK (KEPADA ORANG LAIN) SEBAGAIMANA ALLAH BERBUAT BAIK KEPADAMU…”

Salam secangkir kopi seribu inspirasi.

Terbaru

spot_img

Related Stories

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini