JATUH BANGUN MENJADI ORANG BAIK
“Saya pesankan kepada diri saya, anak dan keluarga saya serta mahasiswa saya, kalau ingin sukses “JADILAH ORANG BAIK”, karena dengan jadi orang baik maka kunci kesuksesan lainnya Insyaallah terbuka dan akan datang serta mudah untuk diraih”.
(Syaifudin)
SCNEWS.ID-BANJARMASIN. Sahabat secangkir kopi seribu inspirasi, sudah banyak kita mendengar bagaimana kata-kata motivasi yang memberikan semangat saat orang mengalami kegagalan dalam meraih kehidupan diberbagai bidang, seperti gagal test masuk Perguruan Tinggi, gagal test menjadi karyawan atau PNS, gagal dalam berbisnis, gagal mendapatkan pasangan hidup yang diinginkannya, dan seterusnya. Kata-kata motivasi itu yang sering kita dengar seperti “kegagalan adalah sukses yang tertunda”, “kegagalan itu hanya terjadi saat berhenti mencobanya lagi”, “kegagalan adalah guru yang cerdas”, “semakin banyak gagal, maka semakin mungkin sukses” dan seterusnya.
Sahabat ! begitu banyaknya kata-kata motivasi saat gagal tersebut, yang menjadi intinya adalah jangan pernah berhenti saat mengalami kegagalan, dan saat mengalami kegagalan kita evaluasi kenapa kita gagal dan belajar darinya, dan kemudian saat gagal lagi, maka kita evaluasi lagi dan cari tahu lagi penyebabnya dan setrusnya sampai pada suatu titik tidak ada lagi penyebab kekgagalan yang tidak kita ketahui yang menyebabkan kita gagal tersebut, sehingga pada titik ini kitapun akan menjadi sukses.
Sahabat ! sayangnya dalam kehidupan kita sering bertutur, semangat meraih kesuksesan hidup yang membuat kita gagal gagal meraihnya tersebut sering dipadankan dengan benda atau status yang bersifat kebendaan, seperti dibidang ekonomi atau bisnis, mendapatkan pasangan, pendidikan dan jabatan yang ujung-ujungnya membuat kita terkanal dan banyak uang. Oleh karena itu sangat jarang atau bahkan tidak ada kita bicara BAGAIMANA KITA BANGKIT DALAM KEGAGALAN MENJADI ORANG BAIK.
Sahabat ! permasalahannya terletak “sosok orang baik” ini apakah sebuah cita-cita utama orang atau tidak ?, karena kalau dibidang ekonomi, pendidikan dan kekuasaan menjadi pemikiran kita saat menentukan cita-cita hidup, ingin jadi ini, ingin jadi itu, ingin mendapatkan ini, ingin mendapatkan itu dan seterusnya yang kalau didapatkan ada terbayang kebahagiaan, kehormatan dan kenikmatan hidup. Oleh karena itu amati dan renungkan dalam diri kita, apakah kita pernah menentukan target dalam diri kita untuk menjadi orang baik ini ?
Sahabat ! cita-cita menjadi orang baik ini mungkin selama ini terlupakan oleh kita atau tidak terperhatikan, apalagi di cita-citakan, sehingga jadi orang baik atau orang tidak baik (jahat) dibiarkan mengalir seperti aliran air dalam bergulirnya waktu demi waktu kehidupan, yang sadar atau tidak sadar saat kita berfokus pada cita-cita hidup ingin kaya, ingin jabatan tinggi, ingin pendidikan tinggi berkualitas, ingin pasangan terbaik (cantik atau tampan) dan seterusnya itu, mesti dilalui dengan suatu proses untuk mencapainya.
Sahabat ! justeru pada saat proses untuk mencapai semua itulah kita berhadapan dengan pilihan, yaitu dengan cara dan atau jalan apa kita akan meraihnya, saat berbicara cara atau jalan inilah sesungguhnya kita memasuki arena pilihan, apakah dengan cara yang baik (wajar dan sesuai norma) atau dengan cara yang tidak baik (tidak wajar, jalan pintas, kecurangan). Oleh karena itulah cita-cita menjadi orang baik ini justeru meliputi segala cita-cita yang disebutkan di atas, artinya dia harus ada saat “pra”, “proses” dan “pasca” semua cita-cita kehidupan itu bermula, berproses dan keberhasilannya.
Sahabat ! jadi sesungguhnya menjadi orang baik itu adalah cita-cita yang memayungi semua cita-cita kehidupan yang sering muncul menjadi kehidupan yang ideal dalam pandangan “kesuksesan dunia”, karena kalau tidak dipayungi oleh cita-cita menjadi orang baik ini, maka dalam kehidupan kita sering bertutur bagaimana orang “menghalalkan segala cara dalam meraih cita dan keinginannya”, ingin nilai tinggi dengan cara menyontek, ingin jabatan tinggi dengan cara menjilat, ingin jadi penguasa dengan cara mencaci dan memfitnah, ingin ini dan ingin itu dengan cara yang curang dan menjatuhkan orang.
Sahabat ! cita-cita menjadi orang baik yang melingkupi semua proses cita-cita kehidupan ini tentu juga seperti layaknya sebuah cita-cita mesti dan perlu diperjuangkan, karena akan penuh dengan godaan dan atau halangan, oleh karena itu menjadi penting memotivasi diri kita untuk selalu bangkit dari keadaan saat kita tergoda menjadi orang tidak baik. Namun demikian kabar baiknya secara spritual diajarkan kepada kita, bahwa berniat untuk menjadi orang baik (melakukan kebaikan) saja sudah dicatat satu kebaikan, dan saat kita bisa melakukannya akan dicatat dua kebaikan, sebaliknya saat ketika berniat yang tidak baik belum dicatat sebagai ketidak baikan, dan baru dicatat sebagai satu ketidakbaikan saat kita melakukan hal yang tidak baik tersebut, dan lebih dahsyat lagi saat terjerumus pada ketidakbaikan akan diganjarkan kebaikan lagi saat kita “bertobat”, jadi maknanya sesungguhnya KITA SELALU DI DRIVE UNTUK MENJADI ORANG BAIK.
Sahabat ! dari pemahaman saya inilah, maka pertama yang saya pesankan kepada diri saya, anak dan keluarga saya serta mahasiswa saya, kalau ingin sukses “JADILAH ORANG BAIK”, karena dengan jadi orang baik maka kunci kesuksesan lainnya Insyaallah terbuka dan akan datang serta mudah untuk diraih.
Salam secangkir kopi seribu inspirasi.