“KEINDAHAN” (SYDNEY FERRY EXPERIENCE) (SERI SECANGKIR KOPI SERIBUSATU INSPIRASI)

“KEINDAHAN” (SYDNEY FERRY EXPERIENCE)

Oleh :

Syaifudin

SCNEWS.ID-BANJARMASIN. Sahabat ! Pada tulisan ke empat Tour bersama Mars Creative ke Kota Sydney dan Canbera pada akhir Agustus 2023 yang baru lalu, saya ingin menceritakan sebuah isnpirasi pengalaman naik Ferry di Sydney, berdasarkan Wikipedia disebutkan bahwa Sydney adalah kota terbesar di Australia, dan ibu kota negara bagian New South Wales. Sydney memiliki populasi wilayah metropolitan 4.34 juta jiwa dan luas 12.000 kilometer persegi. Penduduknya disebut Sydneysiders, dan Sydney dijuluki sebagai “the Harbour City” (Kota Dermaga), “the City of Villages” (Kota Desa-Desa) dan “the Emerald City” (Kota Zamrud). Sydney merupakan salah satu kota paling multikultural di dunia, yang tercermin dari perannya sebagai kota tujuan utama bagi imigran ke Australia.  Sydney, didirikan tahun 1788 di Sydney Cove oleh Arthur Phillip, komodor First Fleet. Terletak di sebuah Teluk di Laut Tasman, Sydney dibangun di bukit rendah di sekitar Port Jackson. Kota ini merupakan tempat berdirinya Sydney Opera House dan Harbour Bridge. Wilayah metropolitannya dikelilingi oleh taman nasional, dan memiliki banyak teluk, sungai dan ceruk.

Dengan tipologi wilayah seperti itu, maka anda belum dibilang ke Sydney kalau tidak merasakan pengalaman naik Ferry di Teluk Laut Tasman yang darinya kita dapat menuju dan menyaksikan  bangunan khas Opera House dan Harbour Bridge yang menjadi land marknya kota Sydney tersebut. Disamping itu paket perjalanan dengan Ferry ini kita akan diantar ke beberapa tempat selain ke Opera House kita juga akan dibawa ke Manly Beach dan Bondi Beach sebagai pantai yang Indah dan dipenuhi pengunjung, baik itu wisatawan setempat maupun wisatawan mancanegara.

Terintegrasinya Tram (kereta listrik) dengan Pelabuhan tempat naik ferry ini menjadikan kami tidak jauh jalan kaki untuk menuju ke Ferry, dan dengan system yang sama pada saat naik Tram, maka tiket kami juga cukup di tap kan pada tempat akses yang disediakan, maka kamipun menaiki dermaga dan menunggu yang secara berkala Ferry datang untuk menurunkan dan menaikan penumpangnya. (Waktu menulis kalimat ini saya menyaksikan saat Hari Jadi Kota Banjarmasin ke 497, Walikota Ibnu Sina meresmikan Terminal di Km. 0 sebagai fasilitas dermaga sekaligus Halte Karidor Bus yang mengubungkan angkutan sungai dengan angkutan Bus Umum di Kota Banjarmasin dan Metropolitas Banjabakula)

Tidak berapa lama berlayar dengan Ferry kita sudah disuguhi pemandangan Opera House dan Harbour Bridge, dan disinilah keramaian terjadi dengan sibuknya para penumpang mengambil posisi berfoto ria dengan view kedua bangunan landmark tersebut, dan tidak cukup berfoto di atas ferry, kita juga diantar ke dermaga untuk menuju bangunan Opera House, tentu melewati jalan disepanjang pinggir Teluk Tasman yang telah disiring dengan apik dan bangunan pertokoan disekitarnya, jadilah jalan-lajan ke opera house sambil melirik jualan-jualan cendera mata dan makanan minuman yang menarik hati dan selera. Setelah puas ditempat ini, kami kembali ke Ferry untuk meneruskan perjalanan naik Ferry ke menuju Pantau Manly dan Bondi.

Sahabat ! Pengalaman naik Ferry di Sydney ini memang tidak bisa kita bandingkan secara “aple to aple” dengan pengalaman naik kapal di Kanal Amsterdam, Sungai Rhein Perancis, Susur Selat di Sanghai ataupun susur sungai di Sungai Martapura Banjarmasin (dan ada rencana dari PT. Ambapher untuk membuat perahu wisata Sungai Di Sungai Barito Kal-Sel), semua tempat mempunyai ke-uinikan tersendiri, ibarat makanan ada “taste” yang unik pada masing-masing tempat tersebut, namun secara reflektif saya pribadi mendapatkan “pesan hikmah”, yaitu hidup itu sesungguhnya ibarat kita menyusuri Selat atau Teluk atau Sungai, yang dari penelusuran itu kita menyaksikan dan mengalami berbagai peristewa dan kejadian yang menuntun kita pada sebuah kata “bahwa setiap peristewa dan kejadian itu ternyata indah dipandang dan dinikmati, karena diri kita senang akan keindahan.

Sifat senang akan keindahan inilah yang menjadikan kita terus memperindah diri dan mencari lingkungan yang indah, seterusnya sadar atau tidak sadar hakikatnya batin kita sedang berkelana menuju cahaya Sang Maha Indah dan dari sinilah kita rindu kepada Yang Maha Indah.

Salam Secangkir Kopi Seribusatu Inspirasi.

Terbaru

spot_img

Related Stories

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini