MAGNET RAUDHAH (SERI SECANGKIR KOPI SERIBU INSPIRASI)

MAGNET RAUDHAH

(BAGIAN 2 CATATAN PERJALANAN IBADAH UMROH 2022)

Oleh : Syaifudin

SCNEWS.ID – DUTATV.COM – Banjarmasin. Sahabat ijinkan saya menceritakan kelanjutan pengalaman perjalan ibadah umroh dengan isteri bersama rombongan jemaah dari AFI TOUR via AFI TOUR BANJARMASIN keberangkatan 22 sampai dengan 30 Agustus 2022dengan pembimbing ustadz AHMAD BANI HASYIM (USTADZ BANI). Sebagaimana akhir tulisan di bagian 1 setelah menceritakan magnet spritual Mesjidil Haram dengan titik Baitullah, maka bagaimana dengan magnet Madinah Al-Munawwarah (Madinatun Nabi) ?

Sahabat ! dalam sejarah peradaban islam, kota Madinah atau disebut juga Kota Yastrib atau populer dengan sebutan al-Madīnah al-Munawwarah, “kota yang bercahaya” atau “kota yang cemerlang” adalah Kota yang terletak di Hejaz sebagai ibu kota Provinsi Madinah dalam Negara Kerajaan Arab Saudi, dengan ikon utama terdapat Mesjid Nabawi yang sekarang bangunanannya menjadi satu kesatuan dengan tempat Makan Rasulullah yang di makam ini dahulunya adalah Rumah Rasulullah.

Mengapa Kota Madinah dengan Mesjid Nabawi (Makam Rasulullah) ini menjadi magnet spritual ?, paling tidak kita bisa mencatat beberapa keutamaan yang menjadi daya tarik kuat untuk selalu mengunjunginya.

Pertama, Mesjid Nabawi adalah Mesjid Rasulullah tempat beliau memimpin dakwah dan siar ajaran islam sejak Rasulullah hijrah ke Madinah ini, sehingga mesjid ini adalah mesjid utama yang kedua setelah Mesjidil Haram di Mekkah, karena sholat di Mesjid Nabawi disebutkan oleh sebuah Hadis mempunyai ke istemewaan berupa ,Shalat di masjidku ini lebih utama daripada shalat di masjid-masjid lain, kecuali di Masjid Haram.” (HR. Ahmad) di hadist yang lain disebutkan “Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Harom. Shalat di Masjidil Harom lebih utama daripada 100.000 shalat di masjid lainnya.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah no. 1406)

Kedua, di Mesjid nabawi ini terdapat yang disebut Raudhah atau Taman Surga yang luasnya sekitar 330 meter persegi dengan keutamaan sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadist  Di antara rumahku dan mimbarku ada raudhah min riyadhil Jannah (sebuah taman di antara taman-taman surga.” (HR. Bukhari). Sebagai Taman Surga dapat dimaknai sebagai suatu tempat yang kelak di hari kiamat akan diangkat ke dalam Surga atau sering pula dimaknai dengan berdoa atau melakukan amalan ibadah di dalamnya maka akan mengantarkannya ke dalam Taman Surga tersebut. Paling tidak pada setiap kali kita berdoa di Raudhah ini jiwa, batin atau rohani atau qalbu kita terasa dekat dengan Rasulullah junjungan kita yang menjadi kekasih Allah.

Pada kunjungan ke Raudhah kali ini terdapat pengaturan yang menjadikan kita tertib dalam sholat dan beribadah di Raudhah, pertama kita harus  harus menunjukkan surat tasrih (surat izin sah) untuk memasuki Raudhah yang diurus oleh Mutawij atau Ustadz atau Biro perjalanan kita, dalam tasrih ini ditentukan waktu dan jamnya. Pada saat waktu dan jamnya tersebut kita berbaris menuju Mesjid atau tempat raudhah dan kemudian didudukkan dahulu di halaman mesjid dekat dengan pintu menuju ke Raudhah, dengan kapling duduk sesuai kapasitas Raudhah, setelah jemaah tedahulu keluar Raudhah kitapun dipersilahkan memasuki Mesjid dan memasuki area Raudhah. Subhanallah sholat dan berdoa di Raudhah terasa lebih khusu karena tidak lagi berjejal atau berdesakan sehingga tertib shaf dan jarak sebagaimana ibadah sholat pada umumnya.

Ketiga, di Mesjid Nabawi ini suasana rohani dan qalbu kita terbawa dan “merasakan” atau “mengingat” bagaimana dahulu Rasululah melaksanakan sholat, menyampaikan Ilmu dan berzikir serta memimpin umat dalam mengamalkan serta menyebarkan siar Islam yang dalam catatan sejarah telah merubah peradaban kehidupan manusia sampai sekarang ini.

Sahabat ! dari tiga hal tersebut, maka bagi kita yang merenungkan serta meresapi sholat dan ibadah lainnya si Mesjid Nabawi ini, akan merasakan pengalaman rohani yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata selain cucuran air mata, sembari bersholawat kepada Rasulullah…

Kerinduan fisik, jiwa, hati, batin dan qalbu kita selalu tertarik pada dua tempat yang “mengandung magnet spritual ini” Mesjidil Haram dan Madinatun Nabi, semoga para sahabat semua bisa datang dan datang lagi ikut alur tarikan magnet spritual ini, tarikannya akan selalu memanggil nurani dan qalbu kita.

Salam secangkir kopi seribu inspirasi.

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini