MENAJAMKAN PIKIRAN (SERI OPINI IBG DHARMA PUTRA)

MENAJAMKAN PIKIRAN
Oleh : IBG Dharma Putra

“Menajamkan pikiran adalah menajamkan hidup, bak mengasah sebilah pedang di tepian waktu, semakin diasah, semakin bercahaya, sehingga akhirnya menjadi pelita yang menerangi lorong gelap kehidupan. Di sana, akal, hati, dan jiwa berpadu, berpijak pada tanah yang fana, tetapi selalu menengadah pada langit yang abadi”.

SCNEWS.ID-BANJARMASIN. Waktu terus bergerak, dan ketika Bali dirundung duka cita sangat dalam akibat banjir bandang, penanggalan Bali tetap berjalan rutin dan biasa, membawa masyarakat Bali pada hari istimewa, Tumpek Landep. Di Bali, Tumpek berarti Sabtu Kliwon dan Landep menunjuk pada salah satu dari 30 wuku, siklus mingguan dalam kalender Bali.

Landep berarti tajam,yang mempunyai berbagai makna, antara lain, pisau yang mudah melukai dan berujung lancip, kelokan bersudut sempit, panca indra amat sensitif, pandangan berapi, terlihat galak serta sangat fokus, perkataannya pedas atau keras, pikiran mudah mengerti atau mudah paham dan cerdas. Hakekatnya merujuk pada mutu dan bermutu, punya berbagai aspek kebaikan, yang relatif atau absolut dan menjadi ujung dari proses mengasah atau menajamkan.

Menajamkan pikiran adalah tindakan sistimatik meningkatan mutu pikiran dengan mengasah pikiran supaya mudah memahami dan cerdas. Menajamkan pikiran tak hanya mengumpulkan pengetahuan, melainkan perjalanan batin untuk meninggikan kualitas diri, supaya akal menjadi lebih terang, jiwa menjadi lebih cerdas di dalam menangkap rahasia hidup. Ada dua proses yang wajib dalam menajamkan pikiran yaitu gerakan sistematis peningkatan mutu disertai proses mengasah pikiran.

Secara gerak sistemis, menajamkan pikiran tak akan menjadi nyata jika otak dan seluruh tubuh tidak sehat. Gaya hidup yang sehat merupakan syarat awal untuk kemudian menyentuhkannya dengan berbagai masalah melalui komunikasi dan sosialisasi.

Proses mengasah pikiran, diawali membaca dan bersilaturahmi. Barulah setelahnya, disertai oleh menghafal, melakukan senam otak. Membaca adalah proses awal mengasah otak, substansi membaca merupakan ibadah akal, dan bergaul ataupun bersilaturahmi merupakan ziarah jiwa. Keduanya menyuburkan keseimbangan antara logika dan imajinasi, antara otak di sisi kiri yang menimbang dilengkapi oleh otak sisi kanan yang merangkai harmoni.

Menajamkan pikiran tidak berhenti hanya pada kemampuan membedakan benar ataupun salah dalam urusan harian, tetapi menuntun supaya mampu melampaui batas itu, menuju daya cipta ilmiah intelektual, keuletan membentuk konsep, teguh mempertahankan ide,ketajaman bernalar, dan kelapangan hati dalam menimbang.

Pikiran yang terasah akan sanggup menyingkap tabir, membedakan bukan hanya antara benar dan salah, tetapi juga antara yang berguna dan yang mulia. Sebuah perjalanan yang akhirnya bermuara pada kebijaksanaan, ketajaman batin agar terhindar dari perbuatan zalim, keputusan yang melukai maupun kebijakan merugikan oleh perbedaan latar sosial.

Pikiran yang tajam adalah cahaya penuntun, tak hanya mengarahkan akal, juga menghaluskan rasa, mendamaikan hati, dan menuntun langkah supaya hidup selalu berpihak pada kebenaran yang adil dan penuh kasih. Menjaga harmoni kehidupan

Menajamkan pikiran adalah menajamkan hidup, bak mengasah sebilah pedang di tepian waktu, semakin diasah, semakin bercahaya, sehingga akhirnya menjadi pelita yang menerangi lorong gelap kehidupan. Di sana, akal, hati, dan jiwa berpadu, berpijak pada tanah yang fana, tetapi selalu menengadah pada langit yang abadi.

Proses sangat panjang, berujung kemampuan membeda baik dengan jelek dan benar dengan salah serta menentukan yang paling tepat untuk kehidupan. Proses yang menjauhkan kehidupan dari perbuatan, praktik, kebijakan berpotensi menimbulkan kerugian terhadap seseorang atau kelompok secara tidak adil, hanya karena karakteristik kelompok sosial yang dimilikinya.

Banjir bandang tak akan ada lagi jika Tumpek Landep diterima kehadirannya dalam meditasi di kedalaman rasa sampai merasuk ke kalbu dan mewarnai setiap langkah serta tindakan manusia Bali, terutama para pemimpinnya.

Banjarmasin
20092025

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini