MENGAYUH SEMANGAT MENUJU TUJUAN

SCNEWS – Skill, Gelar, Karisma Bisa Membawa Seseorang Ke posisi Puncak. Tapi Hanya Karakter Yang Bisa Membuat Seseorang Tetap Berada Di Puncak Kesuksesan. Kerja Cerdas, Kerja Cerdas, Lakukan Semua Cara Tapi Bukan Menghalalkan Segala Cara – D’ARTCOMM

Cara terbaik untuk tetap bersemangat dalam menjalani hidup adalah menentukan tujuan yang ingin dicapai. Ketika tujuan hidup kita jelas, maka proses kehidupan adalah bagian dari ikhtiar untuk mewujudkannya. Di dalam perjalanan mewujudkannya pasti ada jatuh bangun. Tetapi selagi masih berkobar semangat, meski harus berganti cara maka semua langkah akan fokus menuju tujuan tersebut.

Tujuan berada di masa depan, dan yang akan memotivasi diri adalah mimpi besar yang ingin diwujudkan. Bermimpii itu harus besar, dan tidak ada larangan yang bisa menghambatnya, karena munculnya dalam diri. Mimpi sering dikatagorikan sebagai gambaran masa depan yang harus dicapai. Bukan hanya gambaran mimpi yang hanya mimpi kosong, tapi juga harus ada sebuah tindakan nyata. Istilah mudahnya ya usaha atau ikhtiar. Harus ada usaha kuat untuk menggapainya. Kenapa harus mimpi? Karena dengan mimpi, kita dapat membayangkan atau menggambarkan bagaimana masa depan kita nantinya.  Agar hidup ini menjadi ada tujuannya ada arah yang harus ditempuh untuk ke garis finish yakni kesuksesan. Terlebih lagi bila ada semangat untuk menggapainya.

Siapa sih yang tidak mau sukses? Untuk sukses pun langkah awalnya dengan mimpi atau istilah lainnya adalah cita cita. Cari alasan kuat dalam diri yang bisa memacu dan jadi pendorong untuk berupa keras mewujudkannya. Beberapa hal yang menjadi alasan diantaranya adalah keinginan untuk merubah kehidupan menjadi lebih baik, orang-orang yang harus diberikan kebahagiaan dan rasa bangga, menjadi manusia yang lebih bermanfaat untuk sekitar, status sosial, kekayaan. kesejahteraan dan alasan-alasan lain yang bisa kita gali agar menjadi penyemangat.

Beberapa orang bahkan menjadikan dendam, penghinaan, terkucil, terpinggirkan sebagai pendorong untuk terwujudnya mimpi. Hanya saja kita harus memilah agar kita tidak lelah. Tekanan yang kuat seperti dendam dan penghinaan memang akan menjadi daya dorong yang dahsyat, hanya saja biasanya jiwanya menjadi keras dan kering, karena ada kesakitan yang disertakan dalam setiap perjalanan. Sementara jika kita bisa berdamai dengan semua keburukan, tapi bisa memacu semangat dengan fokus kepada hal baik, seperti membanggakan orang yang paling dicintai, atau pendorong reward untuk diri sendiri, rasa yang dibawa dalam setiap langkah akan berbeda.

Sebuah proses itu kadang tidak ada yang lurus saja, ada kerikil dan onak yang menghalang, bahkan tidak jarang ombak dan badai. Saat kita menyematkan kesakitan sebagai daya dorong, maka segala tantangan, ujian dan kegagalan bisa menjadi daya dorong yang lebih kuat lagi atau ada juga yang terpuruk dalam kepedihan yang menimbulkan dendam yang berlipat. Bahkan kadang menimbulkan pilihan menghalalkan segala cara agar mimpi terwujud untuk membalas dendam. Kengototan dan totalitas dalam mewujudkan setiap tahapnya menuju tujuan besar, diapresiasi sebagai bentuk kegigihan, tapi tidak jarang memberikan label ambisius. Mereka yang mau menahan sakit dalam setiap langkahnya, mengobarkan semangat militan dalam dirinya, saat mimpinya terwujud, di setiap terminalnya, kadang memberikan apresiasi untuk diri sendiri dengan ‘mengabarkan’ pada semua orang tentang pencapaiannya. Berbagai cara dilakukan untuk mempertunjukkan kesuksesannya, sebagai jawaban atas setiap kepedihan dan atas hinaan serta dendam yang ditanggungnya. Mereka yang mengambil jalan ini biasanya memerlukan pengakuan dan apresiasi sesuai harapan atau ekpektasinya. Jika sekitar tidak menunjukkan pengakuan yang diharapkan, mereka yang seperti ini cenderung untuk sensitif, dan terus menumpuk dendam di hati sebagai tambahan bahan bakar menuju sukses berikutnya. Secara pandangan manusia tampak berhasil, tapi kondisi seperti ini kadang menimbulkan kekosongan dan kegersangan dalam hatinya.

Sementara mereka yang memperbaiki motivasinya, dan berdamai dengan dirinya, akan memaknai kegagalan sebagai rencana Tuhan atau rencana lain yang lebih baik. Selalu positif, dan tetap berupaya berikhtiar. Memahami bahwa di atas langit ada langit, dan tugas manusia hanya menjalankan ikhtiarnya, sementara hasil menjadi hak preoregatif Tuhan. Dengan kegagalan akan menimbulkan evaluasi, menggali semua sebab akibatnya, dan memahami mana yang harus dilanjutkan dan kapan harus mulai belok kanan dan kiri atau putar balik. Atau bahkan menentukan jalan atau tujuan lain dengan ikhlas. Tetap dengan kegigihan, sehingga setiap cara dicoba tapi bukan dengan menghalalkan segala cara.

Proses pemaknaan dan pilihan cara seperti ini, memang kadang dicap ‘kurang gigih’. Tetapi jika itu tidak membuat berhenti berikhtiar, terus mencari jalan lain menuju tujuan utama dalam hidup, maka akan ada pencapaian lain yang membahagiaan meski mungkin di terminal yang berbeda. Mereka yang memilih cara seperti ini cenderung menikmati setiap tahapan kehidupan dan tetap bahagia bahkan di kondisi tersulit, meskipun mungkin secara pencapaian kasat mata tidak ‘megah’ dan tidak luar biasa. Kecenderungannya berprasangka baik pada orang, meski tetap tajam secara intuisi. Setiap proses yang menjadi hambatan, termasuk jika disebabkan oleh pihak lain, selalu dicari makna dan hikmah. Sehingga pencapaian tahapan tujuan, selalu seiring dengan meningkatnya rasa syukur dan kebahagiaan.

Pastinya ada pilihan jalan lain menuju tujuan utama atau mimpi besar. Setiap pilihan ada konsekuensinya masing-masing. Tidak ada yang mutlak baik dan benar, karena bergantung pada kondisi masing-masing. Dan setiap proses tahapan kehidupan membuat kita belajar banyak, apakah tetap dengan cara yang sama sampai ke puncak tertinggi atau merubah cara karena kita telah memahami makna. Proses kehidupan dan ikhtiar ini sekaligus akan mengasah dan membentuk karakter seseorang. Yang harus disadari adalah saat di posisi puncak atau saat tujuan tercapai, maka yang bisa mempertahankannya adalah karakter terbaik. Dan karakter yang membentuk seseorang, akan seiring dengan proses menyerap kebahagiaan dalam kehidupan, termasuk bagaimana menebar manfaat. Karena sesungguhnya pencapaian tertinggi dari tujuan hidup manusia, selain yang bersifat materi, dan posisi sosial adalah bagaimana seseorang bermanfaat bagi sekitarnya. Bermanfaat karena materinya, status sosial dan terutama adalah ilmunya.

Sudahkah anda berada di jalan yang tepat menuju mimpi besar yang telah digantungkan ??

DhyRozz

Terbaru

spot_img

Related Stories

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini