MENGEJAR “SALJU”
Oleh :
Syaifudin
SCNEWS.ID-BANJARMASIN. Sahabat ! pada tulisan ke-tiga inspirasi dari perjalanan bersama group Mars Creative ke Australia, tepatnya ke Kota Sydney dan Canbera, saya ingin menceritakan bagaimana rombongan kami menuju tempat yang pada akhir bulan Agustus 2023 itu masih terdapat salju, tempat itu adalah berada di Kawasan Pegunungan yang disebut SNOWY MOUNTAIN dalam Kawasan NSW National Parks, yang berjarak sekitar 151 km dengan waktu tempuh sekitar 2,5 jam Dari Kota Canbera. Sedangkan dari Sydney ke Canbera dengan jarak sekitar 288 Km ditempuh dalam waktu kurang lebih 3 jam, sehingga total waktu yang diperlukan sekitar 5,5 jam perjalanan.
Diluar dugaan kami, ternyata tempat ini sangat rame dikunjungi oleh warga setempat, sehingga mencari tempat parkir aja agak kesulitan, setelah beberapa kali keluar masuk arena lapangan Parkir, kami menemukan adanya kendaraan yang mau keluar dan ternyata pengemudi yang mau mobilnya mau keluar tersebut memberi isyarat agar kami bisa menempati tempat dimana ia parkir tadi. Alhamdulillah, saya terkesan dengan sikap ini, karena sambil tersenyum ramah mereka memberi isyarat untuk kami bisa menempati posisi mobilnya tersebut.
Mengingat perjalanan kami menuju ke tempat ini ke Snowy Mountain ini memerlukan waktu yang lumayan lama, maka kami berangkat pagi-pagi sehingga belum sempat sarapan yang disediakan oleh Hotel, sehingga sarapan dibekali dengan Roti dan mampir beli makanan ringan lainnya di Rest Area. Tepat siang hari sekitar jam 11 an waktu setempat kami tiba, maka yang dicari pertama adalah tempat makan siang.
Kok rame sekali, dimana-mana titik area food court terisi penuh dan semua pada antre Panjang, oleh karena itu yang semula dirancang makan bergroup telah dirubah untuk cari masing-masing agar bisa cepat menyantap makan siang, dan itupun setelah antre 45 menit baru kami dapat makan siang dengan memesan Kebab, dengan pertimbangan ke “halalan” makanan ini.
Apa yang menyebabkan tempat wisata pegunungan yang bersalju ini sangat ramai dikunjungi ?, pertama ini adalah Akhir bulan Agustus dimana salju di Kota ini sudah secara pelan-pelan hilang karena menyongsong musim panas (summer), sehingga warga setempat yang mempunyai kegemaran bermain sky dan permainan lainnya di arena Salju menyempatkan diri untuk saat-saat terakhir merasakan suasana bersalju ini. Kedua dalam fikiran saya, hal ini menjadi karakteristik masyarakat setempat yang melekat dengan alamnya, artinya aktivitas dan kegemaran mereka yang mempunyai musim dingin dengan bersalju ini telah melekat dalam perlaku budaya dan atau kebiasaan hidup mereka, sehingga saya mengati betapa begitu menikmati mereka bermain di Salju yang digemari dari semua kalangan usia dan strata sosialnya, baik itu arena bermain salju yang berbayar ataupun yang gratisan atau membawa sendiri peralatan untuk bisa meluncur di Salju.
Sahabat ! dari sinilah kemudian saya mendapatkan istilah “mengejar salju” sebagai suatu perumpamaan akan sesuatu yang akan berlalu itu ternyata kita kejar untuk menyempatkan diri mendapatkannya, artinya “mumpung masih ada salju, hayoo kita manfaatkan untuk bermain di salju”.
Lantas coba sahabat renungkan, sudah menjadi hukum alam (Sunatullah) dikhotomi kehidupan itu berlangsung, “ada saat yang datang akan ada saat yang pergi”, “ada saat bersama, ada saat berpisah”, “ada saat mendapatkan, ada saat kehilangan”, “ada saat gelap, ada saat terang”, “ada saat senang, ada saat susah”, “ada saat sehat ada saat sakit”, “ada saat lapang, ada saat sempit” dan seterusnya, yang menggambarkan kepada kita akan sebuah “drama peristewa kehidupan yang silih berganti dan silih berulang dalam kehidupan yang kita alami”.
Karena itu suatu keniscayaan dalam kehidupan ini kita akan menikmati dua kondisi itu dan mengalami serta menikmati pula proses peralihannya. Dan pesan alamiahnya menuntun kepada kita untuk menikmatinya, pada saat berada pada posisi apapun saat itu kita berada, karena hal inilah sebagai dinamika hidup yang selalu dinamis, dan selanjutnya kualitas hidup kita justeru akan terlihat dari seberapa kita bisa menikmati, mengisi dan membawa kebermanfaatan serta tidak menyia-nyiakannya saat berada pada posisi yang menyenangkan (positif). Dan sebaliknya seberapa bisa kita bertahan, bersabar dan mengambil hikmah saat berada pada posisi yang dianggap penderitaan (negative).
Sahabat ! kejarlah berarti manfaatkanlah sebaik-baiknya kehidupan yang dinaugerahkan kepada kita, sebelum ia berlalu.
Salam secangkir kopi seribusatu inspirasi.