PELAJARAN RELASI CINTA DARI IBU (SERI SECANGKIR KOPI SERIBUSATU INSPIRASI)

PELAJARAN RELASI CINTA DARI IBU

“Ibu kita telah mengajarkan sekaligus mempraktekan bagaimana suatu relasi yang didasarkan atas cinta”

Oleh :

Syaifudin

SCNEWS.ID-BANJARMASIN. Sahabat ! begitu banyak poster digital masuk ke akun smart phone saya yang mengucapkan selamat hari ibu pada tanggal 22 Desember 2022 ini, layaknya sebuah poster digital (posdig) ucapan yang memuat kata-kata singkat sebagai refleksi penghormatan dan kecintaan kepada sosok seorang ibu, hal inilah yang kemudian menginspirasi saya untuk menuliskannya dari pada membuat sebatas posdig tersebut dengan maksud menuangkan perasaan dan pemikiran yang dapat kita ambil hikmahnya pada hari ibu ini.

Dari keseluruhan interaksi kita dengan ibu, terdapat relasi atau hubungan yang didasarkan atas cintanya seorang ibu kepada kita, relasi atas dasar cinta ini menjadi model relasi yang ideal dalam pergaulan hidup, baik bagi sesama manusia, dengan alam dan makhluk lainnya, termasuk relasi kita dengan Yang Maha Kuasa.

Ibu kita telah mengajarkan sekaligus mempraktekan bagaimana suatu relasi yang didasarkan atas cinta ini. Perhatikanlah bagaimana ia memperlakukan kita selama kita berada dalam rahim atau kandungannya ? bagaimana ia menjaganya ? bagaimana ia mengelus perutnya yang buncit ? bagaimana senyumnya saat kita bergerak dalam kandungannya ? bagaimana ia menahan berat atas beban kita dalam kandungannya, bagaimana ia begitu hati hati berjalan untuk menjaga kita ? bagaimana jalannya yang tidak sempurna dan tiduran dengan tidak normal akibat khawatir pada kita, dan puncaknya saat ia kesakitan saat kita mau keluar rahimnya dengan ditandai oleh curatan darah. Apakah ia mengeluh apakah ia bersedih dengan semua itu ? Ia malah tersenyum bahagia.

Bagaimana kemudian saat ia memelihara kita dari bayi sampai remaja, ia korbankan waktunya, tenaganya dan biayanya, ia limpahkan kasih sayangnya, ia didik dan jaga kita agar sempurna tumbuh dan berkembangnya kita. Perhatikan betapa ia berusaha dengan keras dan sungguh-sungguh memenuhi segala kebutuhan kita, sehingga seluruh gerak gerik dan kondisi tubuh kita tidak lepas dari perhatiannya. Apakah ia mengeluh atas segala pengorbanannya itu ? ia malah tersenyum bahagia.

Bagaimana kemudian saat kita remaja ? perhatikan bagaimana ia memberi pagar-pagar batasan pergaulan, selalu berpesan saat kita pergi dari rumah, selalu mengingatkan dan bahkan menyediakan makanan, hati-hati dijalan, persiapkan segala keperluan sekolah, pilihlah kawan yang baik, jangan nakal, perhatika saat guru mengajar, catatlah peljaran dari guru dan seterusnya. Apakah ia yang mendorong ia membuat pagar-pagar perilaku kita itu ?

Bagaimana saat kita dewasa ? kadang kala ia tetap memperlakukan kita seperti saat kita remaja, karena khawatir terjadi sesuatu dengan kita, ia ingin kita sukses dalam kehidupan, ia ingin kita menjadi orang yang dibanggakannya, ia bangga bercerita tentang kita pada teman-temannya, masih ingat masakan kesukaan kita yang pada waktu tertentu kita dimasakannya, dan berbagai kenangan kecil kita selalu dikenangnya dengan senyum dan bahagia. Bagaimana dalam kondisi dewasa ini kita bisa saja lebih tinggi pendidikan, lebih luas pergaulan, lebih banyak buku yang dibaca, lebih banyak pengetahuan teknologi, lebih sibuk dalam mengejar kehidupan dan cita cita kita, lantas terkadang kita lupa meluangkan waktu untuknya, atau sudah sering membantahnya atau lebih merasa hebat darinya. Lantas bagaimana reaksi ibu kita ? dalam kondisi sedih akibat perlakuan kita itu, ia ternyata tetap mendoakan kita.

Sahabat ! apa yang menyebabkan ibu kita mampu berbuat dan berekasi seperti itu semua ???

Inilah yang disebut relasi karena cinta, setiap relasi yang didasarkan atas cinta melahirkan ketulusan dan pengertian yang tanpa batas, saat cinta menghiasi suatu relasi, yang ada hanya pengertian, pemahaman, pengorbanan yang dilakukan. lantas bisakah kita belajar dari relasi cinta ini pada kehidupan kita, relasi dengan sahabat, relasi dengan alam (bumi, tanaman, hewan dan tumbuhan) relasi dengan yang Maha Kuasa ? mestinya kita bisa meneladaninya dan insyaallah dengan meneladani relasi cintanya seorang ibu, kita akan bahagia dala kondisi apapun dikehidupan ini. Selamat hari ibu.

Salam secangkir kopi seribusatu inspirasi.

Terbaru

spot_img

Related Stories

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini