“PEMBELAAN” (SERI PAHIT MANISNYA KEHIDUPAN DALAM SECANGKIR KOPI BAGIAN 18)

“PEMBELAAN” (SERI PAHIT MANISNYA KEHIDUPAN DALAM SECANGKIR KOPI BAGIAN 18)

SCNEWS.ID-BANJARMASIN. “Begitulah yang berlalu biarlah berlalu, karena waktu yang lalu adalah yang paling jauh dari kehidupan kita, ia tidak pernah Kembali lagi dalam kehidupan kita sekarang, dan kita yang tidak memiliki ilmu masa depan seperti Nabi Hidir, sehingga umumnya kita akan tersadar akan hikmah dari suatu peristewa kehidupan setelah hal itu berlalu dan kita alami dalam keidupan kita sekarang dan akan datang”, kata Pan Dino sambal tersenyum melirik Darel yang dari tadi duduk tertegun. Dan tentu Paman tidak ingin mengatakan siapa yang benar dan siapa yang salah atas kejadian masa lalumu bersama Nita tersebut, karena semuanya terjadi dalam scenario kekuasaan Yang Maha Kuasa”.

Wajah sosok muda yang kurus tinggi ini semakin tertunduk dikeheningan malam, apa- apa yang dikemukakan oleh Paman Dino telah menyadarkan Darel pada hakikat kehidupan yang masih belum terjangkau di usianya yang masih muda ini, padahal hati kecilnya terkadang masih tidak bisa menerima putusnya hubungan asmara dengan Nita, namun selama ini ditutup-tutupinya dengan berbagai kegiatan di Kampus. Sahabatnya Santi, Hendra, Wisnu dan Andini tidak pernah mengetahui gejolak batin sahabatnya yang dikenal bijak ini. Barangkali dibalik sosoknya yang bijak itu lah ia menyembunyikan permasalahan cinta dan batinnya, sehingga cara fikir dan sikap yang bijak itu sesungguhnya menjadi obat yang dikunsumsi dalam kehidupan Darel.

Betapa Darel terkadang “galau juga” mengingat masa lalunya itu, karena ia sering di tuding oleh Nita telah meninggalkannya tanpa mencek sendiri kebenaran tentang ia telah dijodohkan, dan juga tidak berusaha keras memperjuangkan cintanya, akibatnya sebagai manusia biasa terkadang ia juga menyesali akan hal tersebut, namun apa boleh buat semuanya sudah terjadi dan Darelpun merasa tidak bisa disalahkan semata kepadanya, karena Nita juga tidak berupaya mengklarifikasi akan issue perjodohan yang sudah tidak menjadi rahasia kawan-kawannya sepergaulan, bahkan Nita selalu menunjukan sikap ketundukannya akan apapun yang diinginkan oleh orang tuanya menganai jodohnya dan hal inipun sering distatmen kannya pada Darel.

Ya sudahlah… fikir Darel, karena semua yang dianggap kealpaan atau kelalaian atau apapun itu, semuanya adalah takdir kehidupan, oleh karena itu pembelaan diri sebenarnya hanya bersifat memuaskan kekecewaan sebagai manusia biasa yang terkadang bisa sedih, gembira, bersyukur dan menyesal. Namun dibalik semua itu pembelaan dan klarifikasi bersifat mendidik kita untuk lebih waspada dan hati-hati dalam mengambil keputusan dimasa yang akan datang.

Pembelaan diri juga mencerminkan tentang realitas pandangan dan penilaian dari seseorang terhadap kita yang mempunyai hukum “oposisi binary”, artinya pemaknaan seseorang terhadap perilaku kita atau sebaliknya mempunyai ketidakpastian makna, dan sangat tergantung sudut pandang dan pengalaman hidup dari siapa yang memberikan penilaian atau pemaknaan tersebut.  Dalam konteks inilah pembelaan diri bersifat informasi apa yang sebenarnya terjadi atau apa yang sebenarnya orang lain rasakan pada pada saat peristewa itu terjadi.

Dalam konteks inilah kesadaran akan pembelaan diri ini bukan bertujuan untuk menyalahkan atau membenarkan, akan tetapi bersifat informasi bahwa begitulah fakta yang sebenarnya menurut kita yang memaknai atau menilainya, sehingga adanya perbedaan makna dan penilaian akan memperkaya wawasan dalam menjalin komunikasi kehidupan yang akan datang. Dalam Bahasa lain adanya pemebelaan tersebut nantinya jadi pembelajaran bagi kita untuk tidak terlalu dini menilai dan menyimpulkan sesuatu terhadap orang dan perilaku orang sebelum kita tahu apa yang sebenarnya terjadi pada orang tersebut.

Begitulah juga dalam pembelaan dalam peristewa apapun dalam kehidupan, maka sesungguhnya peembelaan itu mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi pada suatu peristewa, sehingga orang yang mengetahui informasi itu bisa memaklumi dan memahaminya mengapa hal itu bisa terjadi pada dirinya.  Lantas kemudian apapakah pembelaan itu dikatakan oleh orang lain sebagai upaya pembenaran dari perbuatan yang dilakukannya, tentu hal ini Kembali berpulang kepada diri orang itu sendiri, sepanjang apa yang diaungkapkannya adalah fakta yang ia alami dan yang sebenarnya terjadi, hal tersebut bernilai sebagai kebenaran, bukan sebagai pembenaran. Sedangkan orang lain bisa menerimanya atau tidak atas pembelaan itu, hal ini adalah urusan orang lain itu yang tidak bisa kita kendalikan pemahaman dan penilaiannya, karena sesungguhnya tugas kita adalah menyampaikan apa yang menurut kita benar pada suatu peristewa tertentu tersebut.

Malam semakin larut, suasana hening dan dingin semakin menerpa kulit, kopi yang yang disajikan Paman Dino tadi yang diolah dengan tingkat kepanasan 90 derajat celcius juga semakin dingin, dan ratio kopi dan air panas yang dibuatkan Paman Dino tadi memang tidak terlalu “strong” karena kopi itu diminum dan disajikan pada malam hari. Dari beberapa sumber ahli kopi yang Paman Dino pelajari, dianjurkan untuk menerapkan prinsip 1 berbanding 16 dalam meracik kopi tersebut yang dinikmati pada malam hari, yaitu pada saat berat kopi 10 gram, maka airnya panasnya sebanyak 160 mili liter, begitupula kalau berat kopi yang digiling 20 gram, maka diperlukan air sebanyak 320 mililiter.

Warung atau kedai kopi Paman Dino di hari sabtu atau malam minggu memang buka sampai dengan jam 12.00 malam, sehingga bisa memfasilitasi pengupi ataupun menemani temannya yang cinta kopi untuk ngobrol bersama dalam suasana santai. Kebersamaan Paman Dino bersama darel tadi telah menutup malam minggu yang cerah dan yang oleh Darel telah membawa kecerahan hidupnya, karena paling tidak ia mulai semakin memahami makna putusnya hubungan percintaan dalam episode kehidupannya dahulu, walaupun demikian apa yang ditanyakannya kepada paman Dino dan menjawab secara tuntas kaingin tahuan Santi akan cerita cintanya akan semakin kuat untuk menceritakannya tanpa beban masa lalu yang menghantuinya.

“Paman aku pamit, untuk istirahat tidur, karena sesuai anjuran Paman yang selalu diingatkan ke saya adalah bangun disekitar jam 3 an atau jam 4 an untuk sholat malam dan lanjut ke sholat subuh”. “Alhamdulillah kalau Nak Darel kalau sudah bisa mengamalkannya, Insyaallah kita selalu dilindungi dan diberkahi Allah”, Assalamualaiku Paman, selamat istirahat” (Bersambung).

Terbaru

spot_img

Related Stories

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini