PEREMPUAN DALAM PILKADA (SERI OPINI IBG DHARMA PUTRA)

PEREMPUAN DALAM PILKADA
Oleh : IBG Dharma Putra

SCNEWS.ID-BANJARMASIN. IAdanya kandidat perempuan diPilkada Serentak Tahun 2024, mampu melambungkan ingatan ke masa silam, pada dua orang perempuan idola sejarah, yaitu Sri Nareswari Pradnya Paramitha di Kerajaan Kediri serta Tribuwana Tunggadewi di Kerajaan Majapahit.

Sri Nareswari Pradnya Paramitha merupakan model pemimpin dilahirkan bahkan menjadi cikal bakal penguasa sesudah dirinya, sedangkan Tribuwana Tunggadewi adalah model pemimpin terlatih, untuk menjadi satu satunya satu ratu di tiga dunia dalam mitologi hindu, yaitu dunianya para dewa, dunia manusia serta lingkungannya dan dunia makhluk tak kasat mata lainnya.

Sri Nareswari Pradnya Paramitha, lebih populer sebagai Ken Dedes, adalah legenda perempuan karena memiliki Wahyu Keraton, yang dipercaya akan melahirkan para penguasa besar di Jawa, menjadi simbol kecantikan sempurna bernuansa keagungan, membuat semangat membara para suaminya, mencapai asa tertinggi, menjadi Raja Jawa.

Ken Dedes, putri seorang Brahmana, kawin lari dengan Tunggul Ametung, Lurah Tumapel, desa di Kerajaan Singasari. Kecantikan dengan aura keagungan, mampu membangunkan keinginan berkuasa Ken Arok, yang mempersuntingnya dengan membunuh Tunggul Ametung sekaligus merebut kekuasaan Tumapel dan akhirnya menjadi Raja Pertama Kerajaan Singasari yang didirikannya.

Tribuwana Wijaya Tunggadewi,anak perempuan Raden Wijaya, menjadi Ratu Majapahit, ditahun 1328-1350. Dikenal mampu memperkuat serta memperluas kekuasaan Majapahit. Sejak kecil diarahkan menjadi ratu dan selama memimpin didampingi dua mentor hebat yaitu ibundanya, Gayatri Rajapatni, dan Mahapatih Gajah Mada, pejabat kepercayaan sang ayah.

Pada saat pemerintahan Tribuana Tunggadewi, Gajah Mada mengucapkan Amukti Palapa, janji tak menikmati rempah sebelum Nusantara bisa disatukan dalam kekuasaan Majapahit. Sumpah yang memacu dan memicu semangat juang dan berhasil membuat Majapahit, menjadi kerajaan terbesar di Asia Tenggara.

Diharapkan para perempuan kandidat Pilkada Serentak merupakan kombinasi model kedua tokoh ini, seorang pemimpin substansial dengan ide dan wawasan mencerahkan dan membuat sejahtera masyarakat yang dipimpinnya, bukan hanya pendamping, bukan budak atau boneka lelakinya, sekedar pion permainan politik para lelaki untuk memuaskan syahwat berkuasa dan menguasai dunia.

Perempuan cerdas dan mandiri, yang mampu mengharmonisasikan rasa dan rasionya untuk menjelma menjadi pemimpin yang berani, peduli dan bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan, peningkatan mutu pendidikan serta peningkatan status sosial ekonomi dalam upaya mencapai kesejahteraan bersama.

Banjarmasin
01092024

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini