REUNI DAN REVOLUSI
Oleh : IBG Dharma Putra
SCNEWS.ID-BANJARMASIN. Reuni merupakan ajang pertemuan kembali, sekelompok orang yang pernah bersama pada saat yang tidak tertentu waktunya, bertujuan agar silaturahmi tetap terjaga atau sekedar melepas kerinduan pada sejarah silamnya.
Banyak orang mempercayai bahwa reuni tak akan ada lagi di masa depan. Dimasa depan, jika generasi gagap teknologi sudah tidak ada maka reunipun akan tidak ada. Melepas rindu akan difasilitasi media sosial. Sebuah reuni era meta verse yang hambar.
Saya membayangkan reuni yang dipenuhi rasa kemanusian dengan emosi segala rasa dan merasakan bahwa reuni semacam itu, akan tetap diperlukan, sesuai dengan perjalanan revolusi perubahan dunia, dengan berbagai alasan logis yang menyertai.
Alvin T meramalkan keberadaan era nomaden, era pertanian dan era industri. Belum diramal pasca industri yang dapat disebut sebagai era tak teramalkan dan era paradok penyadaran global. Jika eranya tak dilalui dengan mulus kiamat akan datang dan untuk mencegahnya diperlukan reuni untuk selalu menyertai era era revolusi tersebut.
Reuni di era nomaden diperlukan untuk saling tahu silsilah, saling paham dan menghindari bentrokan. Reuni bukan sekedar melepas rindu tapi juga merupakan model silaturahmi serta menjaga perdamaian.
Reuni di alam Revolusi Pertanian, diperlukan untuk saling berbagi pengalaman sekaligus keluar dari kebosanan rutinitas kerja sehari hari dan memenuhi hasrat sebagai makhluk sosial, secara personal maupun komunal.
Reuni di era Revolusi Industri digunakan untuk penjajagan kerja sama dalam upaya menaikan kompetensi dan percepatan produksi. Mereka yang bertemu memerlukan persentuhan emosi langsung dan keluar dari kehambaran temu media sosial yang hambar untuk mengetahui karakter dan jaringan binis temannya dalam upaya memperluas networking.
Revolusi keempat adalah era tak teramalkan dan tidak terduga, karena belum prediksi para ahli ramal masa depan, luput diketahui bahwa teknologi informasi dan komunikasi mengalami tumbuh kembang sangat pesat akibat adanya pandemi dan mempengaruhi gaya kehidupan. Reuni pada era tak teramalkan, adalah temu kesepahaman dari hati ke hati, berhakekat untuk menjaga globalisasi tetap dalam prinsip kerja sama untuk keselamatan bersama.
Revolusi Kelima, sebuah masa penyadaran global dalam menghindari sakit serta segala dampak buruk akibat kerakusan manusia era sebelumnya. Sebuah era paradoksal karena konsistensi berjalan sejajar dengan keperluan untuk berubah. Berubah akan mirip berubah ubah jika dilihat dari permukaannya semata.
Menghadapinya memerlukan pengambilan hikmah untuk mendapatkan daya tarik ulur dan fleksibilitas berupa resiliensi dan agility. Tentunya, sangat diperlukan kekuatan saling memahami. Dan disanalah manfaat reuni di Revolusi Kelima, era paradoksal ini.
Terlihat jelas bahwa reuni takan pernah sirna serta tetap diperlukan. Reuni dan revolusi akan selalu berjalan bersama, bergandeng tangan untuk mencerahkan pikiran manusia supaya tercipta perdamaian dunia.
Banjarmasin
01032024.