SATU KUNCI, MEMBUKA DUNIA

SCNEWS – “Komunikasi Adalah Kunci Kecil Berperan Besar Untuk Membuka Dunia dan Meraih Kesuksesan” – DArtcomm

Dari kunci kita belajar untuk tidak mengabaikan hal-hal kecil. Karena dari hal kecil bisa jadi menjadi sebuah solusi terbaik.

Jika mengamati dunia sosial media saat ini, sedang trending istilah “Dari….. kita belajar…..”. Kalimat yang bermakna serius, tetapi berubah menjadi guyonan sarkas yang mengomentari berbagai kisah pesohor sosial media (sosmed). Dari terjadinya skandal, perceraian, perselingkuhan atau hal lainnya. Dunia sosial media, dengan para pesohornya yang menampilkan kehidupannya dalam etalase akunnya masing-masing, membuat netizen yang pro dan kontra merasa berhak untuk ikut campur dalam setiap urusan mereka. Dengan menampilkan sisi kehidupannya di sosmed, entah itu sesuai kenyataan atau hanya sekedar untuk menguatkan posisi kesohoran penuh drama yang mendulang ‘endorsement’ dengan pundi-pundi rupiah. Apapun itu sah-sah saja di dunia digital saat ini. Hal maya yang mendulang respon netizen, harusnya ditanggapi dengan maya juga. Tidak bermaksud ikut-ikutan membahas kegalauan netizen atau sampai perang ‘text’ dari yang pro kontra, hanya ikut mengamati alangkah dinamis dan riuhnya dunia sosial media. Cukup untuk mengetahui perkembangan dan perubahan perilaku, seiring dengan begitu cepatnya teknologi berinovasi.

Pada perkembangan saat ini, penting sekali  untuk “update”, mengamati dan menyerap perkembangan terkini, agar kita bisa terjaga koneksi dengan berbagai generasi. Karena obrolan yang ‘nyambung” menjadi kunci untuk meraih “‘dunia”. Hanya saja yang harus dibentengi adalah, kita tidak perlu larut menjadi generasi ‘nyinyir’ ala ‘netizen julid’. Cukup mengamati dan menyerap informasi. Karena ada istilah, dibalik “ke-nyiyiran” dan “ke-julidan” netizen atas sebuah peristiwa, ada kebenaran yang bisa menjadi hikmah. Cukup kita menempatkan diri untuk mengambil hikmah saja.

Menambah pengetahuan dan memahami perkembangan dunia, akan menjadikan kita semakin kaya dengan berbagai ragam kisah dan menambah kosa kata yang akan diperlukan pada suatu saat. Semua peristiwa yang kita baca dan amati akan masuk dalam “subconscious mind” atau alam bawah sadar kita, sebagai bagian dari perpustakaan di hidup kita. Semakin banyak membaca, semakin sering kita ‘berjalan di atas sepatu orang lain”, maka akan semakin besar empati kita kepada orang lain. Dan empati menjadi salah satu kunci sukses membangun pergaulan atau interaksi dengan siapapun.

Dalam interaksi kita, baik terkait bisnis atau pertemanan agar bisa diterima dengan ‘asyik’ atau istilahnya “nyambung” dapat “chemistry”, kuncinya adalah kemampuan komunikasi yg baik. Komunikasi yang baik bukan sekedar pandai bicara, menyenangkan semua pihak. Tapi sebuah komunikasi yang baik, adalah yang bisa memberi warna dari setiap interaksi. Ada saat bicara, ada saat diam.

Bahkan ada istilah “The great communicator” atau komunikator ulung adalah yang mempunyai kemampuan mendengarkan dengan baik. Artinya dalam berinteraksi dengan berbagai kalangan, jangan hanya fokus pada diri sendiri. Menjadikan lawan bicara “orang yang penting”, untuk didengarkan adalah tingkat kepiawaian tertinggi dari sebuah komunikasi.

Tetapi saat kita harus bicara, “tabungan pengetahuan kekinian” menjadi topik yang asyik untuk mewarnai obrolan, bahkan mungkin bisa menjadi inspirasi solusi dari apa yang disampaikan oleh lawan bicara. Saat kita bisa menemukan kunci dari apa yang menjadi topik pembicaraan maka interaksi akan semakin baik. Kunci yang dimaksud kadang hal yang mungkin tadinya dianggap kecil, ternyata menjadi solusi atas masalahnya, sehingga menjadi lebih sederhana untuk diurai dan diselesaikan. Menjadi penting memahami perkembangan terkini, karena kadang topik obrolan, harus relevan dengan perkembangan terkini. Jika kacamata kita hanya pada masa lalu, pada zona pengetahuan dan kenyamanan kita, mungkin obrolan akan menjadi buntu karena berbeda arah.

Karena itu, untuk mengasah terus agar bisa menjadi komunikator yang baik, yang bisa diterima di berbagai keadaan dan berbagai kalangan, maka rajin-rajinlah untuk membaca perkembangan di dunia digital. Karena tidak dipungkiri, saat ini semua bergerak dan berubah memasuki dunia maya atau dunia digital. Jika kita memilih untuk membatasi ‘circle’ atau lingkaran pertemanan kita, bukan berarti kita membatasi pengetahuan kehidupan kita. Bahkan untuk orang terdekat pun kita harus bisa saling mengisi, saling mendukung sesuai perkembangan jaman. Apalagi jika berfokus pada kesuksesan hidup yang erat kaitannya dengan bisnis atau hal-hal lainnya, maka meningkatkan kualitas komunikasi kita dengan meningkatkan pengetahuan kehidupan kita menjadi sangat penting.

Jika kita mempunyai banyak kunci, maka kita mudah membuka banyak rumah, baik untuk sekedar bertamu, atau bahkan memiliki hati dari sang pemilik rumah.
Ini bukan saja tentang romantisme, tapi tentang keluwesan bergaul yang bisa diterima di mana pun, dengan siapapun.

Banjarmasin, 18 Februari 2021

D’Art Communication (Informasi pelatihan, training bisa menghubungi 0812-510-5403)

#catatandhyrozz
#dhyrozzlyfe
#dhyrozzactivity
#matadhyrozz
#doadhyrozz
#dartcommunication

#struggleforlife
#struggleforpride
#lifeisbeautiful
#passionpersistance
#bestspirit

 

Terbaru

spot_img

Related Stories

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini