SEKACIP HATI 2 (SERI PANTUN HUZAIFA DADANG)

PANTUN SEKACIP HATI

(Huzaifa Dadang)

SCNEWS.ID-TANJUNG PINANG. Seri pantun seri ke dua ini, berisi nasihat akan betapa pentingnya mengembangkan sikap kasih dan sayang yang mendalam kepada anak, pasangan dan sesama atas anugerah kasih sayang dari Yang Maha Kuasa.

Tepi-tepi tumbuh selasih
Dipetik pula oleh Laila
Didalam hati naungan kasih
Kasih kepada Allah Ta’ala

Tepi-tepi tumbuh selasih
Tumbuh disamping rumpun bambu
Didalam hati naungan kasih
Kasih luhur kepada Ibu

Tepi-tepi tumbuh selasih
Sebab ditengah terjal mendaki
Didalam hati naungan kasih
Kasih tulus kepada istri

Tepi-tepi tumbuh selasih
Tumbuhnya rimbun didalam semak
Didalam hati naungan kasih
Kasih sayang utuh kepada anak

Tolong tegakkan papan dijawa
Jadikan rumah tempat berpaut
Cinta dihati sepenuh jiwa
Hingga dipisah ajal dan maut

Jadikan rumah tempat berpaut
Rumah panggung bertangga pula
Meski dipisah ajal dan maut
Berharap disyurga dapat bersama

Cantik rumah dipandang mata
Tampak megah dipulau kundur
Kalau boleh ibarat kata
Dua jasad disatu kubur

Rumah panggung panglima raja
Lebah bergantung berjuntai-juntai
Satu kubur kita berdua
kalau boleh bersusun bangkai

Lebah bergantung berjuntai-juntai
Ukiran Melayu sejak dahulu
Kalau boleh bersusun bangkai
Dagingpun hancur menjadi satu

Ukiran Melayu sejak dahulu
Tersimpan rapi didalam cunia
Daging hancur menjadi satu
Tandanya cinta dalam dunia

Jikalau roboh Kota Malaka
Papan di Jawa kita tegakkan
Benar sungguh Kanda berkata
Badan dan nyawa saya serahkan

Jikalau raja punya daulat
Sepatah titah menjadi jua
Hati terpaut janji diikat
Diatas pelamin bertemu jua

Datuk panglima menunggang kuda
Kuda Parsi selalu menang
Dulu seorang kini berdua
Hidup berbagi susah dan senang

Air pasang elok berenang
Air keruh di tepi-tepi
Hidup bersama susah dan senang
Saling berbagi saling mengisi

Air keruh di tepi-tepi
Riaknya sampai keujung muara
Saling berbagi saling mengisi
Saling menutup cacat dan cela

Petikkan satu pucuk selasih
Obat penangkal sakit yang lama
Hidup bersama sepasang kekasih
Serasa sempurna hidup didunia

Duduk bersimpuh Datuk Panglima
Duduk berembuk berkawan-kawan
Jikalau boleh kita umpama
Sempurna seperti purnama bulan

Tabur-tabur siberas bertih
Tabur kearah kanan dan kiri
Begitulah hidup adat berkasih
Saling memberi saling berbagi

Tabur-tabur siberas bertih
Pembuka cerita dalam hikayat
Begitulah hidup adat berkasih
Sepanjang umur sepanjang hayat

Petik setangkai bunga selasih
Jadikan bibit di Indra Giri
Begitulah hidup adat berkasih
Kasih dan sayang suami istri

Buah bernama sibuah pala
Pohonnya tinggi ambilkan galah
Kalau yang ini lainlah pula
Kasih dan sayang sebagai Ayah

Jika Sultan sudah bertitah
Jangan dibantah lakukan segera
Kasih dan sayang sebagai Ayah
Kepada anak junjungan jiwa

Hendak menjaring ikan belanak
Dapat tenggiri siapa yang tahu
Kasih Ayah kepada anak
Hanya sedikit orang yang tahu

Daulat Sultan dalam bertitah
Hutan ditebang menjadi taman
Banyak ibarat dalam pepatah
Kasih Ibu sepanjang zaman

Makan nasi sambalnya kecap
Siangnya pula makan prata
Memang benar bagai diucap
Tersebab Ibu melahirkan kita

Jangan ditebang pokok kelapa
Nanti rebah menimpa genting
Namun kita janganlah lupa
Kasih Ayahpun berperan penting

Sedapnya makan ikan belanak
Goreng disambal campur merica
Kasih Ayah kepada Anak
Tidak sedikit bertarung nyawa

Belanak ikan kekekpun ikan
Mati seekor dalam tempayan
Ini ibarat kita misalkan
Jika Ayahnya seorang nelayan

Sedapnya makan ikan belanak
Dimasak santan wanginya pandan
Kasih Ayah kepada Anak
Rela membanting tulang dan badan

Tebang pokok jadikan papan
Awas selumba masuk ketubuh
Hal ini bias kita dapatkan
Jika sang ayah pekerja buruh

Sedapnya makan ikan belanak
Pedas-pedas minumnya tebu
Kasih Ayah kepada anak
Sama besar kasihnya Ibu

Meskipun lebah terbang seribu
Kunang-kunang seekorpun jadi terang
Meskipun tidak sebesar kasihnya Ibu
Kasih Ayahpun harus dikenang

Sedapnya makan ikan belanak
Nasi segantang tak cukup-cukup
Kasih Ayah kepada anak
Selalu memenuhi kebutuhan hidup

Sedapnya makan ikan belanak
Makan beramai depan pelantar
Kasih Ayah kepada anak
Tak dapat diukur tak dapat digambar

Sedapnya makan ikan belanak
Tak kalah sedap ikan tenggiri
Kasih Ayah kepada anak
Dengarkan nasehat yang diberi

Bersambung

Terbaru

spot_img

Related Stories

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini