SCNEWS – “Semua tentang waktu.
Karena tidak ada yang serba terlalu, semua akan berlalu bersama waktu” – DARTCOMM
Suatu saat, kita hanya akan menjadi “kenangan” untuk orang lain. Lalu mau dikenang sebagai apa kita nanti?? Peribahasa menyatakan gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang dan manusia mati meninggalkan nama.
Lalu nama atau kenangan atas nama seperti apa yang akan kita tinggalkan ?? Semua sangat bergantung pada apa yang kita perbuat. Pandangan dan kenangan orang lain atas kita tidak bisa kita paksa. Semua akan secara alamiah masuk dalam memorinya. Dan kenangan yang tertinggal atas kita adalah yang melekat di lubuk hati terdalamnya.
Kita tidak bisa memaksa orang lain berpikir bahwa kita baik, karena yang akan memainkan penilaian paling jujur adalah lubuk hati terdalam. Di dalam kehidupan kadang orang bisa saja memanipulasi penampilan yang tampak. Sehingga tampak baik, tampak dermawan atau kebaikan lainnya yang diupayakan tampak terlihat. Hanya saja sesuatu yang tidak alamiah, akan menemukan waktu dan batasnya. Pada saatnya akan muncul diri yang sebenarnya yang akan memperlihatkan siapa kita sebenarnya.
Sering orang belajar mencitrakan menjadi diri yang lain. Tetapi jika tidak diikuti dengan perubahan karakter yang beradal dari pembiasaan, maka hanya akan menghasilkan sesuatu yang mengecewakan untuk orang lain. Tetapu ada juga orang yang merubah citra, karena memahami bahwa ada hal yang harus diperbaiki dalam dirinya. Sebuah perubahan atas nama kesadaran dan pemahaman. Maka jika ini yang terjadi, dengan berjalannya waktu perubahan atas kesadaran dan ketulusan menjadi bagina dari pematangan karakter. Bisa saja sebuah perubahan yang sangat drastis, jika ketemy dengan titik baliknya. Tidak ada yang mustahil, karena sesungguhnya hidup adalah tentang sebuah proses menjadi lebih baik. Maka mari kita lakukan proses perubahan menjadi lebih baik sebagai bentuk ikhtiar dan rasa syukur.
Pastikan kita mempermudah, Insyaa Allah akan dimudahkan.
Pastikan kita menghargai, Insyaa Allah dihargai.
Pastikan kita memantaskan, Insyaa Allah dipantaskan.
Tak perlu meninggi, untuk menjadi tinggi.
Tak harus mengeras, untuk tampak tegas.
Tak penting meruncing, untuk tampak penting.
Mari menapaki jejak kehidupan dengan terus mengasah kompetensi, karena sekali lagi, hidup adalah tentang proses. Kita tebarkan ketulusan, karena energinya akan kembali dalam bentuk kedamaian, panjangnya silaturahmi dan membuka pintu rejeki. Lalu kita kuatkan keteguhan terhadap prinsip hidup dan kehidupan agar menjadi fondasi yang kokoh yang akan membentuk versi terbaik kita.
Yang harus dipahami adalah, jika kita tidak menginginkan suatu kondisi terjadi pada diri kita, maka jangan kita yang menjadi penyebab keadaan yang sama pada orang lain. Karena hidup adalah mengikuti sunatullah ‘tabur tuai’. Setiap orang harus siap dengan apapun konsekuensi dari pilihan hidupnya.
Maka… Sudahkah kita mengupayakan yang terbaik, untuk kita tinggalkan menjadi nama yang akan dikenang ???
DhyRozz ❤🌹