
STETOSKOP
Oleh : IBG Dharma Putra
SCNEWS.ID-BANJARMASIN. Stetoskop merupakan alat bantu pemeriksaan yang umum digunakan oleh dokter. Alat ini berfungsi untuk mendengarkan suara dari dalam tubuh, salah satunya untuk mendengar suara detak jantung dan mendeteksi kelainannya.
Seandainya stetoskop mempunyai otak seperti manusia maka karena kepintarannya, stetoskop tak akan tertarik dan dipastikan menghindarkan dirinya dari perdebatan tidak produktif tentang stetoskop sebagai alat kesehatan tidak ilmiah, karena merasakannya sebagai perdebatan antara need dan demand atau antara kapitalis dengan sosialis.
Stetoskop dibutuhkan untuk membantu temuan penyakit, karena senyatanya sebagian penyakit tertemukan dengan wawancara antara pasien/keluarga pasien dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya yang berwenang. Diprediksi penyakit akan didapat dengan wawancara yang baik sekitar 95 persennya.
Temuan akan membesar menjadi 98 persen jika dibantu dengan pemeriksaan fisik yang teliti dan cermat. Pemeriksaan semacam wajib dibantu dengan alat sederhana, salah satunya berupa stetoskop. Artinya alat canggih termodern yang ada saat ini seperti CT Scan dan lainnya, hanya menaikkan temuan sebanyak 2 persen supaya menjadi 100 persen.
Profesi dokter dan profesional pemberi asuhan kesehatan yang lain, selayaknya berpandangan begitu karena pada dasarnya mereka berpaham sosial dan wajib sadar bahwa keberadaannya untuk membantu masyarakat menyelesaikan masalah kesehatannya. Penonjolan pemenuhan kebutuhan masyarakat dengan pertimbangan hasil guna, daya guna dan tepat guna wajib dikedepankan.
Sebuah pandangan yang tidak boleh berdebat dengan paham kapitalis, yang mendasarkan pandangannya pada demand yang menerlukan alat serba canggih serta mahal. Berdebat tak berguna karena secara nyata, sebagian rakyat mengalami masalah kesehatan yang memang memerlukan akat canggih untuk bertahan hidup. Beda paham ( ideologi ) dan pandangan ini pulalah yang ditengarai menjadi dasar dari perdebatan tentang perlu atau tidaknya proses naturalisasi dokter.
Need dan demand adalah dua hal yang nyata seperti kenyataan keberadaan orang kaya dan orang miskin sehingga wajib dihindarkan dari pedebatan dan didamaikan dalam pangkuan ibu pertiwi dalam sebuah harmoni sosial kapital yang peduli serta saling memahami. Pemerintah wajib memberi subsidi pada pelayanan sesuai kebutuhan dan jika ingin lebih sebaiknya ada peran dari individu bersangkutan kecuali miskin dan terlantar.
Stetoskop terbukti mampu mengetahui 98 persen masalah untuk ditangani sekaligus terbukti masih menyisakan 2 persen masalah yang tak terdeteksi sehingga masih layak digunakan, apalagi jika anggaran negara tidak mencukupi untuk dibuang buang untuk beli akat canggih serba mahal. Gunakan anggaran untuk kegiatan lebih penting, kalau tak ingin terjebak kolusi dan korupsi.
Banjarmasin
21062024