TAHUN BARU (SERI OPINI IBG DHARMA PUTRA)

TAHUN BARU
Oleh : IBG Dharma Putra

SCNEWS.ID-BANJARMASIN. Detik pertama tahun baru 2023, saya sambut dengan masih tidur nyenyak selanjutnya baru terbangun seperti biasa, di pagi harinya. Sikap biasa dilakukan, karena berharap tahun baru, bisa hadir bersamaan dengan bulan, minggu atau hari baru didalam kehidupan selalu baru. Selalu baru identik dengan berubah, bukankah hakekat hidup adalah perubahan. Karena itu, tahun baru wajib disikapi biasa, hanya sebagai momentum perubahan tahunan, tentunya lebih lama dari momentum bulanan, mingguan atau harian. Sesungguhnya, untuk berubah tidak harus menunggu tahun baru.

Perubahan variatif dalam berbagai frekuensi waktu, dapat dipakai untuk mengingat model frekuensi keperluan manusia. Manusia punya keperluan yang tidak sama, ada yang harian, mingguan, bulanan, tahunan bahkan puluhan tahun. Keperluan tahunan jika diberi secara hari demi hari, cuma menjadi bau mulut saja serta tidak menyisakan investasi, sebaliknya model keperluan harian, jika dibantu setelah setahun, dengan besaran 365 hari sekalipun, membuat bantuan tak cukup karena didahului oleh ketak nyamanan bunga hutang. Setiap orang, wajib saling mengetahui model frekuensi keperluan, sehingga bisa saling membantu dengan tidak sia sia.

Semua perbedaan tidak layak dibandingkan serta patut disyukuri. Ada yang masih sangat muda sudah jadi profesor, doktor dan rektor, ada yang sudah tua, belum lulus sarjananya. Selanjutnya bisa saja menjadi berbeda, yang sarjana tua terpilih jadi kepada daerah tanah kelahirannya serta berguna bagi bangsanya. Karenanya, hidup semestinya dijalani tanpa menyesali masa lalu karena tanpa masa lalu, tidak akan ternikmati masa kini serta semua suka yang teralami selama berproses hingga berada di hari sekarang ini. Hari yang paling tepat dan paling bahagia.

Tidak diperlukan terlalu banyak nasihat untuk menjalani kehidupan, hidup cukup indah jika dijalani dengan niat baik, rasa syukur serta kesabaran. Dengan semua bekal tersebut, hidup akan terkendali dan diharapkan selalu berada di dalam rahmat, nikmat, karunia dan perlindungan dari Tuhan YME. Nasihat tidak wajib karena nasihat adalah anjuran, bentuk penyampaian pendapat pribadi atau institusi, tentang sistem kepercayaan, tata nilai atau panduan tindak tanduk dijalan kebaikan yang direkomandasikan pada orang atau pihak lain untuk penyelesaian masalahnya. Anjuran tak akan terlaksana tanpa keberanian. Kehidupan yang berada dalam rahmat, wajib mendengar nasihat walaupun tidak membutuhkannya.

Jika diperhatikan keberadaannya dengan teliti, ternyata nasihat itu, unik dan lucu, karena jika meminta nasihat didapat nasihat, tetapi jika meminta bantuan, acap kali didapat nasihat juga. Meminta bantuan, mendapatkan nasihat, adalah kondisi yang lucu. Uniknya nasihat karena semua orang bisa memberi nasihat padahal tidak mengusai masalahnya, hingga nasihatnya setara dengan pengusir sepi saja. Artinya, semuanya harus sadar, untuk tidak meminta nasihat ke sebarang orang dan tidak sering minta bantuan, jalanilah saja hidup apa adanya.

Menjalani kehidupan apa adanya adalah cara sekaligus olah rasa, walaupun harus bersetuju bahwa menikmati kehidupan bukanlah tentang cara tetapi tentang rasa. Kunci kebahagiaan tidak terletak pada cara atau situasi terhebat tetapi rasa terhebat untuk cara atau situasi nyata yang ada. Menikmati hidup dengan apa adanya ibarat seorang pejuang, berupaya mencapai tujuan sekuatnya dalam berbagai rintangan serta bahaya dengan tetap bersiap untuk menerima semua kemungkinan hasilnya.

Pada cara atau situasi sama, jika dinikmati dengan rasa berbeda akan dimiliki kenikmatan tidak serupa. Kesedihan karena keinginan tak sesuai harapan, seperti memohon kekuatan tapi mendapatkan kesulitan , berharap punya kearifan malah menemui banyak masalah atau ingin mempunyai keberanian malah berada dalam kondisi bahaya, akan menjadi nikmat bahagia jika dihadapi dengan rasa berbeda, bahwa doa telah terkabulkan. Bukanlah sulit menjadikan kuat, berbagai masalah timbulkan arif dan semua bahaya sumber dari berani.

Cara yang sama diikuti oleh rasa lebih dewasa akan membuat nikmat yang berbeda. Dewasa adalah salah satu jaminan rasa, agar hidup berbahagia. Rasa dewasa adalah belajar dari pengalaman kemarin, menyambut misteri hari esok dengan sabar dan mensyukuri keadaan sekarang ini. Dewasa adalah waktu berguna, tanpa kegunaan bertambahnya waktu hanya akan membuat tua.

Jika cara dan rasanya tetap sama, hiduppun akan sama saja, stagnan, tidak dewasa walau bertambah tua. Kehidupan yang tak berubah merupakan jebakan kehidupan, sekaligus merupakan siksa tidak kunjung reda. Karena itu berubahlah, seperti berubahnya siang dan malam, dimulai dengan mentari terbit, diakhiri oleh terbenamnya. Berubahlah dalam sebuah proses, dimulai dari muncul menuju sembunyi, dengan keindahan yang serupa. Terbit atau tenggelamnya mentari adalah tontonan yang sama indahnya.

Banjarmasin
02012023

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini