TAMAN KOTA SHENZHEN DAN BANJARMASIN (SERI SECANGKIR KOPI SERIBU INSPIRASI)
Catatan kecil pada Hari Jadi Kota Banjarmasin yang ke 495
Oleh : Syaifudin
SCNEWS.ID-Banjarmasin. Sahabat secangkir kopi seribu inspirasi, pada tanggal 24 September 2021 ini, Pemerintah Kota Banjarmasin dan warga kota Banjarmasin memperingati hari jadi Kota Banjarmasin yang ke 495, suatu perjalanan kota yang dapat dibilang lama dan bahkan satu tahun lebih tua dari Kota Jakarta. Tonggak penetapan hari jadi Kota Banjarmasin mengacu kepada Peristewa masuk islamnya Pangeran Samudera pada 24 September 1526 Masehi atau bertepatan dengan 6 Zulhijjah 923 Hijriah, dan sejak masuk islam itulah pangeran Samudera bergelar Pangeran Suriansyah.
Suatu kota mempunyai keunikan tersendiri, sehingga tidak bisa dibandingkan secara apple to apple, karena mempunyai ciri khas sendiri yang dibentuk oleh alam, budaya dan rekayasa peradaban manusianya itu sendiri. Akan tetapi membandingkan untuk kemudian diambil sisi positifnya yang berkaitan dengan infra struktur publik, justeru bisa membuat sebuah kota menajamkan karakteristik uniknya.
Begitulah saat saya tahun 2019 berkesempatan melakukan perjalanan wisata ke beberapa kota yang ada di Republik Rakyat China, yaitu Shenzhen, Hongkong, Macau dan Jhuhai, maka Kota Shenzhen mempunyai daya tarik dan kesan tersendiri bagi saya yang berkaitan dengan penataan dan keindahan Taman Kotanya.
Keindahan kota Shenzhen, tentu tidak hanya terletak pada Taman-Taman Kotanya, akan tetapi juga dengan gedung-gedung bertingkat dan infrastruktur kota yang tertata sangat baik, dan mengalami proses perkembangan yang begitu cepat dan mengagumkan, karena kota yang terletak di bagian Tenggara Republik Rakyat China ini di era tahun 80 an tak lebih dari daerah yang ber-rawa yang dihuni sebagian besar para nelayan, namun sejak ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dalam kurun waktu 30-an tahun Shenzhen berubah wujud menjadi kota Industri dan kota internasional terkemuka di China dan Dunia, suatu kemajuan yang luar biasa dan sayapun membandingkan kemegahan kota ini dengan gedung- gedung bertingkatnya sepadan dengan kota Dubai di Uni Emirat Arab. Kota Shenzhen berpenduduk kurang lebih 13 juta jiwa, 9 juta orang adalah pendatang dari dataran China lainnya dan dari negara negara lain, sedangkan penduduk aslinya hanya kurang lebih 4 jutaan jiwa.
Sahabat! kembali pada Taman Kotanya, Senzhen memiliki hampir disemua sudut kota dihiasi Taman yang tidak lain adalah ruang terbuka hijau, bedanya dengan ruang terbuka hijau umumnya adalah penghijauannya banyak ditanami oleh tanaman berbunga, maka ruang terbuka hijau ini berubah wujud menjadi taman bunga. Bisa anda bayangkan sendiri bagaimana rindangnya pohon-pohon yang berbunga dengan tanaman bunga bunga dibawahnya, suatu pemandangan yang warna warni dan sekaligus membawa kepada suasana yang gembira. Uniknya oleh pemandu wisata di taman-taman inilah para wisatawan diajak berjalan jalan sambil berfoto ria.
Dari aneka ragam bunga dan tanaman yang menghiasi ruang terbuka hijau dan pinggir jalannya tersebut, dibuat dan ditata dengan tema-tema tanaman atau bunga tertentu dan tidak jarang pula tanaman dan bunga itu dikombinasikan, sehingga ada areal yang khas tanamannya dan areal yang seperti warna warni.
Dari sinilah saya teringat diskusi dengan sahabat Prof. Wayan Windia dari Udayana Bali saat berkunjung ke Banjarmasin, beliau juga melihat program mempercantik kota yang dilakukan oleh Walikota (Ibnu Sina) dalam Program BAIMAN JILID 1 dan dilanjutkan sekarang dengan BAIMAN JILID 2 (Pak Ibnu Sina dengan Pak Arifin Noor), terlihat hasilnya bagaimana taman-taman kota yang ditata, trotoar yang dibangun dan dipercantik dengan penghijauan termasuk tanaman yang berbunga, semua itu kita bisa saksikan dikawasan siring piere Tandean, Taman Nol Kilometer, kawasan Mesjid Raya Sabilal Muhtadin, kawasan Jalan A.Yani, kawasan Jalan Kayutangi dan dibebarapa tempat lainnya, semuanya indah dan teduh dipandang. Namun setelah melihat itu semua beliau bertanya ke saya “mana tanaman yang khas di sini” maksudnya jenis tanaman khas Banua Kalimantan Selatan ?
Sayapun tidak bisa menjawabnya, akan lebih baik menurut beliau (dan langsung saya amini), kalau ada satu ruas jalan atau ada satu ruang terbuka hijau yang khusus menanam tanaman khas Kalimantan (termasuk tanaman bunga), sehingga saat orang berkunjung ke Banjarmasin, kita bisa tunjukan ini lho Tanaman Khas “banua”, sehingga kota kita mempunyai keunikan sesuai dengan kekayaan flora nya.
Kalau ide ini dianggap baik, maka ada baiknya pemerintah kota Banjarmasin merencanakannya dengan menentukan jenis tanaman khas Kal-Sel dan Ruas jalan atau sudut taman terbuka hijau mana yang akan ditanami.
Selamat hari jadi Kota Banjarmasin yang ke 495.
Salam Secangkir Kopi Seribu Inspirasi.