SCNEWS – Bagi warga Tionghoa yang merayakan Tahun Baru Imlek atau “Chinese New Year” salah satu hal yang pasti selalu di tunggu-tunggu tentu adalah makanan khas Imlek yang biasanya cuma ada satu tahun sekali. Selain rasanya yang enak dan nikmat, setiap menu sajian spesial imlek memiliki makna tersendiri bagi yang mengkonsumsinya. Mulai dari bikin panjang umur, bahagia, hingga keberuntungan.
Berbagai makanan khas Imlek serta makna di balik kehadiran makanan tersebut pada saat perayaan Tahun Baru Imlek adalah sebagai berikut :
1. Siu Mie (Mie Panjang)
Kehadiran mie goreng atau sering juga disebut siu mie dalam perayaan Tahun Baru Imlek sudah wajib hukumnya. Makanan khas Imlek satu ini memiliki makna panjang umur, kebahagiaan, serta rejeki yang berlimpah.
Untuk membuat harapan itu terwujud, banyak yang percaya bahwa mie ini harus disantap secara utuh hingga bagian paling ujung dari mie ini.
2. Yu Sheng
Makanan khas Tahun Baru Imlek selanjutnya adalah Yu sheng (yee sang) yang merupakan sajian Imlek berupa salad ikan segar (biasanya tuna atau salmon) yang ditambah irisan sayuran segar seperti lobak dan wortel.
Makanan khas Imlek satu ini biasa disantap dengan cara diangkat setinggi mungkin dari atas piring uang menjadi simbol keberuntungan yang semakin baik pada tahun baru. Tradisi menyantap Yu sheng beramai-ramai bersama keluarga disebut lo hei.
3. Kue Keranjang
Sumber Gambar: Flickr
Siapa yang tidak tahu dengan kue keranjang atau disebut juga Nian Gao? Kue khas Tahun Baru Imlek ini memang umumnya dibuat hanya pada saat menjelang Tahun Baru Imlek. Bentuk bulat khas melambangkan harapan keluarga yang selalu bersatu dan juga rukun.
Sebagian orang juga akan menyusun kue khas Imlek ini secara bertingkat dari ukuran paling besar hingga yang terkecil paling atas untuk melambangkan rejeki dan kemakmuran yang meningkat. Tekstur dari makanan khas Imlek ini lengket dan merupakan simbol dari keakraban antar anggota keluarga. Kue keranjang juga bisa kamu nikmati dengan cara di goreng dengan campuran tepung terigu dan juga telur.
Keberadaan kue keranjang telah berusia ribuan tahun. Sejak China masih berbentuk dalam beberapa kerajaan-kerajaan. Dikutip dari China Highlight kue ini awalnya merupakan persembahan dalam ritual upacara adat, namun perlahan berubah menjadi makanan khas di festival musim seni. Sejarah kue keranjang Menurut cerita, pada musim semi dan musim gugur (722–481 SM), China terbagi menjadi beberapa kerajaan kecil dan orang-orang menderita karena perang. Raja membuat dinding yang kuat dibangun untuk melindungi wilayah dari serangan, raja pun mengadakan jamuan pesta untuk merayakan ide ini. Rakyat pun tidak lagi dibuat khawatir dengan perang.
Namun tidak dengan Perdana Menteri Wu Zixu. Menurut Wu, perang tidak bisa dipandang enteng. Tembok yang kuat memang merupakan perlindungan yang baik, tetapi jika musuh mengepung kerajaan, tembok itu juga merupakan penghalang keras bagi diri kita sendiri. Bertahun-tahun kemudian, setelah Wu Zixu meninggal, kata-katanya menjadi kenyataan. Banyak orang mati kelaparan. Para prajurit pun melakukan apa yang dikatakan Wu Zixu sebelumnya dan menemukan bahwa tembok di bagian bawah dibangun dengan batu bata khusus yang terbuat dari tepung beras ketan. Makanan ini menyelamatkan banyak orang dari kelaparan. Batu bata ini adalah Nian Gao yang pertama kali.
Setelah itu, orang-orang membuat Nian Gao setiap tahunnya untuk memperingati Wu Zixu. Seiring waktu berlalu, Nian Gao menjadi apa yang sekarang dikenal sebagai kue Tahun Baru Cina atau di Indonesia disebut kue keranjang. Memakan kue ini di perayaan tahun baru, bagi warga Tionghoa memiliki makna positif yang dipercaya secara turun-temurun. Kue keranjang menjadi simbol atas pendapatan dan jabatan yang lebih tinggi, anak-anak yang berkembang dengan baik, dan secara umum menjanjikan tahun yang lebih baik dari sebelumnya. Jadi, mereka percaya, mengonsumsi kue keranjang selama perayaan Imlek atau Tahun Baru mendatangkan keberuntungan dan nasib baik bagi yang memakannya.
4. Telur yang Direbus dengan Teh
Teh telur adalah telur yang direbus dengan bumbu kecap asin, rempah-rempah, dan juga daun teh. Saat setengah matang, cangkakng telur diretakkan sehingga bumbu-bumbu menyerap pada telur.
Karena menggunakan daun teh, makanan khas Tahun Baru Imlek ini memiliki aroma yang menggoda. Kehadiran kuliner khas Imlek ini merupakan perlambangan dari kesuburan.
5. Ikan Bandeng
Salah satu makanan yang wajib ada pada saat perayaan Tahun Baru Imlek di Indonesia adalah ikan Bandeng. Kuliner khas Imlek ini dianggap perlambang dari rejeki dan bisnis yang lancar. Untuk itu, ikan Bandeng harus disajikan utuh.
6. Ayam atau Bebek
Makanan khas Imlek selanjutnya adalah ayam yang disajikan secara utuh sebagai simbol dari keluarga yang utuh dan bahagia. Nggak cuma ayam, terkadang kuliner khas Imlek satu ini juga diganti atau dilengkapi dengan kehadiran bebek.
7. Jiaozi
Di Indonesia Jiaozi juga dikenal dengan nama Kuo Tie, yang biasa ditemukan pada sajian Dimsum. Makanan tradisional Cina ini disantap pada saat Tahun Baru Imlek sebagai simbol kemakmuran dan kesejahteraan karena bentuknya yang menyerupai bentuk uang kuno pada masa lampau di daratan Cina.
8. Eight Treasure Soup (Sup Delapan Bentuk)
Disebut Sup Delapan Bentuk, makanan khas Tahun Baru Imlek ini delapan bahan dasar yaitu teripang, jamur tungku, ikan, udang, perut ikan, kerang kering, abalone, jamur hitam, kacang ginko, serta biji lotus.
Sup khas Imlek ini disantap dengan harapan bisnis atau usaha yang mampu berkembang dengan cepat di tahun baru.
9. Kuaci
Salah satu camilan khas Tahun Baru Imlek adalah Kuaci. Ngumpul bareng keluarga, kuaci tentu teman ngemil yang sangat favorit pada saar Imlek.
Namun, siapa sangka kehadiran kuaci pada saat Tahun Baru Imlek merupakan simbol kesuburan atau lekas mendapatkan keturunan. Selain kuaci, kadang camilan khas Imlek ini digantikan kacang atau permen.
10. Kue Mangkuk
Selain kue keranjang, kue yang sering hadir pada saat perayaan Tahun Baru Imlek adalah kue mangkuk.
Biasanya kue ini diletakkan pada bagian puncak dari susunan kue keranjang dan dibuat dengan warna merah yang memang identik dengan perayaan Imlek. Bentuk kue mangkuk yang mekar ini melambangkan rejeki yang berkembang.
11. Manisan
Kuliner khas Imlek selanjutnya adalah manisan yang disajikan dalam kotak atau tempat berbentuk persegi delapan. Manisan berbentuk persegi delapan ini sering disebut juga “tray of happines.”
Kehadiran manisan ini memiliki banyak makna seperti manisan biji teratai yang melambangkan kesuburan dan manisan leci sebagai lambang keluarga yang kuat.
12. Jeruk Mandarin
Setiap perayaan Tahun Baru Imlek, jeruk mandarin memang akan selalu disajikan. Jeruk mandarin sendiri disajikan pada saat perayaan Tahun Baru Imlek karena sebagai lambang dari kemakmuran dan rejeki yang selalu bertumbuh.
Makanan khas Imlek ini sering disajikan lengkap dengan daun sebagai simbol dari kehidupan dan juga kesejahteraan.
Umumnya, pada saat perayaan Imlek, masyarakat Tionghoa akan menyajikan 12 jenis makanan dan 12 jenis kue sebagai simbol dari jumlah shio dalam kepercayaan Tionghoa yang berjumlah 12. Dan, tentunya setiap makanan khas Imlek ini memiliki makna dan harapan yang dipanjatkan oleh seluruh anggota keluraga pada saat perayaan Tahun Baru Imlek.
Selamat merayakan Tahun Baru Imlek,
(Dari berbagai sumber)