KALBU
Oleh : IBG Dharma Putra
SCNEWS.ID-BANJARMASIN. Kalbu merupakan bagian tubuh penting serta utama, berfungsi sebagai penggerak sekaligus pengontrol bagian tubuh lainnya. Kalbu bukan sekedar hati tetapi hati suci, berupa anugrah Tuhan, bersifat khas manusia. Kalbu adalah perasaan terdalam. Hati suci,dipahami berupa hati tersentuh rasa luhur ketuhanan, sehingga secara ilmiah dapat disetarakan dengan super ego tidak terpengaruhi id, dan tindakan kalbu, akan lebih illahiah, bak malaikat. Puncak dari prilaku tersentuh kalbu, sangat mungkin akan sempurna, tanpa cacat cela dan tak diwarnai salah khilaf. Kalbu sebagai anugrah khusus, membuat pikiran menuju ke pre frontal cortex, bagian otak yang membuat manusia bertindak mengikuti norma. Daerah anatomis ini, hanya ditemukan pada manusia serta menjadi sebab berbedanya laku manusia dengan ulah hewan.
Pemahaman berbeda dari pengertian bukan hati semata tetapi hati suci, dapat membawa pada kesimpulan yang berbeda, bahwa bisa saja kalbu bersifat tak organik tapi fungsional, merupakan proses faaliah hingga keberadaan kalbu tak mengacu bagian tubuh tertentu tapi pada semua organ yang berfungsi membuat munculnya tindakan normatif, cendrung luhur. Pengertian yang bisa diartikan bahwa hati suci merupakan interaksi antar organ. Pengertian diatas, juga sejalan dengan pemahaman kalbu sebagai perasaan terdalam.
Jika pemahaman diatas dilanjutkan dengan sistimatika munculnya kesadaran bertindak normatif, akan didapatkan bahwa tindakan seperti itu, terjadi jika otak memberi perintah pada organ lainnya. Otak bisa memerintah jika berfungsi dan otak berfungsi jika sel bernafas serta mendapat makanan. Pembawa oksigen untuk bernafas serta sari makanan kedalam otak adalah aliran darah yang dipompa oleh jantung. Sebelum dibawa ke otak, segala kotoran serta racunnya dinetralisir oleh hati. Ditemukan tiga organ tubuh, berfungsi utama untuk memunculkan tindakan luhur, yaitu hati, otak serta jantung dan tak bisa diketahui yang paling dominan diantara ketiganya.
Dari pengetahuan diatas seolah kalbu adalah hati yang berinteraksi dengan otak maupun jantung. Dari ketiga bagian tubuh tersebut, jantung sudah dibuat bergerak otomatis sejak penciptaannya, hingga gerakan jantung tidak terpengaruh oleh apapun, sedangkan otak dan hati bisa terpengaruh, menjadi baik atau jelek. Pilihan anatomis menjadi lebih sempit, bahwa kalbu bisa otak tetapi bisa juga hati. Bisalah dikatakan bahwa otak adalah tempat kesadaran yang terbukti secara anatomis sedangkan hati adalah pusatnya kesadaran secara religis.
Menafsirkan kalbu sebagai otak, sedangkan dilain sisi, secara eksplisit disebutkan bahwa kalbu adalah hati, walaupun bukan semata mata hati tetapi hati suci, akan menimbulkan kebingungan sekaligus dapat dikatagorikan sebagai pikiran subversif jika ditinjau melalui dimensi keagamaan walaupun tidaklah begitu jika dilihat dari dimensi spiritualisme. Secara spiritual, kebingungan bisa menjadi awal dari ditemukannya kebenaran.
Biarlah bingung itu dijawab oleh para ulama, karena pengertian kalbu sebenar benarnya, telah diketahuinya, dengan telah membacanya secara eksplisit dari berbagai sumber. Marilah belajar mengasah diri dan kalbu, dengan tetap berkaca pada ulama dan guru agama supaya tidak salah arah, tersesat serta menjadi sesat.
Pelajaran berharga yang didapat secara tidak sengaja didalam perburuan pengertian kalbu, terasa mencerahkan dan rugi jika dibuang dan tidak dibagikan, bahwa mengolah pikiran wajib disertai dengan pengelolaan perasaan, sebab hanya kombinasi keduanyalah yang akan bisa memunculkan kemampuan berlapang dada. Proses menjadikan lapang dada, berjalan linier dengan kecerdasan otak, semakin singkat jika semakin cerdas. Ujungnya berupa kepasrahan disertai kesadaran bahwa segala upaya wajib diiringi doa dan berarti manusia wajib bekerja keras dan berharap hasil maksimal, sekaligus siap menerima kegagalan. Pengelolaan hati dengan cerdas diharapkan menjelmakan hati ataupun otak menjadi kalbu.
Banjarmasin
10122022
