BERDOA DAN IKHLAS SAAT KEPERGIAN DAN BERSYUKUR PERNAH BERSAMA

BERDOA DAN IKHLAS SAAT KEPERGIANNYA DAN BERSYUKUR PERNAH BERSAMANYA

“Teruntuk Guru dan Kolega di Fakultas Hukum yang meninggal pada kurun waktu tahun 2020 – 2021, yaitu Eddy Iskandar meninggal 23 Mei 2020,  Masdari Tasmin meninggal 15 Maret 2021, Umransyah Ali meninggal 4 April 2021, Samsul Wahidin meninggal 27 Juli 2021, dan Darman, meninggal 07 Agustus 2021”.

(Syaifudin)

SCNEWS.ID-BANJARMASI. Sahabat secangkir kopi seribu inspirasi, pada edisi-edisi sebelumnya dalam pendekatan holistik pada kehidupan ini, saya pernah menulis bahwa “setiap akhir adalah awal dan setiap awal pertanda akhir”, begitulah saat awal kita lahir didunia sebagai akhir kehidupan di alam rahim, saat berakhir kehidupan di alam dunia adalah awal alam barzah, dan akhir dari alam barzah adalah awal alam akhirat yang kekal, bahkan kekekalannyapun kita tidak tahu apakah ada akhirnya lagi. Dengan cara pandang seperti ini memunculkan kesadaran bahwa kita akan otomatis dan lamiah memasuksi siklus kehidupan, lebih-lebih pada kehidupan dunia yang ditegaskan dalam Al-Qur’an  bahwa “setiap yang bernyawa  akan merasakan mati” (QS. Ali Imran : 185) atau dengan kata lain hidup kita ini mempunyai  live time sebagai batas akhir kehidupan di dunia.

Sahabat ! renungan seperti itulah yang menghinggapi saya saat mendengar satu-satu guru saya dan sekaligus kolega yang pernah bersama saya di Fakultas ULM berpulang kerahmatullah secara beruntun di kurun waktu 2020 sampai dengan 2021 ini, dan sebagai manusia biasa saya berduka dan sedih mendengar dan mengetahui kepergian beliau-beliau tersebut, sembari kemudian teringat kembali saat-saat bersama belua-beliau tersebut  di Fakultas Hukum Unlam (ULM).

Sahabat ! saat berduka dan bersedih ditinggal pergi itu saya isi dengan berdoa, semoga beliau diterima disisi Allah dan ditempatkan di Syurganya kelak, mendapatkan rahmat dan keampunanNya, melipatkandakan amal pahala dari  jasa-jasa beliau mencerdaskan anak didiknya (termasuk saya). Dan begitu pula bagi  keluarga yang ditinggalkan dan kita murud-murid beliau juga dirahmati Allah dengan kesabaran dan penuh keikhlasan melepaskan almarhum ke alam barzah.

Sahabat ! dengan doa dan keikhlasan itulah saya berkeyakinan almarhum menjadi tenang di kehidupan selanjutnya dan kita yang ditinggalkan dapat melanjutkan perjuangannya, dengan memperdalam dan mengamalkan ilmu yang telah beliau ajarkan kepada kita dulu pada saat-saat  kebersamaan dengan beliau selama hidup di dunia.

Sahabat ! dititik seperti inilah juga sebanding dengan kedukaan sayapun bersyukur pernah menimba ilmu dengan almarhum dan pernah bersama bersenda gurau sehingga ada banyak pelajaran hidup yang saya bisa petik sampai sekarang, dan semua kebersamaan itu saya bungkus menjadi budi baik yang diberikan oleh almarhum kepada saya, dan untuk inilah seperti yang dikatakan Buya Hamka “pisang emas bawa berlayar, masak sebiji di dalam peti, hutang emas bisa dibayar, hutang budi terbawa mati”, dan tentu segala budi baik tersebut akan saya kenang sepanjang masa,  “pulau pandan jauh ditengah, dibalik pulau angsana dua, hancur badan dikandung tanah, budi yang baik terkenang jua”.

Sahabat ! sosok Mendiang Eddy Iskandar MENGISNPIRASI sifat periang dan merencanakan setiap program belajar dengan tertata rapi dan dengan baik, Almarhum Masdari Tasmin dengan sosok yang cerdas dengan ilmu teori dan praktek dibidang hukum dan telah mendorong saya untuk studi lanjut sampai jenjang strata 3, sosok Almarhum Umransyah Ali yang alim dan tegas dalam memahami, mengajarkan dan menjalankan ilmu agama, disamping beliaulah yang merekomendasikan dan menerima saya sebagai dosen fakultas hukum Unlam yang saat itu beliau sebagai Pembantu Dekan II (Wakil Dekan 2), sosok Samsul Wahidin yang mengajarkan kegigihan dalam memperjuangkan kehidupan yang lebih baik dan telah mendorong dan membantu saya saat menempuh kuliah program Magister, dan terakhir almarhum Darman adalah sosok pengayom yang mengajak saya membantu beliau untuk menjadi Pembantu Dekan 1 saat beliau jadi dekan disamping mengajarkan ke saya makna keberanian bertindak dalam menempuh kehidupan.

Sahabat ! tentu sosok beliau dimata saya tidak sekedar yang saya tulis di atas, akan ada banyak cerita hikmah kehidupan saat-saat bersama beliau dikehidupan yang sudah dilalui, oleh karena itulah sekarang saat sedih dan duka mengenang keprgian beliau-beliau itu, saya juga bersyukur atas anugerah kebersamaan yang saya rasakan sampai pada titik kehidupan saya sekarang dan termasuk membentuk sikap dan capaian kehidupan saya.

Sahabat ! semangat untuk meninggalkan tapak jejak kebaikan hidup di sisa rahmat kehidupan sekarang ini, dengan mengamalkan segala ilmu dan teladan baik kehidupan almarhum tersebut menjadi semangat saya menjalani sisa kehidupan dan akan terus saya kenang dan sampaikan ke anak-anak saya dan mahasiswa saya serta sahabat dan kolega semua.

Sahabat ! memang sebagaimana kita juga, tidak ada manusia yang sempurna, maka melihat sisi baik pada kehidupan sembari membangun kesadaran memperbaiki segala kesalahan dan dosa yang pernah kita lakukan, Insyaallah semua kita akan mengakhiri kehidupan ini dengan baik.

Salam secangkir kopi seribu inspirasi.

 

 

Terbaru

spot_img

Related Stories

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini