WAKTU YANG FANA

SCNEWS – “Bahkan sehelai daun gugur pun bukan karena kebetulan, ada ketentuan Sang Kuasa yang tersurat dalam takdir ” -DR

Bau lumpur yang tersisa, menempel erat pada tanah di sekitar, berfoya menutrisi pepohonan, mendermakan cadangan untuk masa akan datang. Air bah yang bahkan sempat dimaki, ditakuti, berakhir dengan memberi berkah, berebut akar menyimpan dan mengolah. Kupandangi dalam kesenyapan, menikmati semilir angin yang menyelingi sang surya yang masih redup. Tapi sinarnya cukup membantu menghangatkan hati.

Dalam keheningan kunikmati hingar bingar di dunia yang tak tersentuh. Ada selarik kalimat yang begitu menghujam, akan sebuah kebenaran yang bisa sangat relatif, yang akan dimunculkan dan diperjuangkan jika menguntungkan. Ketika semua berebut dengan kebenarannya, maka apapun akan diupayakan untuk meyakinkan sekitar apa yang menjadi pembenarnya.

Mengapa kebenaran menjadi relatif ??? Karena manusia cenderung hanya akan menampilkan apa yang menjadikan gambar yang disampaikan terlihat indah. Meski berkali-kali harus mengambil penghapus, untuk meluruskan garis yang sebetulnya bengkok. Bahkan kadang untuk meluruskan garis itu, keputusan memendekan tarikan garis harus dilakukan. Sekali lagi agar gambar menjadi terlihat indah dan sesuai.

Tetapi, ibarat menggambar dengan pensil hitam, tarikan garis bengkok yang terhapus, tetap akan meninggalkan noda, yang jika dicermati pada cahaya, pasti akan terlihat. Sesuatu yang telah terjadi pada kertas putih, tak akan bisa terhapus begitu saja. Meski mungkin saja, dipoles dengan pensil warna atau bahkan cat warna yang akan lebih menjadikan indah pada gambaran itu.

Kutercenung, menyaksikan ada banyak gambaran kebenaran yang diteriakan dengan lantang oleh masing-masing yang meyakini. Saat berargumen, gempita itu telah meleburkan nurani dan kenyataan yang sebenarnya. Masing-masing gambar kebenaran itu tak ada yang mutlak, tetapi didengungkan seakan terbaik satu atas yang lain.

Wahai kau…jangan pernah berada diantaranya, dan tak perlu mengambil pensil atau penghapus untuk ikut memperindah masing-masingnya. Karena kau tak akan pernah tahu kebenaran sejatinya. Jika pun kau temukan satu garis bengkok dalam cahayamu, tak penting kau berteriak memberikan koreksi untuk melawan. Atau jika pun kau punya cat warna yang bisa menutupi sepenggal hapusan garis bengkok, tak perlu kau bergegas membawa kuas untuk memolesnya.

Setiap kebenaran yang relatif, akan menemui ujungnya, akan berhenti pada akhirnya. Tumpukan garis-garis dan cat yang kau bawa, akan pudar pada akhirnya, meredup bahkan tak bisa dipahami lagi keindahannya. Gegap gempitanya akan usai pada waktunya.

Aku meyakini semua hanya sementara, mengisi podium dan panggung-panggung bak sebuah pertunjukkan. Setiap pertunjukan mengungkapkan kisah, yang harus ada awal, puncak dan akhirnya. Jika lampu-lampu telah dipadamkan, maka pertunjukkan pun usai. Setiap pemain bersiap kembali untuk menggelar pertunjukkan berikutnya, dan bisa saja berganti dan berbagi peran, bahkan tertawa bersama menyusun skenario pertunjukkan berikutnya. Bukankah kau tahu, bahwa pertunjukkan kali ini pun berawal dari gaduhnya perebutan para pemain.

Wahai kau, jika kau tak pandai bermain di atas panggung, tetaplah menjadi penonton yang bijak. Kau tau perlu menguraikan airmata berlebihan atau bahkan tertawa sampai kau kesakitan. Cukup sekedarnya untuk bisa melengkapi gambaran kebenaran kisah yang kau saksikan.

Wahai kau, kuingatkan selarik kata dari sang maestro, “Yang fana adalah waktu. Kita abadi memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga sampai pada suatu hari kita lupa untuk apa”

Ingat…..Aku, Kau dan Mereka adalah fana selayaknya waktu. Waktu yang akan usai dan membatasi peran pada setiap masanya. Mari pandai menentukan waktu dan peran, jangan sampai bagai boneka, yang harus menari di atas gendang peran orang lain.

Bijaklah atas waktu, bijaklah memilih peran.

Banjarmasin, 31 Januari 2021

Catatan Dhy Rozz

#catatandhyrozz #perempuansetengahabad #perempuanindonesia #monolog #podcast #satir #refleksi #kontemplasi #ceritahariiniuntuknanti

Terbaru

spot_img

Related Stories

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini